Mengenal Saham Blue Chip Beserta Ciri-Cirinya

Apakah kamu pernah mendengar mengenai istilah saham blue chip? Bagi yang berinvestasi di portfolio saham, istilah ini sudah tidak asing lagi. Tetapi pasti banyak diantara kalian yang baru pertama kali mendengarnya.

Apa itu saham blue chip? Nah, bagi yang belum tahu, blue chip dapat diartikan sebagai saham lapis satu atau saham dari perusahaan besar yang labanya cenderung stabil. Istilah blue chip itu sendiri sebenarnya berasal dari permainan judi poker.

Di dalam dunia perjudian, terdapat tiga keping koin (chip) dengan warna merah, putih dan biru, yang dimana chip berwarna biru memiliki nilai paling besar diantara yang lainnya. Kemudian sekitar pada tahun 1923 atau 1924, Oliver Gingold memperkenalkan istilah ini ketika berada di bursa saham untuk menyaksikan perdagangan saham pada saat itu.

Dari pergerakan perdagangan saham yang ia saksikan, ia merasa cukup tertarik dengan transaksi saham yang harganya dirasa cukup fantastis, yakni dengan nilai $200 – $250 untuk tiap lembarnya.

Setelah kejadian tersebut, ia pun kembali ke kantor dan berkata kepada temannya untuk menuliskan blue chip stocks atau saham-saham kepingan biru, dan istilah dari blue chip itu sendiri masih terkenal hingga saat ini dan digunakan oleh masyarakat yang senang bermain saham.

Apa Itu Saham Blue Chip?

Menurut New York Stock Exchange, blue chip dapat didefinisikan sebagai saham dari perusahaan yang memiliki reputasi nasional, baik dari sisi kualitas, kemampuan serta kehandalan untuk beroperasi yang menguntungkan dalam berbagai situasi ekonomi dengan keadaan baik maupun buruk.

Banyak yang mengatakan bahwa bermain saham cenderung memiliki risiko yang tinggi, apalagi untuk dijadikan sebagai instrumen investasi. Namun, sepertinya berbeda dengan saham blue chip ini. Istilah saham blue chip bisa mengarah kepada saham yang terpercaya karena memiliki nilai kapitalisasi yang besar.

Menurut para ahli di bidang ini, saham blue chip dapat dikatakan sebagai salah satu jenis saham paling aman untuk berinvestasi dibandingkan jenis saham lainnya. Dikarenakan saham blue chip memiliki nilai fundamental yang sangat kuat, bagi itu dari segi finansial maupun dari segi manajemen, perusahaan yang tergabung secara teratur akan membagikan dividen dengan nilai yang cukup memuaskan.

Ciri-Ciri Saham Blue Chip

1. Memiliki Kapitalisasi Besar

Seperti yang telah disinggung sedikit di paragraf sebelumnya, saham blue chip merupakan jenis saham yang berasal dari perusahaan besar dengan laba yang stabil. Nah, besar dan stabil itu harus dapat dibuktikan dengan modal dan aset yang dimiliki oleh perusahaan tersebut, termasuk kapitalisasi pasarnya.

Apa sih yang dimaksud dengan kapitalisasi? Kapitalisasi adalah harga pasar perusahaan apabila ada seseorang yang ingin membeli nya secara utuh. Kapitalisasi tersebut dapat dihitung dengan cara mengalikan harga saham dengan jumlah lembar saham yang beredar di pasaran.

Lantas, berapa rupiah sih kapitalisasi sebuah perusahaan dapat dikatakan besar? Yaitu ketika kapitalisasi sebuah perusahaan telah mencapai Rp20 triliun ke atas.

2. Telah ada di Bursa dalam Jangka Waktu yang Lama

Sebenarnya, lamanya sebuah saham di bursa tidak bisa dijadikan sebagai tolak ukur saham tersebut menjadi saham blue chip. Namun, jika sudah berjalan cukup lama dan perusahaan tersebut justru mengalami peningkatan laba dan perkembangan yang cukup signifikan, maka baru bisa ditentukan apakah saham tersebut termasuk saham blue chip atau tidak.

3. Ramai Diperdagangkan

Banyak investor, baik itu perorangan maupun lembaga yang memiliki dan memperdagangkan saham ini. Saham yang masuk ke dalam kategori blue chip juga selalu memasuki daftar teraktif di bursa. Mungkin ada beberapa diantara kalian yang pernah mendengar mengenai istilah LQ45.

Nah, LQ45 ini adalah indeks yang berisikan saham-saham likuid ataupun saham-saham yang ramai diperdagangkan, dan rata-rata saham blue chip ada di dalam indeks tersebut.

(Baca juga: Tips dan Trik Investasi Saham yang Menguntungkan untuk Pemula)

Tetapi, perlu diketahui bahwa tidak semua saham yang terdapat di LQ45 masuk ke dalam saham blue chip. Bisa saja ada saham yang memang masuk ke dalam LQ45 karena memang sektornya yang tengah ramai, namun bukan karena lama perusahaan yang sedang melonjak.

4. Saham Blue Chip adalah Saham dari Perusahaan yang Menjadi Market Leader

Apabila beberapa ciri yang baru saja disebutkan diatas tidak bisa menjadi tolak ukur apakah sebuah saham dapat dikatakan sebagai saham blue chip atau tidak, maka ciri satu ini dapat dikatakan sebagai tolak ukur paling mudah. Sebut saja seperti perusahaan Astra (ASII) atau PT Telkom (TLKM).

Keduanya merupakan perusahaan yang menjadi market leader di sektornya masing-masing. Produk yang dimana produk-produk mereka juga kerap digunakan oleh masyarakat secara luas. Atau mungkin bahasa lainnya yaitu, apabila suatu perusahaan telah berhasil memonopoli pasar, maka sudah pasti saham mereka dikategorikan sebagai saham blue chip.

Saham Blue Chip Terbaik untuk Investasi Pemula

Dibandingkan jenis saham lainnya, dapat dikatakan bahwa saham blue chip merupakan bentuk investasi paling aman, khususnya untuk pemula. Hal tersebut dikarenakan, perusahaan-perusahaan dengan saham blue chip sudah pasti merupakan perusahaan-perusahaan besar yang cukup berjaya di Indonesia.

Jika kamu mulai tertarik untuk mencoba investasi dengan menggunakan saham blue chip, yuk ketahui dulu beberapa saham blue chip terbaik di Indonesia untuk saat ini.

1. UNVR

UNVR merupakan kode saham untuk perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk. Semua orang pasti sudah cukup familiar dengan perusahaan Unilever ini. Sebut saja seperti Rinso, Rexona, ataupun Royco yang menjadi beberapa produk paling sering kita gunakan untuk mendukung kehidupan sehari-hari.

Dengan pertumbuhan populasi penduduk Indonesia yang semakin pesat dari waktu ke waktu hingga diprediksi akan adanya bonus demografi dalam beberapa tahun ke depan, pasar Indonesia sangat potensial untuk menjadi target pasar utama produk-produk yang dijual oleh Unilever, dan hal tersebut dapat dilihat dari berbagai produk yang kita gunakan ataupun yang kita konsumsi hingga saat ini.

Dengan kemampuannya dalam memonopoli pangsa pasar, Unilever Indonesia menjadi perusahaan dengan kinerja keungan super efisien, yang tercemin dari beberapa indikator, yaitu:

  • Return on Equity (ROE) Unilever mencapai 142 persen di tahun 2018 dan sejak tahun 2014, ROE UNVR selalu diatas 100 persen dengan profit yang semakin meningkat dari tahun ke tahun hingga mencapai Rp9 triliun di tahun 2018
  • Dikarenakan pengelolaan yang begitu efisien, Unilever tidak membutuhkan injeksi modal dari manapun, sehingga profit justru dibagikan sebagai dividen ke pemegang saham. Seluruh keuntungan dikembalikan kepada sang pemegang saham.
  • Perusahaan dengan aset sebesar UNVR hampir dikatakan tidak memiliki hutang bank sama sekali dengan pendapatan yang bahkan berkali-kali lipat lebih besar dibandingkan aset perusahaan itu sendiri.

2. ICBP

ICBP merupakan kode saham dari PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Indofood itu sendiri merupakan salah satu perusahaan produsen mie instan terbesar di Indonesia yaitu Indomie yang telah beroperasi selama 30 tahun dan dimiliki oleh konglomerat terkemuka di Indonesia, Salim Group.

Populasi penduduk Indonesia yang besar serta bonus demografi yang akan segera hadir membuat pasar makanan selalu prospektif. Setiap orang pasti membutuhkan makanan untuk bertahan hidup. Nah, produk Indomie itu sendiri merupakan salah satu makanan favorite sebagian besar masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan.

Dikarenakan fakta itulah, permintaan dari hadirnya mie instan akan terus bertumbuh, khususnya di masa yang akan datang. Selain itu, indikator keuangan Indofood juga menunjukan kinerja perusahaan yang cukup konsisten, berkembang dan profitable, yaitu:

  • Pertumbuhan penghasilan yang diikuti oleh pertumbuhan laba secara konsisten dari tahun ke tahun seiring dengan pertumbuhan pasar
  • Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba terhadap modal yang disetor pemegang saham, tinggi dengan ROE mencapai 21 persen dan ROA 13.7 berada jauh diatas rata-rata saham industri makanan di BEI
  • Rajin membagi deviden kepada pemegang saham dengan dividen payout ratio 34 persen dari laba tahun buku 2018

3. BBCA

BBCA merupakan kode saham dari PT Bank Central Asia Tbk. BBCA adalah saham dengan kapitalisasi terbesar di bursa efek Indonesia untuk saat ini di tahun 2019. Dengan kata lain ialah saham ini merupakan saham terbesar di bursa. Tentu saja menjadi saham dengan nilai kapitalisasi terbesar bukanlah tanpa alasan, melainkan menjadi reward dari para investor kepada saham BCA karena kinerjanya yang luar biasa.

(Baca juga: 5 Aplikasi Saham Terbaik untuk Investor Pemula)

Untuk saat ini, BCA merupakan bank terbaik di Indonesia dengan kemampuan menghasilkan profit terbaik. Meskipun pemegang aset terbesar masih dipegang oleh bank Mandiri dan profit terbesar masih dipegang oleh Bank BRI, BCA mampu memberikan profit terbaik untuk para pemegang saham dam rasio antara aset dengan profit terbaik.

Artinya, bank BCA dikelola dengan paling efisien, baik itu dari sisi profitability dan kualitas pinjaman (non-performing loan rendah). Terdapat beberapa indikator yang menunjukan kinerja bank BCA lebih baik dibandingkan bank lainnya, yaitu:

  • Pertumbuhan kredit BCA cenderung konsisten di industri perbankan. Hal ini sangat penting karena bagi bank, jumlah kredit merupakan kunci utama datangnya profit.
  • Perusahaan dikelola dengan efisien dan prudent, tercermin dari return on Assets (ROA) paling tinggi diantara bank di kelasnya dengan tingkat kredit macet yang rendah
  • Manajemen profesional di belakang kinerja BCA dapat dikatakan baik, yang tidak hanya tercermin dari indikator kinerja keuangannya saja, melainkan juga dari mayoritas pimpinan BCA yang menunjukan kaderisasi dalam perusahaan kuat dan terencana

4. BBRI

BBRI adalah kode saham dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, bank dengan profit terbesar di Indonesia. Bank BRI fokus pada kredit usaha mikro, kecil dan menengah yang menjadi mayoritas pasar pinjaman di Indonesia.

Dengan usia perusahaan lebih dari 100 tahun, perusahaan satu ini jelas telah memiliki jam terbang yang panjang dan kemampuan manajemen kredit UMKM yang sangat mumpuni serta sulit dilawan oleh kompetitor.

Beberapa indikator penting yang menunjukan kinerja keuangan BRI yang cukup fenomenal, yaitu:

  • Pertumbuhan kredit yang konsisten, paling tinggi dan selalu lebih tinggi di industri perbankan
  • BRI mencatat margin keuntungan tinggi yang tercermin dari NIM (net interest margin) tertinggi diantara bank sekelasnya.
  • Manajemen dan pengalaman bank BRI yang kurang lebih selama 100 tahun di industri perbankan dengan jaringan pelosok se Indonesia membuat bank BRI itu sendiri memiliki kekuatan yang sulit untuk disaingi oleh bank lainnya.

5. TLKM

Terakhir ada TLKM yang merupakan kode saham dari PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Telkom merupakan perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia sekaligus salah satu BUMN terbesar yang dikenal dari produk telekomunikasinya. Beberapa indikator yang menyertainya adalah:

  • Bisnis Telkom unggul dalam jaringan hingga ke pelosok dengan jumlah pelanggan terbesar yang tidak dapat disaingi oleh operator telekomunikasi lainnya
  • Telkom rajin membagi deviden kepada pemegang saham setiap tahun, hingga pada tahun 2018 perusahaan satu ini dapat mengeluarkan dana hingga Rp16,2 Triliun untuk membayar dividen atau setara dengan 90% profit
  • Telkom memiliki profit margin diatas kompetitor dan mencatat penghasilan rata-rata per konsumen paling tinggi diantara operator lainnya. Indikator inilah yang menunjukan bahwa Telkom memiliki kinerja yang luar biasa.

Selain lima emiten di atas, beberapa saham yang banyak dicari informasinya oleh investor lewat id.investing.com adalah PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT Mahaka Media Tbk (ABBA), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), dan PT Astra International Tbk (ASII).

Jadi, untuk kamu para pemula yang ingin belajar bermain saham, tak perlu ragu untuk memulainya dari saham blue chip. Rendah risiko, namun terjamin keuntungan yang akan dihasilkan.

Perkaya wawasan kamu seputar produk keuangan dan saham lewat berbagai artikel menarik di CekAja.com dan Investing.com.