Hati-Hati Kena Penipuan di Instagram, Ini 6 Tanda Online Shop Abal-Abal

Kini social media tak hanya dijadikan wadah untuk berkomunikasi dengan orang, tapi juga banyak digunakan sebagai lapak berjualan.

Namun berbeda dengan e-commerce atau marketplace, jejaring sosial manapun tidak memiliki sistem keamanan untuk melindungi konsumen saat melakukan transaksi jual-beli. Alhasil, tak sedikit orang yang akhirnya kena penipuan di Instagram.

Hati-Hati Kena Penipuan di Instagram, Ini 6 Tanda Online Shop Abal-Abal

Apalagi dengan adanya penularan virus corona ke dua orang WNI.

Bagi sebagian oknum yang tidak bertanggung jawab, keadaan ini justru dimanfaatkan untuk menawarkan masker, hinga melancarkan aksi penpiuan tersebut kepada orang yang membutuhkannya.

Nah alangkah baiknya sebelum kamu membeli produk apapun lewat media sosial, agar lebih waspada.

Jika tak mau tertipu, kamu bisa mengenali akun tanda-tanda penipuan di Instagram, berikut ulasan yang harus kamu ketahui:

1. Feed alakadarnya dan tidak ada testimoni

Ciri akun penipu ini paling mudah terlihat. Mereka biasanya memiliki foto profil, logo, dan feed yang nampak ‘kurang niat’.

Semisal, resolusi fotonya terlampau kecil, bahkan sampai pecah. Logo yang dibuat pun benar-benar sederhana, tidak memiliki unsur estetika sedikitpun.

Selain itu, akun penipu biasanya juga tidak punya testimoni dari pembeli. Jika pun ada sudah pasti palsu, hanya screenshot  buatan sendiri atau mencurinya dari akun online shop lain.

2. Menjual dengan harga murah

Modus lain yang kerap dilakukan biasanya dengan memasang harga lebih murah dibanding harga di pasaran.

Hal ini mereka lakukan agar konsumen mudah tergiur, tanpa berpikir panjang. Jika selisih harga bisa sampai 50%, jangan langsung percaya.

Coba pikir lagi, bagaimana mungkin si penjual dapat menawarkan dengan harga semurah itu dan mereka untung berapa?

Jawabannya, ya dari hasil menipu. Meski tak semua begitu, tapi alangkah baiknya kamu lebih berhati-hati dengan mengecek harga pasaran terlebih dulu.

3. Tidak punya real follower

Coba kamu lihat terlebih dahulu, like atau orang yang menyukai postingannya. Jika followers-nya puluhan ribu, sementara like yang dihasilkan hanya belasan orang, tandanya akun ini tidak real.

Kemungkinan besar, ia membeli followers saja demi menarik perhatian orang. Dengan cara tersebut, bisa jadi akun tersebut bermodus untuk melakukan penipuan.

Akun penipu atau palsu ini juga biasanya memiliki random followers yang tidak sesuai target pasar mereka.

Atau, bahkan followers-nya justru akun-akun spam dengan nama yang tidak jelas.

Para penipu ini memang akan menghalalkan segala cara untuk melancarkan aksinya tersebut, demi menghasilkan pundi-pundi uang haram.

(Baca Juga: 8 Keuntungan Pengusaha Kuliner Bermitra dengan Ojek Online)

4. Pelaku menonaktifkan kolom komentar

Alasan menonaktifkan komentar bukan karena malas membalas pertanyaan pembeli yang masuk.

Tapi lebih menghindari para pembeli atau agara tak ada komentar komentar jelek dari para konsumen yang sudah menjadi korban atas penipuan yang dilakukan akun ini.

Ketika kolom komentar dinonaktifkan, secara otomatis para konsumen ini tidak bisa memberikan komentar dan akan kesulitan membuka kedok si pelaku.

Untuk itu, kamu perlu secara jeli, apabila kamu melihat akun dan tanpa kolom komentar sebaiknya kamu skip dan cari akun yang lebih bisa dipercaya.

5. Kata-kata bio berlebihan

Biasanya modusnya ini terlihat mencolok, dalam bionya para pelaku akan memberikan deskripsi atau kata-kata yang mencoba untuk menyakinkan para konsumen.

Biasanya ini memakai kata-kata “100% ORIGINAL” atau melayanimu secara amanah.

Nah dengan kata-kata tersebut, justru itu biasanya mereka itu akun bodong. Akun yang serius biasanya akan lebih simple dan tidak berlebihan.

Sekali lagi coba cek secara teliti di bio akun tersebut. Jangan sampai terhipnotis dengan kata-kata jebakan itu.

6. Akun resmi mencantumkan link marketplace

Agar kamu tidak bimbang, pastikan akun tersebut terbukti track recordnya atau kredibilitasnya.

Kamu bisa melihat di bio nya, karena biasanya jika akun ini benar-benar real atau sudah terbukti.

Mereka akan mencantumkan link-link toko lain yang dimilikinya seperti shopee, bukalapak, atau tokopedia.

Sebab hampir semua penjual yang serius memiliki toko di marketplace.

Selain itu mereka akan akan mencantumkan nomor secara langsung atau merekomendasikan secara langsung untuk melihat akun-akun tokonya di marketplace.

Nah solusinya, kamu harus lebih cerdas dan bijak untuk membeli masker di online. Karena disaat orang pank, biasanya tingkat rasional mereka rendah.

Biasanya jika ada barang murah langsung dibeli.

Jika sampai kena penipuan di Instagram, kamu sekarang bisa lansgung mengkontak polisi atau melapor ke beberapa akun yang dapat jadi media pelaporan aksi kejahatan ini. Pihak bank juga umumnya akan membekukan rekening pelaku.

Selain itu, Kementerian Komunikasi Informasi dan Informatika (Kemkominfo) menyediakan situs www.cekrekening.id untuk melacak nomor rekening yang terlibat tindak kriminal.

Cari pinjaman online yang anti tipu tipu club? CekAja.com jawabannya, karena telah mengantongi izin dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Mengajukan kredit apapun, tak perlu khawatir penipuan lagi!