5 Manfaat Kartu Indonesia Sehat, Disebut Proker Jokowi Paling Sukses
6 menit membacaTak banyak yang menyadari, kalau ternyata manfaat Kartu Indonesia Sehat, enggak cuma dirasakan oleh masyarakat saja namun juga negara.
Kartu ini termasuk dalam program kerja Presiden Joko Widodo bersama wakilnya pada saat itu, Jusuf Kalla.
KIS pertama kali diluncurkan selang dari dua minggu setelah Joko Widodo dan Jusuf Kalla diangkat menjadi orang nomor satu di Indonesia.
Selama peluncurannya, enggak sedikit dari masyarakat yang bingung akan manfaat Kartu Indonesia Sehat itu sendiri.
Soalnya sebelum kemunculan KIS, masyarakat telah lebih dulu mengenal Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang merupakan program BPJS.
Nah dari hal inilah, lantas timbul pertanyaan di benak orang-orang mengenai apa sebenarnya perbedaan antara KIS dan JKN?
Perbedaan Layanan Kartu Indonesia Sehat dengan BPJS Kesehatan
Meski program kesehatan ini sudah lama beredar di masyarakat. Namun agaknya, enggak sedikit dari kita yang bingung akan pengertian dari KIS, serta perbedaannya dengan BPJS Kesehatan.
Hal ini sangat lumrah, apalagi jika kamu masih belum menggunakan atau baru ingin mendaftarkan diri pada salah satu dari kedua program tersebut.
Namun, enggak ada salahnya bukan untuk mempelajari program-program bagus milik pemerintah ini?
Seperti namanya, Kartu Indonesia Sehat adalah sebuah kartu yang lebih diperuntukkan bagi keluarga kurang mampu.
Tujuannya agar masyarakat bisa mendapatkan jaminan kesehatan secara cuma-cuma alias gratis.
Kartu ini merupakan bentuk kerja pemerintahan Jokowi, dan disebut pula sebagai program perluasan dari layanan BPJS Kesehatan yang sebelumnya dimulai oleh mantan Presiden Indonesia ke-6, Susilo Bambang Yudhyono.
Pengguna dari KIS sendiri nantinya bisa menggunakan kartu tersebut untuk mendapatkan perawatan medis di tiap fasilitas kesehatan, baik itu tingkat satu maupun tingkat lanjut.
Tidak jauh berbeda dari manfaat Kartu Indonesia Sehat, program BPJS Kesehatan hadir di tengah masyarakat yang membutuhkan pelayanan terbaik untuk berobat.
Program ini mewajibkan pesertanya untuk mendaftar terlebih dulu, dan membayar iuaran setiap bulan dengan ketentuan yang sudah ditetapkan.
Selain dari segi orang yang menerima manfaat dari program tersebut, terdapat pula perbedaan lainnya dari Kartu Indonesia Sehat dan BPJS Kesehatan, berikut diantaranya:
- KIS khusus digunakan bagi masyarakat yang punya kondisi ekonomi tertinggal. Sedangkan BPJS wajib penggunaannya bagi seluruh WNI maupun tenaga asing yang telah bekerja di Indonesia minimal selama 6 bulan.
- Pemakaian KIS berlaku di semua fasilitas kesehatan, tidak seperti BPJS yang hanya berlaku di rumah sakit atau klinik yang sebelumnya sudah terdaftar sebagai rekanan BPJS
- Selain untuk pengobatan, KIS juga bisa digunakan sebagai bentuk pencegahan. Sedangkan BPJS hanya dapat digunakan jika anggota benar-benar dalam keadaan sakit
Kartu Indonesia Sehat Disebut Sebagai Proker Jokowi Paling Sukses, Benarkah?
Saking populernya manfaat Kartu Indonesia Sehat, terutama di kalangan masyarakat menengah ke bawah.
Kartu ini pernah disebut-sebut sebagai salah satu program kerja Jokowi yang paling sukses.
Dikutip dari laman Bisnis.com, berdasarkan hasil survei Alvara Research Center, yakni “Laporan Survei Pilpres 2019: Ketika Pemilihan Semakin Mengkristal”, dijelaskan bahwa KIS ini berada di urutan teratas dari 10 program milik pemerintah.
Program ini berhasil menyabet skor sebesar 68 persen, yang konon menjadi program paling dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Indonesia.
Berdasarkan data BPJS Kesehatan yang dikutip pula dari laman Bisnis.com, jumlah peserta dalam program JKN-KIS tercatat mencapai 216.152.549 jiwa, atau sekitar 82 persen dari total penduduk Indonesai per 10 Januari 2019 lalu.
(Baca Juga: 5 Alasan Iuran BPJS Batal Naik)
Aturan Baru Program KIS, Iuran Efektif Ditetapkan Sepanjang 2020
Nah, setelah membahas pengertian KIS hingga perbedaannya dengan BPJS Kesehatan. Mungkin, inilah pembahasan yang paling banyak menimbulkan pertanyaan.
Ya, sepanjang tahun ini, pemerintah resmi menetapkan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2020, untuk mengatur penyesuaian besaran iuran dari Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat.
Menurut laman JawaPos.com, adanya kebijakan tersebut dikarenakan pemerintahan menjalankan putusan MA, yang sebelumnya sempat terjadi penolakan karena tidak memenuhi syarat tertentu.
Selain itu, Kepala Humas BPJS Kesehatan, M Iqbal Anas Ma’aruf juga mengatakan, bahwa Perpres terbaru itu sudah disesuaikan dengan aspirasi masyarakat.
Terutama, untuk memberikan bantuan iuran bagi para peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja (BP) kelas III.
Jika mengikuti Perpres Nomor 75 Tahun 2019 lalu. Besaran iuran JKN-KIS bagi peserta PBPU dan BP pada Januari, Februari, dan Maret 2020 menjadi Rp160 ribu kelas I, Rp110 ribu untuk kelas II, dan Rp42 ribu kelas III.
Sementara pada bulan selanjutnya, yakni April, Mei, dan Juni 2020.
Besaran iuran diatur mengikuti Perpres Nomor 82 Tahun 2018, yang mana berarti untuk kelas I sebesar Rp 80.000, kelas II Rp 51.000, dan kelas III menjadi Rp 25.500.
Nah, biar manfaat Kartu Indonesia Sehat makin maksimal dirasa oleh para pesertanya, per 1 Juli 2020 lalu. Besaran iurannya bagi peserta PBPU dan BP berubah menjadi Rp150 ribu untuk kelas I, Rp100 ribu untuk kelas II, dan Rp42 ribu untuk kelas III.
Kebijakan tersebut juga sengaja dirancang khusus untuk peserta kelas III, yang mana besaran iuran bisa dibayar sebesar Rp 25.500, dan sisanya Rp 16.500 pemerintahlah yang memberikan bantuan iuran.
5 Manfaat Kartu Indonesia Sehat
Tadi sudah dibahas mengenai pengertian, perbedaan, hingga besaran iuran KIS sepanjang 2020 ini.
Berikutnya CekAja akan menyuguhkan informasi yang paling ditunggu-tunggu diawal, dan menjadi topik utama dari artikel ini, yaitu manfaat Kartu Indonesia Sehat.
Dari banyaknya sumber yang telah dirangkum oleh tim CekAja, manfaat Kartu Indonesia Sehat ternyata gak hanya bisa dirasakan oleh masyarakat, namun juga pemerintah.
Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Tidak dikenakan biaya pendaftaran
Manfaat Kartu Indonesia Sehat yang pertama, dan membuatnya sangat berbeda jauh dari pelayanan BPJS Kesehatan adalah peserta tidak mengeluarkan biaya sepeserpun untuk mendaftar program tersebut.
Cukup dengan menyertakan data NIK atau e-KTP, KK, fasilitas kesehatan tingkat pertama yang dipih, nomor HP aktif, email, alamat domisili dan fotokopi buku tabungan yang masih aktif.
Calon peserta bisa mendaftarkan dirinya, baik lewat kantor BPJS Kesehatan, aplikasi Mobile JKN, ataupun melalui pihak ketiga yang termasuk mitra resmi BPJS.
2. Layanan KIS bisa dipakai diseluruh Indonesia
Selain tidak dikenakan biaya pendaftaran, manfaat Kartu Indonesia Sehat lainnya adalah cakupan manfaatnya yang menyeluruh.
Artinya, anggota yang termasuk dalam program ini bisa menggunakan kartu tersebut di seluruh layanan kesehatan di Indonesia.
Tidak seperti BPJS Kesehatan, yang mana enggak semua layanan kesehatan menerima BPJS, kecuali jika rumah sakit atau puskesmas tersebut sudah terdaftar dalam mitra BPJS.
3. Layanan KIS bisa dimanfaatkan untuk berobat dan pencegahan
Tak banyak yang tahu mengenai manfaat Kartu Indonesia Sehat yang satu ini.
Selain dipakai untuk pengobatan, layanan KIS juga bisa dimanfaatkan oleh anggotanya sebagai langkah pencegahan.
Enggak seperti layanan BPJS yang biasanya baru bisa digunakan apabila anggotanya mengalami sakit atau membutuhkan perawatan medis segera.
4. Peserta layanan KIS tidak memerlukan surat rujukan
Manfaat Kartu Indonesia Sehat yang berikutnya adalah peserta KIS tidak memerlukan surat rujukan untuk mendapatkan layanan kesehatan dari rumah sakit, atau puskesmas yang termasuk mitra JKN.
Adanya layanan inilah yang membuat KIS menjadi lebih unggul dan dianggap punya manfaat yang paling terasa bagi masyarakat.
Tidak seperti BPJS, peserta program tersebut mesti mendatangi faskes satu dulu untuk mendapatkan penanganan.
5. Layanan KIS berdampak positif bagi ekonomi Indonesia
Mungkin masyarakat hanya menganggap jika manfaat Kartu Indonesia Sehat benar-benar pure bagi kepentingan mereka saja.
Namun sebenarnya, dengan kehadiran program JKN-KIS tersebut, ekonomi Indonesia justru mengalami peningkatan yang cukup pesat, bahkan diprediksi mencapai Rp289 triliun pada 2021 mendatang.
(Baca Juga: 5 Manfaat Asuransi Kesehatan untuk Milenial)
Tambah Proteksi Kesehatan dengan Asuransi
Nah, itu tadi sederet informasi mengenai pengertian, perbedaan, hingga manfaat Kartu Indonesia Sehat bagi masyarakat maupun ekonomi negara.
Selain melengkapi diri dengan program kesehatan yang dimiliki oleh pemerintah, ada baiknya memang jika kamu juga memiliki asuransi kesehatan.
Apalagi untuk milenial yang hobinya travelling ke luar negeri. Soalnya, program kesehatan milik pemerintah hanya bisa digunakan di Indonesia saja.
Nah, disinilah asuransi kesehatan dibutuhkan. Asuransi ini biasanya punya cakupan manfaat yang jauh lebih luas, termasuk dari sisi rekananan rumah sakitnya.
Bahkan, kalau kamu ingin berobat ke luar negeri atau tiba-tiba mengalami kondisi sakit di luar Indonesia, juga bisa dicover oleh produk tersebut.
Ingin memiliki asuransi kesehatan tapi masih bingung akan pilihannya? Bandingkan saja di CekAja.com!
Melalui CekAja, kamu bisa membandingkan sekaligus apply asuransi kesehatan dari rekanan ternama. Mulai dari Asuransi Ciputra Life, PFI Mega Life, hingga Asuransi Cigna.
Perlindungan yang diberikan juga sangat lengkap dan dengan bantuan klaim cepat.
Bagaimana, menarik bukan?
Yuk, ajukan segera asuransi kesehatan di CekAja, dan nikmati berbagai manfaatnya untuk kesehatan hingga di masa mendatang.