Mengenal Lebih Dekat Konsep Properti TOD dan Manfaatnya
4 menit membacaAkhir-akhir ini kita sering dijejali dengan informasi tentang sebuah konsep hunian contohnya apartemen yang terintegrasi dengan transportasi massal atau lebih dikenal dengan sebutan Transit Oriented Development (TOD). Apa itu TOD? Simak ulasannya di sini.
Konsep TOD memang tengah gencar dibangun di sejumlah kawasan Jakarta dan sekitarnya. Baik pemerintah maupun swasta tampak jor-joran menginvestasikan dananya untuk membangun TOD. Nah, kali ini CekAja akan mengulas tentang konsep yang sedang ngetrend ini. Yuk simak!
Seperti apa penerapan konsep TOD?
Ada beberapa pengertian tentang TOD yang berkembang di tengah masyarakat. Pertama, orang menafsir TOD adalah sebuah konsep hunian yang terintegrasi dengan sistem transportasi umum. Artinya sebuah hunian telah terintegrasi dengan stasiun, terminal, hingga bandara.
Maka tak heran saat ini banyak pengembangan TOD di sekitaran Jakarta yang sedang dibangun berdekatan dengan stasiun kereta, terminal hingga bandara. Lokasi pembangunan hunian tersebut hanya selemparan batu dari lokasi-lokasi transportasi umum.
Kedua, ada juga yang berpendapat bahwa inti dari TOD adalah sebuah konsep yang mendekatkan pemukiman dengan titik-titik transportasi atau TOD merupakan sebuah konsep transit. Dengan demikian, jika seseorang telah menggunakan transportasi umum, maka dia bisa menggunakan transportasi lain untuk sampai ke lokasi tujuan.
Syaratnya, lokasi transit yang disebut sebagai TOD ini bisa membuat orang beralih dari satu moda ke moda transportasi lainnya dengan jarak waktu tunggu tidak sampai tujuh menit berjalan kaki dari moda transportasi pertama. Setelah itu, dia menggunakan transportasi umum atau pun kendaraan pribadi yang telah diparkir di lokasi TOD tersebut.
(Baca juga: 5 Fakta Tentang Jalan Trans Papua)
Konsep TOD bakal makin booming
Melihat dua pengertian konsep TOD di atas, tampaknya pengertian yang pertama lebih lazim dimengerti dan banyak dilakukan di Indonesia. Tak heran jika di sejumlah stasiun, terminal dan bandara Soekarno-Hatta saat ini sedang dibangun sebuah TOD untuk mempermudah mobilitas masyarakat ke lokasi tujuan seperti tempat kerja.
Di Indonesia sendiri, terdapat proyek skala nasional yakni pembangunan light rail transit (LRT) Jabodebek, mass rapid transit (MRT) dan perluasan area bandara Soekarno-Hatta yang hampir semua proyeknya dijadwalkan rampung pada 2019.
Kalangan pengembang pun ramai-ramai memanfaatkan momentum proyek-proyek strategis di atas dengan membangun hunian. Ada yang mengerjakan apartemen dan rusun di area stasiun, terminal dan bandara.
Ada juga yang membangun perumahan dengan memilih lahan tak jauh dari area simpul-simpul transportasi massal tersebut.
Kalangan pelaku usaha properti menilai minat masyarakat terhadap hunian yang berdekatan dengan TOD akan semakin tinggi di 2019. Hal itu karena preferensi berkendara masyarakat sudah mulai bergeser dari kendaraan pribadi menjadi kendaraan umum.
Singkatnya, masyarakat di sekitaran Jakarta akan banyak beralih menggunakan LRT, MRT, dan KRL pada 2019. Tentunya mereka memiliki hunian yang berada di sekitaran TOD tersebut.
Proyek TOD di sekitaran Jakarta
Salah satu yang ‘ngotot’ dengan konsep TOD adalah pemerintah. Tak heran jika beberapa pengembang plat merah pada tahun lalu tampak ambisius membangun hunian dengan konsep TOD.
Beberapa proyek yang sedang dibangun antara lain proyek TOD di Stasiun Juanda yang dikembangkan oleh PT PP Properti Tbk. anak usaha dari PTPP. Ada juga proyek TOD Stasiun Tanjung Barat dan Stasiun Pondok Cina yang dikembangkan Perum Perumnas bekerja sama dengan KAI. Ada juga WIKA Gedung yang menggarap proyek TOD Stasiun Pasar Senen.
Selain proyek yang digarap pengembang plat merah, pihak swasta juga berencana untuk berkontribusi. PT Intiland Development Tbk misalnya yang akan membangun proyek TOD dengan MRT Jakarta.
Proyek Intiland yang akan terintegrasi dengan MRT Jakarta tersebut dikembangkan di kawasan TOD South Quarter, Intiland Tower dan Proyek Kebon Melati. Pengembang berkode DILD ini berencana akan menghadirkan hunian dengan konsep komersil dan rekreasi.
Negara yang berhasil terapkan konsep TOD
Indonesia mungkin bisa dibilang tertinggal dibandingkan dengan negara lain dalam urusan pembangunan TOD. Beberapa negara yang lebih dulu menerapkan konsep TOD antara lain Jepang yang telah mengembangkan TOD di Toyama.
Jika Anda berkunjung ke Toyama, Anda akan menikmati Toyama Light Rail, sebuah transportasi populer di CBD dan Stasiun Toyama yang menghubungkan seluruh kota dengan waktu tempuh 25 menit.
Jumlah penumpang transportasi ini mencapai 180.000 orang per hari dengan interval kereta 10 menit di pagi dan malam hari. Selain Toyama, Jepang juga punya Tama New Town yang menargetkan 3.000 hektare untuk 5 juta penduduk.
Ada juga, proyek TOD Paris, Perancis yang dirancang khusus untuk jaringan bawah tanah yang berhasil mengatasi keterpaduan lima stasiun kereta utama dan transportasi lokal.
Selain itu, ada juga TOD di Arlington County di Virginia, Amerika Serikat. TOD ini fokus untuk pengembangan area di sekitar Stasiun Washington Metro dan jalur bus pada penumpang.
(Baca juga: Fakta-fakta Proyek Properti Meikarta)
Manfaat TOD
Selain terbatasnya lahan hunian di kota-kota besar, dibangunnya TOD di beberapa kawasan sekitaran Jakarta memiliki sejumlah manfaat bagi masyarakat.
Pertama, masyarakat tidak harus menggunakan kendaraan pribadi untuk tiba di kantor yang notabene berada di Jakarta. Tanpa macet-macetan dan menghisap polusi kotor di jalanan, masyarakat akan diuntungkan dengan mobilitas yang lebih fleksibel dari lokasi hunian ke transportasi dan tentunya memangkas waktu tempuh.
Kedua, manfaat yang juga bisa dirasakan masyarakat dengan adanya TOD ini yaitu peningkatan peluang ekonomi dan akses lapangan kerja. Masyarakat penghuni TOD bisa membuka banyak usaha mulai dari kuliner, fesyen hingga akesori dan banyak lagi manfaat yang bisa diambil.
Konsep TOD memang sedang berjalan terutama di banyak simpul transportasi. Tentu banyak pihak yang menyambut baik proyek TOD ini. Selain masyarakat bisa punya hunian yang tak jauh dengan lokasi stasiun, terminal dan bandara, mereka juga tentu bisa menghemat biaya transportasi dan waktu.
Namun, satu hal yang harus diperhatikan, jangan sampai adanya TOD ini justru membuat area stasiun, terminal, bandara menjadi lebih macet. Setuju?