Mengenal 5 Jenis Tes TOEFL, Syarat Daftar CPNS 2019

Sejak pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2019 resmi dibuka pada 11 November 2019, antusiasme masyarakat begitu membuncah. Badan Kepegawaian Negara (BKN) menyampaikan, sudah ada sekitar 1.731.661 orang yang membuat akun SSCN di laman https://sscn.bkn.go.id/.

tes TOEFL

Update per hari Kamis, (14/11/2019) ini, BKN juga menyampaikan ada 382.549 orang yang telah mengisi formulir pendaftaran. Sementara 115.014 pelamar tampak sudah menyerahkan dokumen sebagai persyaratan mendaftar di formasi-formasi yang tersedia.

Ketika melamar CPNS 2019, jangan lupa untuk mengecek kembali apa saja persyaratanya. Beberapa instansi bahkan mewajibkan pelamar mampu berbahasa Inggris yang dibuktikan dengan nilai TOEFL atau sejenis. Apa saja instansi tersebut?

  • Kementerian Luar Negeri

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) membuka 132 formasi pada CPNS 2019 dan skor TOEFL yang disyaratkan lebih tinggi dari kementerian-kementerian lainnya, yaitu 550.

  • Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Melansir cpns.pu.go.id, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) memiliki jumlah formasi CPNS 2019 sebanyak 1.048 formasi dengan skor TOEFL 450.

  • Kementerian Komunikasi dan Informatika

Sementara itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memiliki jumlah formasi sebanyak 581 dan skor TOEFL yang disyaratkan adalah 475.

  • Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Jika melamar di salah satu dari 25 formasi yang dibuka Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA), kamu harus memiliki nilai TOEFL paling tidak 450.

  • Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM) memiliki jumlah formasi 50. Sedangkan persyaratan skor TOEFL yang wajib dimiliki pelamar ialah 450.

  • Kementerian Perindustrian

Sedikit berbeda dengan instansi lainnya, Kementerian Perindustrian memiliki jumlah formasi 359 dan TOEFL minimal 475-500.

  • Arsip Nasional Republik Indonesia

Instansi yang satu ini membuka formasi sebanyak 71 formasi. Setiap pelamar diwajibkan memiliki nilai TOEFL sebesar 450.

Sudah pernah ikut TOEFL dan nilainya sesuai yang disyaratkan? Cek lagi tanggal kadaluarsanya. Hasil TOEFL ini hanya berlaku 3 tahun, sejak pertama kali dikeluarkan. Jika umurnya lebih dari itu, kamu diharuskan mengikuti tes lagi.

(Baca juga: Krusial! Ini 5 Tahapan Seleksi CPNS Sampai Diterima)

Macam-macam TOEFL

TOEFL memiliki kepanjangan Test of English as Foreign Language. Biasanya tes ini diperlukan untuk memperoleh beasiswa, masuk perguruan tinggi S1/S2 di dalam atau luar negeri, dan syarat rekrutmen kerja termasuk CPNS 2019.

Sesuai perkembangan zaman, TOEFL memiliki beberapa versi. Ada TOEFL PBT (Paper-Based Test), TOEFL IBT (Internet-Based Test), TOEFL CBT (Computer-Based Test), TOEFL ITP (Institutional Testing Program), dan TOEFL Prediction. Jadi, mendingan ikut tes yang mana? Supaya tak bingung, ketahui lebih dulu perbedaannya berikut ini:

1. PBT (Paper-Based Test)

TOEFL PBT tergolong masih konvensional. Tes TOEFL ini dikerjakan lewat media kertas yang terdiri dari lembar soal dan jawaban. Bentuk soalnya berupa pilihan ganda dari A sampai E, dengan materi ujian antara lain listening, reading, dan structure. Durasi pengerjaan PBT kurang lebih 3 jam, serta memiliki rentang skor 310-667. Untuk biaya, kamu harus mengeluarkan uang kurang lebih Rp450.000-500.000.

2. IBT (Internet-Based Test)

Dikenal juga dengan Next Generation TOEFL, IBT adalah ujian yang dilakukan dengan media komputer dan internet. Kamu akan menyelesaikan soal-soal yang terdiri dari materi reading, writing, listening, dan speaking melalui komputer yang terkoneksi dengan internet. Durasinya kurang lebih 4-5 jam dengan penilaian skor mulai dari 0-120. Dari sekian banyak jenis TOEFL, IBT termasuk yang paling mahal biayanya. Kamu perlu menyiapkan USD195 atau sekitar Rp2,8 juta untuk satu kali tes.

3. CBT (Computer-Based Test)

Tak jauh berbeda dengan IBT, tes TOEFL jenis ini juga dilakukan melalui komputer. Namun, CBT tak membutuhkan koneksi internet. Peserta akan mengerjakan soal-soal berupa reading, structure, listening, dan writing melalui software interaktif yang sudah terinstal di komputer dengan rentang skor antara 30-300. Bila mengambil TOEFL CBT, harus bisa mengerjakan dengan hati-hati karena kamu tidak bisa mengubah atau kembali mengerjakan soal yang terlewat. Plus, biaya yang harus dikeluarkan pun tak murah, yakni sekitar Rp350.000-500.000.

4. ITP (Institutional Testing Program)

TOEFL ITP merupakan tes yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi atau lembaga bahasa terpercaya. Sertifikat TOEFL jenis ini hanya berlaku di dalam negeri atau beberapa negara Asia. Meski demikian, soal yang diberikan tetap mengikuti standar internasional mulai dari listening, reading, hingga structure. ITP memberi rentang skor yang sama dengan PBT, yaitu mulai 310-667. Sementara biaya yang dikenakan untuk mengikuti test ITP TOEFL adalah USD35 atau sekitar Rp350-550.000.

5. TOEFL Prediction

Sesuai namanya, TOEFL Prediction dilakukan untuk memprediksi skor sebelum kamu mengikuti TOEFL yang sebenarnya (PBT, IBT,CBT, atau ITP). Walaupun hanya sebatas prediksi, beberapa instansi CPNS 2019 tak masalah jika pelamar melampirkan hasil TOEFL Prediction. Ujian persiapan ini diselenggarakan oleh lembaga bahasa yang mengadakan tes TOEFL dengan rentang skor hingga 550. Biayanya, cukup siapkan Rp250.000 saja.

(Baca juga: CPNS 2019, Ini Instansi dan Formasi Paling Laris Diincar)

Apa Bedanya dengan TOEIC dan IELTS?

Sebagai info, beberapa instansi kementerian seperti Kemenkominfo juga memperbolehkan pelamar CPNS 2019 hanya menyerahkan sertifikat TOEIC atau IELTS. Konon dua jenis ujian bahasa Inggris ini, tak serumit TOEFL.

TOEIC memiliki kepanjangan Test Of English as International Communication. Berbeda dengan TOEFL, hasil tes ini akan mengukur sejauh mana seseorang mampu berkomunikasi dengan orang lain dalam bahasa Inggris, tak lebih dari itu. Dalam TOEIC, hanya terdapat dua macam tes yang diujikan, yaitu reading dan listening dengan rentang skor 10-990.

Ada lagi IELTS (International English Language Testing System). Biasanya tes ini digunakan untuk memastikan bahwa kemampuan membaca, menulis, dan berbicara seseorang dalam bahasa Inggris cukup untuk mengikuti kuliah di universitas tujuan. Terdapat empat bagian tes dalam IELTS, yaitu speaking, writing, listening dan reading.