Mau Rayakan Tahun Baru Hijriyah? Ini Jadwal dan Tempatnya

idul adha _ CekAja.com

Perayaan tahun baru hijriyah, umat muslim di Indonesia memiliki perayaan-perayaan unik di setiap daerah. Apa saja tradisi yang bisa jadi objek wisata.

Pada umumnya, seluruh dunia merayakan tahun baru pada tanggal 1 Januari. Namun, lain halnya dengan Indonesia. Seperti yang kita ketahui, tahun baru di Indonesia bisa terjadi lebih dari satu kali.

Hal ini bukanlah hal yang aneh lagi mengingat suku, agama, dan tradisi yang ada di Indonesia jumlahnya beragam. Mulai dari Tahun Baru Masehi yang biasa dirayakan tanggal 1 Januari, Tahun Baru Imlek yang dirayakan oleh etnis Tionghoa, dan Tahun Baru Hijriyah  yang dirayakan oleh para pemeluk agama Islam yang jatuh pada tanggal 21 September 2017.

Biasanya pada malam Tahun Baru Hijriyah, banyak masyarakat yang merayakan pergantian tahun Islam seperti halnya tahun baru masehi.  Mulai dari menggelar doa bersama hingga melakukan tradisi unik, beberapa daerah di Indonesia membuat perayaan khusus untuk menyambut Tahun Baru Islam.

Perayaan Tahun Baru Hijriah 2017 di Indonesia

Sama seperti tahun baru masehi, Tahun Baru Hijriyah di Indonesia ditetapkan sebagai hari libur nasional.  Biasanya, beberapa daerah di Indonesia menggelar perayaan Tahun Baru Hijriyah dengan tradisi yang berbeda-beda.  Berikut berbagai agenda kegiatan perayaan tahun baru Islam di beberapa daerah.

DKI Jakarta

Berbagai agenda yang digelar dalam rangka tahun baru Islam di Jakarta bisa ditemukan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Seperti tahun-tahun sebelumnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggelar Budaya Agung, yang terdiri atas selamatan dan Kirab Agung Sura, 24 September 2017.

Upacara selamatan bertempat di Sasana Utomo dengan membawa berkat berupa tumpeng. yang nantinya akan dibagikan ke masyarakat luas.  Setelah Selamatan, dilanjutkan dengan Kirab yaitu dengan berjalan kaki mengelilingi areal TMII membawa tumpeng, dengan tujuan untuk menyatukan alam dan lingkungan pada malam menjelang memasuki tanggal   1 bulan Suro.  Acara kemudian diakhiri dengan ‘Ngalap Berkah’ yaitu berebut tumpeng dan makan bersama.

Tangerang

Pemerintahan Kota Tangerang melalui Dinas Pemuda dan Olahraga menyelenggarakan Festival Al Azhom untuk merayakan Tahun Baru Islam. Festival berlangsung selama 12 hari mulai dari 20 September hingga 1 Oktober 2017 dengan mengusung tema Hijriah Penuh Warna.

Kegiatan yang akan hadir dalam Festival Al Adzhom di antaranya tablig akbar, lomba marawis, beda buku, bersih bersih masjid hingga jalan sehat sarungan. Acara ini diadakan dengan tujuan agar warga Tangerang lebih meningkatkan keimanan dan ketaqwaannya.

Bengkulu

Bengkulu memiliki cara unik dalam memperingati Tahun Baru Islam melalui Festival Tabot yang akan diadakan pada tanggal 21-22 September 2017 di Lapangan Merdeka. Pada awalnya inti dari upacara Tabot adalah untuk mengenang upaya pemimpin Syiah dan kaumnya mengumpulkan potongan tubuh Husein, mengarak dan memakamnya di Padang Karbala. Istilah Tabut berasal dari kata Arab yang secara harafiah berarti “kotak kayu” atau “peti”.

Festival ini mirip dengan upacara Karbala di Irak. Ritual dalam Festival Tabot menampilkasn sisi sakral seperti ritual zaman dahulu. Dimulai dengan prosesi pengambilan tanah dari tempat yang ditentukan untuk kemudian ditempatkan dalam replika keranda Imam Husein.

Selanjutnya, akan ada iringan musik tradisional dari alat musik terbuat dari akar bagian bawah pohon kelapa. Setelah iringan musik, puluhan tabot akan diarak mengelilingi kampung di Bengkulu.

Medan

Pemerintah Kota Medan akan menggelar Doa dan Dzikir Akbar untuk menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharam 1439 Hijriah yang akan digelar pada 21 September 2017 di Lapangan Benteng Medan.

Selain doa dan dzikir bersama, kegiatan lain yang akan dilakukan adalah khataman Alquran oleh hafiz dan hafidzah cilik Kota Medan. Kegiatan doa dan dzikir bersama sekaligus tausiyah ini digelar sebagai ungkapan rasa syukur karena kepada Allah SWT.

Banyumas

Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah bersama Lokawisata Baturraden menyiapkan kegiatan “Grebeg Suran Baturraden” untuk menyambut Tahun Baru 1439 Hijriah.

Kegiatan yang akan diadakan pada bulan Okober tersebut diawali dengan keberangkatan klub pecinta alam Radenpala mendaki Gunung Slamet untuk melaksanakan bersih gunung dan merupakan rangkaian dari Festival Baturraden 2017.

Jambi

Pemerintah Provinsi Jambi menggelar Festival Budaya 1 Muharram menyambut Tahun Baru Islam tahun Hijriah 1439 H akan diselenggarakan pada 20-28 September 2017. Pawai obor yang digelar pada Rabu malam, 20 September 2017, akan menjadi kegiatan pembuka dalam rangkaian festival tersebut.

Kegiatan Festival Budaya 1 Muharram terdiri dari pawai obor, lomba musikalisasi puisi, lomba karaoke lagu religi, lomba fashion show busana muslim dan diakhiri dengan tabligh akbar.

Lamongan

Untuk menyambut Tahun Baru Islam, Pemerintah Daerah Kabupaten Lamongan memeriahkannya dengan Lamongan Muharram Festival (LMF). Kegiatan ini akan diisi mulai dari tontonan dengan gaya monumental, syiar agama, hingga yang bersifat edukasi. Sedangkan 20 September akan menjadi penutup LMF 1439 H, dengan dilaksanakannya penandaan pergantian tahun baru hijriyah di Alun-alun Lamongan.

Mengenal makna tahun baru Islam

Sebelum melihat agenda Tahun Baru Islam di beberapa daerah, sebaiknya kita ketahui dulu makna Tahun Baru Hijriyah yang sebenarnya.

Tahun baru Hijriyah adalah hari yang sangat bersejarah bagi umat Islam. Pasalnya, momen ini adalah penanda hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari kota Mekkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi.

Peristiwa tersebut terjadi pada 1 Muharram. Karenanya, memperingati Tahun Baru Islam hakikatnya sama dengan mengenang kembali perpindahan Nabi Muhammad, sekaligus mendalami makna hijrah.

Hijrah sendiri pada saat itu maknanya lebih dari sekadar pindah tempat tinggal. Namun merupakan perintah Allah sebagai strategi perjuangan dalam dakwah Islam. Bulan Muharram juga dianggap sebagai bulan suci kedua setelah Ramadan. Bulan ini dinamakan bulan Muharram karena dua makna.

Pertama, pada bulan tersebut diharamkan berbagai pembunuhan. Kedua, pada bulan tersebut larangan untuk melakukan perbuatan haram lebih ditekankan daripada bulan yang lainnya karena mulianya bulan tersebut. Demikian pula pada saat itu sangatlah baik untuk melakukan amalan ketaatan.