Jangan Asal Tebal, Ini 6 Cara Memilih Jas Hujan yang Nyaman

Musim hujan belum juga berlalu. Bagi kamu yang sehari-hari ke kantor, kampus dan tempat-tempat lain menggunakan sepeda motor, tentu wajib menyimpan jas hujan di jok motor agar aktivitas tak terganggu.

Namun, jangan asal memilih jas berbahan tebal karena beranggapan yang tebal pasti anti air. Kamu juga harus memperhatikan faktor kenyamanan, kepraktisan, sampai keamanan dalam berkendara.

Simak nih, 6 cara memilih jas hujan yang nyaman namun tetap anti air:

  1. Bahan nyaman tidak gerah

Jas hujan berbahan parasut atau plastik banyak digunakan oleh pabrikan untuk membuat jas hujan di masa lalu.

Masih minimnya alternatif bahan yang bisa digunakan untuk membuat jas hujan, membuat pengguna jas hujan berbahan parasut atau plastik harus rela tubuhnya keringetan karena sifat bahan yang panas.

Tidak jarang, begitu sampai ke tempat tujuan, pakaian yang kamu kenakan di balik jas hujan sudah lepek keringat.

Kamu bisa melirik jas hujan yang diproduksi oleh pabrik pembuat peralatan mendaki gunung. Biasanya, jas hujan untuk mendaki gunung berbahan kedap air namun tetap breathable  sehingga kamu tidak akan merasa pengap mengenakannya.

Selain itu, bahan jas hujan untuk mendaki gunung sangat ringan dan bisa dilipat sampai sekecil mungkin, sehingga praktis disimpan di dalam tas atau jok motor.

  1. Ukuran sesuai kebutuhan

Setelah memilih bahan, pastikan ukuran jas hujan pas dengan tubuh kamu karena ukuran yang terlalu besar bisa membahayakan saat berkendara. Atau kalau kamu juga mau mengamankan tas dari guyuran hujan, pilih ukuran yang sedikit lebih besar agar tas tetap bisa kamu gendong di belakang punggung.

  1. Model setelan lebih aman ketimbang ponco

Sebisa mungkin, hindari membeli jas hujan tipe ponco. Sebab, kamu akan berhadapan dengan risiko ujung jas hujan tersangkut di bagian jeruji sepeda motor saat melaju.

(Baca juga: 5 Tips Mengeringkan Helm Biar Gak Bau Apek Kehujanan)

Jas hujan model ‘jubah’ ini pun kerap berkibar ke belakang yang bisa menghalangi pandangan pengendara lain di belakang.

Jadi pilihlah model jas hujan setelan yang sesuai dengan ukuran tubuh kamu.

  1. Ritsleting kuningan atau tembaga

Bahan zipper alias ritsleting juga perlu diperhatikan kalau kamu ingin memiliki jas hujan yang berumur panjang. Biasanya, jas hujan dengan ritsleting berbahan kuningan atau tembaga lebih awet dibandingkan yang berbahan plastik. Sementara yang berbahan dasar besi rentan berkarat.

  1. Sambungan press bukan jahitan

Perhatikan juga untuk memilih jas hujan yang antar bagiannya disambung dengan teknik press, bukan yang dijahit. Pasalnya, jas hujan yang dijahit membuat air mudah menyelinap masuk. Sementara yang disambung dengan teknik press hanya memiliki sedikit celah atau pori-pori.

Kalaupun kamu terpaksa membeli jas hujan yang dijahit, pastikan dibagian dalam jahitan tersebut dilengkapi dengan karet pelindung jahitan agar air tidak mudah tembus ke dalam.

  1. Pilih warna ngejreng!

Namanya juga hujan, pasti bisa mengganggu jarak pandang pengendara sepeda motor atau pengemudi mobil lain di jalanan. Oleh sebab itu, jangan membeli jas hujan yang berwarna gelap.

Pilihlah warna-warna ngejreng seperti oranye, hijau tosca, atau merah, sehingga orang lain lebih waspada melihat pergerakan kamu di atas sepeda motor di tengah guyuran hujan lebat.

Kamu juga bisa memilih jas hujan yang dilengkapi dengan garis reflektor di belakang dan depan. Reflektor ini bisa memantulkan kembali cahaya yang diterima jas hujan sehingga akan membuat kamu lebih aman berkendara di jalan.

Cara membersihkan, melipat, dan menyimpan jas hujan

Setelah mengetahui tips memilih jas hujan, perhatikan juga cara membersihkan, menyimpan, dan melipatnya agar panjang umur. Berikut adalah tipsnya:

  • Keringkan dengan diangin-angin

Jangan jemur jas hujan yang basah di bawah terik matahari langsung, karena akan merusak bahan. Cukup diangin-anginkan saja.

  • Lap dengan kanebo

Kalau kamu tidak punya waktu menunggunya kering diangin-angin, gunakan lap kanebo atau microfiber untuk mengeringkan jas hujan lebih cepat.

(Baca juga: Musim Hujan, Saatnya Memilih Asuransi Banjir yang Tepat)

Apabila saat mengelap ditemukan noda yang membandel, gunakan air hangat untuk membilasnya. Tidak perlu menggunakan deterjen yang dapat merusak lapisan anti air bahan jas hujan.

  • Lipat jas hujan mengikuti lipatan pabrik

Lipat jas hujan mengikuti lekuk lipatan bawaan pabrik. Jangan melipatnya terlalu kecil karena bisa merusak ritsleting dan karet pelindung jahitan.

  • Simpan di tas, jangan di bawah jok motor

Menyimpan jas hujan di bawah jok motor memang praktis. Namun, perlu diingat bahwa bagasi motor yang panas bisa merusak bahan jas hujan. Tidak ada salahnya sesekali menyimpannya di tas yang kamu gunakan beraktivitas.

Di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu seperti sekarang ini, siap sedia jas sebelum hujan adalah langkah yang tepat untuk menghindari diri terserang penyakit.

Alangkah lebih baiknya lagi jika kamu memiliki asuransi kesehatan, sehingga kamu tidak perlu khawatir dalam melakukan aktivitas harian di tengah guyuran hujan. Pilih, ajukan, dan miliki asuransi kesehatan terbaik sesuai kebutuhan kamu lewat CekAja.com.