5 Jenis Investasi yang Cuan Walau Resesi!
2 menit membacaBeberapa di antara kamu mungkin sudah membaca berita soal kemungkinan terjadinya resesi di tahun 2023 mendatang. Lalu, apa ya jenis investasi yang cuan walau resesi?
Dikutip dari Bisnis.com, perekonomian global dihantui resesi dan gejolak pasar keuangan seiring melonjaknya inflasi dan masih berlangsungnya perang Rusia vs Ukraina.
Hal ini tentu membawa kekhawatiran bagi masyarakat sehingga mulai memperbaiki kondisi keuangan. Selain menjauhkan diri dari utang, investasi juga bisa jadi pilihan.
Nah untuk kamu yang berniat melakukan investasi, ada beberapa jenis investasi yang cuan walau resesi. Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Jenis Investasi yang Cuan Walau Resesi, Apa Saja?
Ketika terjadi perlambatan ekonomi atau bahkan resesi, kebijaksanaan yang berlaku adalah bahwa investor harus menjauh dari dana ekuitas dan beralih ke pendapatan tetap.
Strategi yang jauh lebih baik adalah membangun portofolio reksa dana yang terdiversifikasi. Portofolio yang dibangun dengan benar, termasuk campuran dana saham dan obligasi.
Ini memberikan kesempatan untuk melindungi portofoliomu saat pasar saham sedang menurun. Supaya lebih jelas, ini beberapa jenis investasi yang cuan walau resesi seperti dikutip dari Investopedia.
1. Dana Obligasi Daerah
Dana obligasi daerah dikeluarkan oleh pemerintah. Investasi ini memanfaatkan otoritas perpajakan lokal untuk memberikan tingkat keselamatan dan keamanan yang tinggi kepada investor.
Dana obligasi daerah membawa risiko yang lebih besar daripada dana yang diinvestasikan dalam sekuritas yang didukung oleh pemerintah tetapi masih dianggap relatif aman.
(Baca Juga: Cara Diversifikasi Aset Investasi untuk Kurangi Risiko Kerugian)
2. Dana Obligasi Kena Pajak
Dana obligasi kena pajak yang diterbitkan oleh korporasi juga bisa menjadi pertimbangan. Mereka menawarkan hasil yang lebih tinggi daripada masalah yang didukung pemerintah tetapi membawa risiko yang jauh lebih besar.
Memilih dana yang diinvestasikan dalam penerbitan obligasi berkualitas tinggi akan membantu menurunkan risikomu.
Sementara dana obligasi korporasi lebih berisiko daripada dana yang hanya memiliki obligasi yang diterbitkan pemerintah, mereka masih kurang berisiko dibandingkan dana saham.
(Baca Juga: 6 Daftar Aplikasi Investasi Online Terpercaya dan Terdaftar OJK)
3. Reksa Dana Pasar Uang
Ketika datang untuk menghindari resesi, obligasi tentu populer, tetapi itu bukan satu-satunya investasi yang bisa diandalkan.
Investor juga sering kali menyimpan uang mereka di reksa dana pasar uang. Sementara dana ini memberikan tingkat keamanan yang tinggi, mereka hanya boleh digunakan untuk investasi jangka pendek.
4. Dana Berkapitalisasi Besar
Secara tradisional, dana yang diinvestasikan pada saham berkapitalisasi besar cenderung lebih stabil dibandingkan dengan saham berkapitalisasi kecil.
Sebab, perusahaan besar umumnya memiliki posisi yang lebih baik untuk bertahan dalam masa-masa sulit.
5. Dana Dividen
Berlawanan dengan kepercayaan populer, mencari perlindungan selama masa-masa sulit tidak berarti meninggalkan pasar saham sama sekali.
Misalnya, reksa dana yang berfokus pada dividen dapat memberikan pengembalian yang kuat dengan volatilitas yang lebih sedikit daripada dana yang hanya berfokus pada pertumbuhan.