Multitasking Bisa Bikin Kamu Bodoh, Ini Alasannya

penyakit stress bekerja _ asuransi kesehatan - CekAja.com

Karena waktu adalah uang,  multitasking sering dianggap  sebagai cara bekerja  paling tepat. Dengan  multitasking, banyak orang berpikir dapat mengerjakan banyak hal dalam waktu yang lebih singkat. Cara ini menjadi jalan pintas ketika sedang dikejar  deadline.

Padahal kenyataan tidak seindah perkiraan lho. Rupanya, banyak kerugian di balik  multitasking  yang mungkin saja  membuatmu kaget. Apa saja? Berikut penjelasaannya:

Multitasking merusak otak

Pernahkah kamu bekerja sambil nonton TV, mendengarkan curhat teman  atau sambil memperhatikan layar presentasi? Secara tidak langsung, kamu meminta otakmu membagi perhatian dan sebenarnya ini tidak bisa dilakukan. Faktanya, otak kita tidak didesain untuk mengerjakan banyak hal bersamaan. Saat dipaksa untuk multitasking, otak kita ibarat melompat-lompat dari satu tugas ke tugas lainnya sehingga hanya bisa fokus dalam waktu singkat.

Bukan hanya tidak bisa fokus, otak juga bisa rusak lho. Berdasarkan penelitian University of Sussex di Inggris, orang yang terbiasa multitasking mengalami kemunduran kemampuan di bagian otak yang bertanggung jawab untuk empati, kontrol kognitif, dan pengendalian emosi.  (Baca juga:  20 Makanan yang Membuat Otak Makin Cerdas Berhitung)

Membuat stres

Interupsi berkali-kali yang terjadi saat sedang multitasking juga dapat meningkatkan level stres. Biasanya, hal Ini terjadi  ketika kamu sedang mengerjakan satu pekerjaan, namun kamu tidak sabar untuk menyelesaikan pekerjaan lain.  Produksi kortisol, hormon penyebab stres meningkat. Hasilnya kamu merasa sangat lelah ketika membutuhkan energi untuk konsentrasi.

Multitasking justru membuatmu tidak produktif

Kita selalu salut dengan orang yang  bisa  multitasking. Tapi faktanya, kemampuan ini bukan sesuatu yang pantas dibanggakan.  Multitasking sebenarnya membuang-buang waktu karena pada dasarnya otak tidak bisa mengerjakan banyak hal bersamaan  waktu. Yang kamu lakukan sebenarnya adalah semacam pengalihan dan pengalihan ini membuat pekerjaanmu makin lama selesai.

Profesor Earl Miller, neuroscientist dari Massachusetts Institute of Technology Amerika membeberkan hal ini dalam penelitiannya. Dia memindai otak peserta saat mereka melakukan  multitasking. Hasilnya,  otak manusia terbukti hanya bisa fokus pada satu atau dua hal. Produktivitas mereka yang melakukan multitasking malah menurun hingga 40%.

Multitasking membuatmu bodoh

Otak yang dipaksa multitasking bisa jadi bodoh lho. Kedengarannya memang kejam, tapi multitasking yang berulang-ulang menurunkan kemampuan belajar.  Penelitian yang dilakukan oleh University of London menemukan bahwa multitasking dapat menurunkan IQ. Efek yang sama terlihat  dari peserta yang mengisap mariyuana dan terbiasa begadang.

Lebih jelasnya, otak kehilangan kemampuan untuk mengidentifikasi mana yang penting dan mana yang tidak. Dan ini membutakanmu dari fakta bahwa mengerjakan banyak hal dalam waktu hampir bersamaan adalah percuma.

Multitasking membuatmu cenderung curang

Kecurangan (baik yang disengaja maupun tidak) terjadi ketika kamu terburu-buru. Kamu akan lebih banyak melakukan kesalahan ketika kamu beralih dari satu tugas ke tugas lainnya, daripada fokus pada satu tugas sulit.  Karena multitasking membuatmu kurang produktif, kamu pun mencari jalan pintas. Misalnya, ketika mengerjakan tugas kuliah kamu menyingkat jawaban.   (Baca juga:  Ini Kerugiannya Bila Pebisnis Pemula Tidak Punya Kartu Kredit)

Multitasking merusak kemampuan kognitif

Karena terbiasa tidak fokus pada satu hal, multitasking menurunkan kemampuan kognitif. Kemampuan kognitif adalah aktivitas otak yang mencakup pengetahuan/hapalan/ingatan (knowledge), pemahaman (comprehension), penerapan (application), analisis (analysis), sintesis (syntesis), penilaian/penghargaan/evaluasi (evaluation)  dan  kemampuan untuk menyaring informasi. Hasilnya, efisieni dan kualitas kerja menurun.

Butuh pinjaman uang tunai dalam waktu cepat? Ajukan Kredit Tanpa Agunan (KTA) dengan cicilan bunga ringan di sini