Kenapa Bisnis Jasa Pengiriman Barang Menguntungkan?

Bisnis Jasa Pengiriman Barang Menguntungkan

Dari sekian banyak bisnis, jasa pengiriman barang masih terlihat sangat menjanjikan dan sangat berpotensi untuk menghasilkan keuntungan besar. Apa alasannya?

Di masa yang modern ini, banyak sekali pihak yang membutuhkan jasa pengiriman barang, entah itu masyarakat biasa, perusahaan, hingga pemerintah sekalipun. Sehingga potensi bisnis jasa pengiriman barang terbuka sangat lebar. Berikut ada beberapa alasan bisnis jasa pengiriman barang bisa sangat menguntungkan apabila anda menjalaninya dengan baik:

Makin laku di momen tertentu

Jasa pengiriman barang bukan hanya terus dibutuhkan setiap hari saja, tetapi juga bisa menjadi sangat dibutuhkan alias makin laku pada momen-momen tertentu. Misalnya ketika hari raya Idul Fitri, Hari Raya Natal, dan sebagainya di mana banyak orang yang membutuhkan jasa pengiriman barang untuk mengirimkan sesuatu kepada keluarga, kerabat, rekan kerja, hingga pasangan yang terpisah dengan jarak.

Tentunya, momen-momen tertentu ini selalu hadir setiap tahun sehingga itu menjadi peluang yang tidak akan pernah mati. Sehingga bagi siapapun yang menjalani bisnis jasa pengiriman barang, pastinya akan merasakan keuntungan berlipat pada momen-momen tertentu ini.

Belum ada teknologi pengganti

Hingga saat ini belum ada teknologi pemindah barang untuk jarak jauh. Sehingg dapat dipastikan bahwa hingga waktu yang cukup lama, bisnis jasa pengiriman barang masih memiliki prospek yang baik ke depannya.

Bahkan menurut International Franchise Association memasukan jasa pengiriman barang dan kargo dalam satu kategori dari sepuluh usaha unggulan dengan potensi dan prospek paling unggul hingga 2030an nanti. Tentu ini menjadi alasan mengapa bisnis jasa pengiriman barang belakangan mulai menjamur bukan hanya di kota-kota besar saja tetapi daerah terpencil sekalipun.

Terkecuali, teknologi pemindah barang seperti misalnya teleport layaknya di film-film sci fi hadir di dunia ini mungkin potensi bisnis jasa pengiriman barang dapat terancam tetapi juga mungkin saja menjadi lebih cerah. Karena sampai saat ini perkembangan teknologi yang ada justru bukannya mematikan melainkan menumbuhkan bisnis jasa pengiriman barang.

Jual beli online makin ramai

Karena tren jual beli online belakangan meningkat, gaya hidup praktis yang sekarang dijunjung tinggi oleh masyarakat luas membuat jasa pengiriman atau kurit sebagai mata rantai begitu kuat dan tidak bisa dipisahkan. Bayangkan saja, semakin masyarakat beralih ke jual beli online maka jasa pengiriman barang akan semakin dibutuhkan.

Mengingat pertumbuhan jual beli online baru saja terjadi beberapa tahun belakangan dan terus meningkat dengan baik, maka sampai beberapa tahun bisnis jasa pengiriman barang ini bisa sangat menguntungkan bagi siapapun yang menjalaninya.

Mau mulai dengan modal usaha kecil?

Jika anda tertarik untuk memulai bisnis jasa pengiriman barang, maka dapat melakukannya dengan cara menjadi agen dari perusahaan yang bergerak di bisnis jasa pengiriman barang seperti misalnya JNE.

Untuk menjadi agen jasa pengiriman JNE setidaknya ada dua syarat yang harus dipenuhi yaitu syarat administrasi serta lokasi serta sumber daya manusia yang dimiliki. Untuk persyaratan administrasi yang diperlukan antara lain: Surat permohonan, badan hukum, fotokopi KTP, SIUP, NPWP perusahaan, pas foto pemilik, denah dan foto lokasi yang memenuhi prasyarat, serta tidak terikat kerjasama dengan pihak lain yang memiliki usaha sejenis.

Apabila anda sudah memiliki ruko, toko, atau tempat apapun yang memadai dan dapat dijadikan tempat usaha serta kendaraan seperti mobil atau motor. Maka hanya dengan modal uang sebesar Rp7 juta saja anda sudah bisa menjalankan bisnis jasa pengiriman barang bersama JNE, dimana Rp5 juta merupakan uang jaminan keagenan serta Rp2 juta yang berguna sebagai uang administrasi awal.

Selain itu, anda juga perlu mengetahui bahwa ada klausul kesepatakan yang harus ditandatangani seperti pajak reklame, kesepakatan setoran tunai harian, serta komitmen wajib melakukan transaksi online apabila omset sudah mencapai Rp50 juta.