Ini Dia Daftar Pilihan Investasi Aman Saat Resesi
3 menit membacaDitengah ramainya pembicaraan mengenai akan terjadinya resesi pada 2023, tentunya akan membuat kita bingung memilih instrumen investasi apa yang tepat. Berikut pilihan investasi aman saat resesi yang bisa kamu pilih!
Saat ini ekonomi global sedang terancam dengan tanda-tanda akan terjadinya resesi pada tahun depan, tahun 2023.
Resesi ini juga dipicu dengan inflasi yang tinggi akibat melesatnya harga pangan dan energi di sejumlah negara, khususnya Eropa dan AS.
Dimana akan berdampak dan dirasakan dengan pertumbuhan ekonomi dunia, termasuk negara-negara berkembang.
Kondisi ini juga akan memicu bank sentral negara maju yang menaikkan suku bunga dan mengetatkan likuiditas.
Lantas, instrumen investasi apa yang aman di situasi seperti ini? Untuk itu, CekAja sudah merangkum pilihan investasi aman saat resesi yang bisa kamu pilih. Yuk simak!
Daftar Pilihan Investasi Aman Saat Resesi
1. Surat Berharga Nasional (SBN)
Pilihan investasi aman saat resesi pertama adalah Surat Berharga Nasional (SBN) yang merupakan investasi berupa surat utang yang bisa dibeli dari pemerintah.
Keuntungan dari investasi jenis ini cukup besar, yaitu lebih dari 6% dan cukup aman. Pasalnya, investasi ini dijamin oleh pemerintah.
Terdapat 3 jenis investasi Surat Berharga Negara (SBN) yang bisa kamu pilih, di antara lain sebagai berikut:
- Saving Bond Ritel (SBR) yang berupa obligasi negara
- Sukuk tabungan yang berupa Surat Berharga Syariah Negara
- Obligasi Negara Ritel (OR) yang berupa Surat Utang Negara yang dijual pada investor ritel
Modal yang diperlukan untuk melakukan investasi ini mulai dari Rp1 juta. Selain itu, keuntungan yang didapatkan dari SBN bisa didapatkan dengan 2 cara ini:
- Simpan Surat Berharga Negara (SBN) hingga jatuh tempo dan dapatkan keuntungan dari nilai bunga sesuai dengan kesepakatan awal
- Jual surat Berharga Nasional (SBN) melalui pasar sekunder dengan nilai harga tertentu untuk mendapatkan keuntungan
(Baca juga: Cara Diversifikasi Aset Investasi untuk Kurangi Risiko Kerugian)
2. Emas
Instrumen investasi emas selalu menjadi investasi yang menarik dan bisa menjadi pilihan investasi aman saat resesi.
Saat ini, emas menjadi salah satu jenis investasi yang masih aman dilakukan untuk mengatasi dampak resesi yang akan datang.
Pasalnya, emas memiliki nilai yang tahan akan resesi. Contohnya, ketika pandemi 2020, saat nilai IHSG merosot tajam, nilai emas justru mengalami nilai yang cenderung naik.
Selain itu, jika dilihat berdasarkan investasi jangka panjang, harga emas cenderung positif dan terus mengalami kenaikan diatas rata-rata inflasi.
Sehingga secara otomatis membuat nilai uang yang kita investasikan di emas tidak akan berkurang nilainya.
3. Deposito
Selain emas, deposito menjadi salah satu instrumen investasi yang cukup populer, aman, dan minim resiko untuk menjadi pilihan investasi aman saat resesi.
Investasi deposito cukup aman karena sudah dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Apabila bank tempat kita menyimpan deposito bangkrut, kita akan tetap mendapatkan dana deposito secara utuh, maksimal sebesar Rp2 miliar dari LPS.
Investasi jenis ini cocok untuk digunakan menjadi investasi jangka pendek, seperti dana pendidikan anak atau dana melahirkan.
4. Saham
Pilihan investasi aman saat resesi yang terakhir adalah investasi saham. Saham menjadi pilihan investasi terbaik karena keuntungannya yang cukup besar.
Namun, sebelum terjun ke investasi saham terlebih lagi bagi para pemula, pastikan kamu sudah mempelajarinya dengan benar ya!
Pasalnya, jika kamu tidak bisa mengelolanya dengan baik, bukannya untung kamu malah akan mengalami kerugian yang cukup besar.
Sebelum memasuki pasar, sebaiknya kamu melakukan riset terlebih dahulu mengenai saham dan aturan mainnya.
Hal ini sangat penting, karena saham merupakan investasi yang memiliki risiko tinggi dan penuh dengan spekulasi.
Bagi para pemula, kamu bisa memilih jenis investasi saham yang dikhususkan untuk pemula yang sudah banyak ditawarkan.
Karena tingginya risiko di instrumen investasi ini, agar tetap aman berinvestasi di tengah ancaman resesi tahun depan kamu bisa memilih saham yang bergerak di sektor industri yang defensif.
Contohnya seperti saham perusahaan yang bergerak di bidang consumer goods, kesehatan, bank, energi dan utilitas.