Mengenal Berbagai Macam Vaksin untuk Anak dan Dewasa

Tahukah Anda jika tidak semua virus dan juga bakteri itu bersifat negatif dan mengancam kehidupan manusia? Ya, ada beberapa virus dan bakteri yang justru dikembangkan untuk meningkatkan imunitas tubuh manusia. Pengembangan virus dan bakteri tersebut nantinya bakal menghasilkan produk biologi yang berguna untuk menangkal penyakit, dan dinamakan vaksin.

asuransi kesehatan dan jiwa

Ya, vaksin merupakan virus atau bakteri yang sengaja dilemahkan untuk kemudian dimasukkan ke tubuh manusia. Dengan begitu, tubuh akan membentuk sistem kekebalan sendiri untuk menahan kembali masuknya virus tersebut.

Jadi memang gejala umum yang terjadi pasca dimasukkannya vaksin adalah demam dan juga meningkatnya panas tubuh. Hal itu terjadi lantaran respon alami tubuh atas masuknya benda asing dan proses pembentukan imunitas untuk menangkal penyebaran virus.

Mengutip laman Biofarma, satu-satunya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditunjuk untuk memproduksi vaksin di Indonesia, terdapat beberapa jenis vaksin, diantaranya adalah:

(Baca Juga:  Mengapa Anda Sebaiknya Kurangi Konsumsi Makanan Olahan? Yuk Cek!)

1. Vaksin polio

Pemberian vaksin ini ditujukan untuk mencegah terjadinya poliomyelitis pada anak. Umumnya imunisasi polio sejak usia 0 bulan kemudian 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan.

Tingginya kebutuhan vaksin polio di dunia membuat Biofarma masuk dan mengekspor vaksin penangkal pembentuk kaki O itu. Bahkan Indonesia sudah menjadi pemasok vaksin polio terbesar di dunia, sekitar 64% dari total kebutuhan dunia didatangkan dari Indonesia.

Setiap tahunnya Biofarma memasok sebanyak 1,4 miliar dosis dimana setiap dosisnya berisi vaksin cari sebesar 0,3 milimeter.

Dengan begitu Indonesia menjadi negara yang berpengaruh terhadap produksi vaksin polio. Apalagi penyakit ini menjadi perhatian dunia.

Untuk Indonesia, sudah terbebas dari penyakit polio karena kesadaran orang tua untuk memberikan vaksin ini sudah tinggi.

(Baca Juga:  Trik Mendulang Rupiah di Tengah Tren Gaya Hidup Sehat)

2. Vaksin campak

Vaksin ini berguna sebagai antibodi penyakit campak. Biasanya diberikan pada saat si kecil sudah berusia 9 bulan. Jenis vaksin campak terbagi atas dua, ada yang berisi virus campak yang dilemahkan dan ada juga virus campak yang dimatikan.

Untuk penyebarannya di Indonesia rata-rata menggunakan virus campak yang dilemahkan. Pemberian imunisasi ini dilakukan selama 2 kali, pertama pada usia 9 bulan dan kedua pada saat si buah hati sudah masuk kelas Sekolah Dasar atau berusia 6 tahun.

3. Vaksin MR

MR atau kependekan dari Measles Rubella adalah penyakit infeksi menular melalui saluran napas yang disebabkan oleh virus. Campak dapat menyebabkan komplikasi yang serius seperti diare, radang paru (pneumonia), radang otak (ensefalitis), kebutaan bahkan kematian.

Sedangkan Rubella atua campak jerman biasanya berupa penyakit ringan pada anak, akan tetapi bila menulari ibu hamil pada trimester pertama atau awal kehamilan, dapat menyebabkan keguguran atau kecacatan pada bayi yang dilahirkan. Kecacatan tersebut dikenal sebagai Sindroma Rubella Kongenital diantaranya meliputi kelainan pada jantung dan mata, ketulian dan keterlambatan perkembangan.

Tidak ada pengobatan untuk penyakit campak dan rubella, namun penyakit ini dapat dicegah. Imunisasi dengan vaksin MR adalah pencegahan terbaik untuk kedua penyakit ini. Satu vaksin mencegah dua penyakit sekaligus.

(Baca Juga :  Berapa Sih Biaya Persalinan Caesar? Cek Yuk Rinciannya!)

Imunisasi MR diberikan pada anak usia 9 bulan sampai dengan kurang dari 15 tahun selama masa kampanye. Imunisasi MR masuk ke dalam jadwal imunisasi rutin segera setelah masa kampanye berakhir, diberikan pada anak usia 9 bulan, 18 bulan dan anak kelas 1 SD/sederajat.

Selain tiga vaksin diatas ada juga vaksin lain yang diberikan untuk anak, diantaranya adalah Vaksin Flubio untuk pencegahan virus influenza, vaksin Hepatitis B Rekombinan antibodi untuk penyakit hepatitis B, Vaksin Pentablo sebagai pencegahan penyakit difteri, tetanus, pertussis, hepatiis dan infeksi haemophilus influenza tipe B.

Kemudian ada juga Vaksin BCG, Vaksin Jerap Td, vaksin TT, vaksin DTP dan Vaksin DTP-HB untuk si kecil. Nah selain untuk si kecil, pemberian vaksin juga ada yang ditujukan untuk orang dewasa lho, simak yuk!

4. Vaksin influenza

Vaksin ini biasanya diberikan satu tahun sekali untuk mencegah terjadinya flu yang mudah menular, terutama ketika sedang musim pancaroba atau hujan.

5. Vaksin pneumonia

Pneumonia adalah penyakit radang paru yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus yang menyerang saluran napas bagian bawah dan menular lewat bicara, batuk dan bersin. Serangan penyakit ini lebih rentan pada orang berusia lebih dari 60 tahun.

6. Vaksin HPV

Kanker serviks adalah penyakit kanker yang disebabkan oleh Human Papiloma Virus yang menular lewat kontak seksual. Vaksin ini sangat dianjurkan untuk diberikan sebelum Anda melakukan hubungan seksual, karena pemberian vaksin lebih dini dapat meningkatkan efektivitas vaksin dalam mencegah kanker serviks.

Pemberian vaksin HPV sebenarnya sudah dapat diberikan pada usia 11 atau 12 tahun. Kemudian untuk pemberian Vaksin HPV kedua diberikan 1 sampai 2 bulan setelah vaksin HPV pertama dan vaksin HPV ketiga diberikan 6 bulan setelah vaksin HPV pertama.

7. Vaksin hepatitis A

Hepatitis A adalah penyakit akut yang disebabkan oleh virus hepatitis A yang disebarkan melalui kotoran/tinja penderita. Penyakit ini biasanya menyerang anak-anak, namun pemberin vaksin ini juga perlu dilakukan ulang setiap 10 tahun sekali.

8. Vaksin hepatitis B

Hepatitis B adalah penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis B yang dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menahun. Pada kasus yang lain bahkan virus ini dapat memicu terjadinya kanker hati atau sirosis. Sebenarnya, vaksin ini sudah diberikan saat Anda baru lahir, namun dapat diberikan ulang setiap enam bulan sekali.

9. Vaksin Measles, Mumps, dan Rubella (MMR)

Vaksin ini diberikan untuk mencegah tiga penyakit, yaitu measles, mumps, dan rubella. Vaksin ini diberikan jika Anda bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan dan sering berpergian.

Anda memerlukan dua dosis vaksin dengan jarak pemberian minimal 4 minggu. Pemberian vaksin dapat diulang setiap 10 tahun.