Mengenal Pernak-pernik Perayaan Natal Beserta Maknanya

Dalam hitungan hari, seluruh umat Nasrani di dunia akan merayakan Natal. Perayaan Natal tentu semakin terasa meriah dengan hadirnya berbagai pernak-pernik beruansa merah dan hijau. Salah satu hiasan yang wajib dimiliki adalah pohon Natal.

Pernak Pernik Pohon Natal Spesial - CekAja

Legenda pohon Natal dimulai saat abad ketujuh ketika St Boniface bepergian ke Jerman utara dalam rangka mengubah suku-suku dari daerah Nasrani. Keyakinannya saat itu, menggunakan bentuk segitiga dari pohon cemara sebagai alat bantu mengajar untuk menjelaskan trinitas suci yaitu Bapa, Putra dan Roh Kudus. Namun itu hanya legenda yang mendukung keyakinan setiap umat yang merayakan.

Tradisi ini rupanya tak lepas jua dari perayaan musim dingin yang sudah ada ratusan tahun pada masyarakarat Eropa. Pohon cemara dijadikan simbol perayaan Natal karena memiliki filosofi yang sangat istimewa.

Konon, pohon tersebut satu-satunya tumbuhan yang bisa berdiri kokoh selama musim dingin. Daunnya pun tetap hijau walaupun banyak tumpukan salju di atasnya.

Selain pohon Natal, ada pernak-pernik Natal lain juga wajib menghiasi rumah untuk memeriahkan perayan ini. Maknanya pun tak kalah dalam. Sudahkah Anda memilki pernak-pernik berikut?

(Baca juga: 7 Ide Kado Natal Paling Kreatif)

Lonceng

Lonceng digambarkan sebagai lambang kegembiraan dan keceriaan. Ketika lonceng-lonceng ini dibunyikan, maka kumandangnya menyemarakan seluruh bumi. Itulah mengapa kemudian lonceng selalu menjadi pernak-pernik wajib untuk menghiasi pohon Natal dan sudut lain dalam rumah.

Kini, lonceng-lonceng pada gereja juga dibunyikan sebagai peringatan dimulainya misa atau perjamuan ekaristi. Dengan memasang lonceng ini saat Natal, energi positif dalam menyambut hari raya pun akan terbangun, terutama jika Anda tidak bisa merayakan Natal dengan keluarga di rumah. Setidaknya lonceng tersebut memberi semangat tersendiri.

Kaus kaki

Kisah St. Nicholas menjadikan kaus kaki identik dengan perayaan Natal. Menurut jejak sejarah, dahulu ia melemparkan koin emas ke dalam kaos kaki milik ketiga orang wanita yang mengantungkannya di perapian.

Pada saat itu, wanita-wanita tersebut membutuhkan uang sebagai mas kawin dan menjauhkan diri dari pelacuran. Dari situlah tradisi menggantung kaus kaki mulai diterapkan hingga sekarang.

Beberapa kaus kaki sengaja digantung pada pintu-pintu atau pohon Natal. Bagi anak-anak, mereka percaya jika berhasil menjadi anak baik, Santa akan mengisi kaus kaki mereka dengan hadiah. Hiasan ini pun secara tidak langsung memberi semangat bagi seluruh umat agar selalu berbuat baik demi bisa menikmati kegembiraan saat Natal tiba.

(Baca juga: Mengulas Perayaan Natal di Berbagai Negara)

Krans dedaunan

Anda pasti sudah tak asing lagi dengan lingkaran yang terbuat dari untaian jerami dan daun-daun hijau ini. Ya, hiasan tersebut bernama krans dedaunan. Bentuknya melingkar, menandakan cinta Sang Pencipta yang tiada akhir.

Hiasan ini kerap kali dipajang pada pintu ataupun jendela rumah. Meskipun beberapa orang melihatnya sebagai hiasan, namun maknanya justru lebih dari itu. Inspirasinya pertama kali hadir dari mahkota duri yang dipakai oleh Yesus saat penyaliban. Tak heran kalau simbol ini wajib untuk selalu dipakai setiap memasuki bulan Desember.

Bintang Natal

Bintang yang sering diletakkan pada bagian puncak pohon merupakan simbol kota Betlehem. Kota tersebut merupakan tempat kelahiran Sang Juru Selamat, seperti yang diimani oleh umat Nasrani.

Dikisahkan, berita kelahiran juru selamat saat itu terdengar sampai ke telinga Tiga Raja dari Timur. Mereka pun kemudian mengikuti sebuah bintang di langit sebagai satu-satunya penunjuk jalan yang dimiliki.

Berkat ketaatan mengikuti petunjuk arah dari bintang ini, sampailah mereka pada kandang tempat Yesus dilahirkan. Sejak ituah bintang Betlehem terkenal dan menjadi salah satu simbol terpenting saat Natal.

(Baca juga: Agar Kantong Tak Jebol Saat Belanja Kebutuhan Natal)

Lilin

Penyalaan lilin di momen Natal memang tidak secara tiba-tiba terjadi, kemudian tersebar dan diadopsi oleh hampir seluruh gereja di berbagai belahan negara. Lilin pertama kali digunakan pada perayaan Christmas Carols.

Perayaan ini biasanya menjadi momen paling teduh dalam gereja karena hanya mengandalkan lilin sebagai penerang selama ibadah berlangsung. Menyalakan lilin saat Natal dinilai membuat suasana terasa lebih damai. Selain itu, cahaya lilin yang menerangi ruangan sekitar juga diibaratkan seperti jalan keselamatan bagi orang sekitar.

Kado

Esensi Natal memang seyogyanya tidak hanya terletak pada sebuah kado. Meskipun anak-anak amat menunggu tradisi ini di setiap tahunnya. Natal mempunyai makna kasih sayang yang pas bila diungkapkan melalui kado.

Kado ini juga merupakan perwujudan dari berkat yang telah diberi kepada umat manusia, maka harus dibungkus dengan rapi dan indah pula. Di malam Natal, kado-kado ini kemudian diletakkan di bawah pohon. Lalu pagi harinya setelah misa, setiap angota keluarga biasanya berkumpul untuk membukanya satu per satu.

Santa Claus

Meskipun hanya cerita fiktif, filosofi Santa Claus memiliki arti tentang rezeki dari kebaikan Sang Pencipta. Lagi-lagi, tradisi ini hadir dari St. Nicholas. Pria tersebut memang dikenal sebagai seorang yang sangat murah hati dan dermawan.

Ia sering kali memberikan uang dan hadiah tanpa mengungkapan identitas aslinya. Dalam memberikan hadiah, St Nicholas pun selalu menggunakan pakaian musim dingin berwarna merah yang disertai aksen bulu-bulu.

Kisah itu akhirnya berkembang seiring dengan bergulirnya zaman, lalu terciptalah karakter Santa Claus yang selalu ditunggu anak-anak untuk mendapatkan kado impiannya.

Itulah 7 pernak-pernik Natal yang wajib ada di rumah selama memeriahkan hari penuh suka cita ini. Sebab tak hanya sekedar menjadi penghias saja, tapi maknanya pun begitu dalam. Melalui hiasan tersebut, manusia jadi selalu bisa diingatkan dengan kebaikan penciptanya setiap saat. Selamat Natal bagi Anda yang merayakan!