Jaga Kesehatan, Deretan Penyakit Ini Biasa Muncul Setelah Lebaran

penyakit setelah Lebaran _ asuransi kesehatan - CekAja.com

Lebaran sering jadi ajang balas dendam setelah sebulan berpuasa. Balas dendam di sini artinya makan sepuasnya.

Apalagi  sajian khas lebaran yang enak-enak tersedia melimpah, siapa yang bisa menolak? Memang, Lebaran tidak lengkap rasanya tanpa hidangan khas lebaran seperti opor ayam, rendang, dan soto. Belum lagi lagi kue-kue manis yang wajib ada semacam nastar, putri salju, dan sagu keju.

Namun sebaiknya kontrol kebiasaan makan untuk tetap menjaga kesehatan tubuh. Maklum saja, makanan khas lebaran identik dengan kuah kari, minyak, dan daging.  Makanan yang tidak sehat, ditambah aktivitas mudik dan silaturahmi yang melelahkan, bisa membuat kita terserang penyakit. Oleh karena itu, pertahankan gaya hidup sehat karena ancaman penyakit ini meningkat setelah lebaran.

Obesitas

Bagi kamu yang sebelumnya memang memiliki tubuh gemuk, jaga pola makan seperti saat puasa. Jangan sampai berat badan makin bertambah drastis setelah lebaran. Obesitas kerap dikaitkan dengan berbagai penyakit mematikan stroke, gangguan jantung, diabetes, maupun kanker. Boleh saja menyantap opor dan rendang, tapi imbangi dengan olahraga ya.

Diare

Silaturahmi ke banyak rumah saudara, comot kue sana-sani tanpa cuci tangan, bisa membuat kita terkena diare. Saat silaturahmi, kita pasti ditawari makanan oleh si empunya rumah. Sebelum mencicipi jangan lupa cuci tangan agar terhindar dari diare. Kalau tidak mau ribet, cukup bawa cairan pembersih tangan.

Diabetes

Manisan kolang kaling, asinan, sirup, dan makanan manis lainnya juga menjadi pemadangan umum saat lebaran. Tapi bagi orang dengan riwayat keluarga menderita diabetes, menyantap makanan manis khas lebaran tersebut harus dikontrol. Lebih baik mencegah daripada menyesal kemudian.

Kolestrol

Kalau setelah makan opor atau rendang kamu mengalami sakit kepala di bagian belakang kepala atau tegang di bagian leher, waspada kolestrol tinggi. Untuk menyiasatinya, kombinasikan memakan olahan daging dengan sayuran segar. Jika perlu konsumsi obat untuk menurunkan kolestrol.

Darah tinggi

Makanan bersantan dan berlemak tinggi sudah jadi pantangan bagi penderita darah tinggi. Terlebih masakan yang dihidangkan dimasak berulang-ulang yang bisa menyebabkan lemak jenuh makin tinggi. Mengkonsumsi makanan yang dimasak dengan banyak garam adalah pantangan yang sangat utama bagi penderita  darah tinggi.

Garam dapat merusak pembuluh darah dan arteri dalam jantung sehingga bisa meningkatkan risiko stroke dan penyakit jantung.

Batuk dan radang tenggorokan

Kurangnya kebersihan ditambah terus menerus makan-makanan berlemak bisa membuat kita terkena batuk dan radang tenggoroka. Memang kesannya sepele jika dibandingkan berbagai penyakit yang sudah disebutkan sebelumnya. Tapi batuk dan radang tenggorokan juga cukup menganggu apalagi jika disertai demam.