Peluang Budidaya Ternak Ikan Patin, Dijamin Menguntungkan!

Bagi penggemar ikan, mungkin sudah tidak asing lagi dengan ikan patin. Salah satu jenis ikan yang sering kali dikonsumsi bersamaan dengan nasi ini ternyata juga memiliki peluang bisnis yang menguntungkan. Seiring dengan semakin popularnya ikan patin di kalangan masyarakat, budidaya ternak ikan patin bisa menjadi peluang bisnis yang cukup menguntungkan.

Mengapa harus budidaya ternak ikan patin? Khususnya di Indonesia, ikan patin sudah dikenal dengan kelezatannya. Tidak hanya itu saja, ikan patin juga dikenal dengan kandungan protein yang tinggi serta menyehatkan dan kadar kolesterol yang rendah. Nah, hal inilah yang membuat ikan patin menjadi salah satu jenis ikan yang paling sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.

Budidaya ternak ikan patin menjadi peluang bisnis yang menguntungkan karena pemeliharannya yang cenderung lebih cepat namun dengan modal yang terjangkau. Bahkan, bisnis budidaya ikan ini tidak menutup kemungkinan bisa dilakukan oleh para pemula juga. Kebutuhan pangan yang dibutuhkan juga terbilang cukup mudah didapat.

Ingin memulai bisnis budidaya ikan patin? Sebelum kita beralih ke proses budidaya ikan patin itu sendiri, ketahui dulu beberapa manfaat ikan patin bagi tubuh.

Manfaat Budidaya Ikan Patin

  • Membantu mencegah penyakit stroke
  • Menyehatkan tulang
  • Membantu mengoptimalkan pertumbuhan bayi
  • Mencegah penyakit jantung koroner
  • Mengontrol kolesterol
  • Membantu menaikan trombosit
  • Meningkatkan kinerja otak dan saraf
  • Membantu pembentukan tulang
  • Mencegah penyakit kardiovaskular yang menyerang bagian jantung
  • Dll

Dikarenakan kandungan gizi, nutrisi, dan vitamin yang terkandung di dalam ikan patin membuat jenis ikan satu ini memiliki begitu banyak manfaat bagi kesehatan. Jadi, masih ragu untuk memulai budidaya ternak ikan patin?

(Baca Juga: Langkah Mudah Budidaya Ternak Ikan Koi untuk Pemula)

Cara Mudah Budidaya Ternak Ikan Patin

Umumnya, banyak pebisnis pemula yang menghindari usaha budidaya ternak ikan patin ataupun hewan-hewan lainnya karena merasa belum mahir dan takut gagal. Ditambah lagi bahwa bisnis budidaya ini butuh perawatan yang ekstra dan konsisten. Padahal sebenarnya, budidaya ikan patin dan ikan-ikan lainnya tidak sesulit yang kita bayangkan lho.

Jika kamu tertarik dengan bisnis budidaya ikan patin, ikuti saja beberapa tips mudah berikut ini.

1. Mencari Lokasi yang Tepat

Memang tidak dapat dipungkiri bahwa kunci dari menjalankan budidaya ternak ikan patin ataupun ikan-ikan lainnya terletak pada lokasi yang tepat. Ikan patin memiliki habitat yang cenderung bebas seperti sungai, sehingga sebelum memulai bisnis budidaya satu ini, perlu bagimu untuk memahami syarat yang sesuai dengan habitat dari ikan patin itu sendiri.

Nah, jika kamu tengah mencari lokasi yang sesuai untuk budidaya ternak ikan patin yang kamu jalani, ketahui dulu beberapa hal berikut ini:

  • Pilih lokasi budidaya ikan patin di tanah yang lempung, karena akan cocok untuk dijadikan sebagai kolam
  • Usahakan agar lokasi berada di tempat yang terbuka agar mendapatkan penyinaran matahari yang cukup
  • Selalu pastikan bahwa air dalam keadaan bersih setiap saat, tidak keruh apalagi tercemar oleh limbah berbahaya
  • Suhu air untuk budidaya ikan patin idealnya dengan suhu 26-28 derajat Celcius dan pH air memiliki tingkat keasaman 6.5-7 (pH standar)
  • Alternatif lokasi yang bisa kamu gunakan untuk budidaya ternak ikan patin yaitu model karamba, karena bisa dengan mudah dilakukan di lingkungan yang dengan sunga, bendungan, ataupun irigasi lainnya dengan arus yang tidak terlalu besar
  • Kolam budidaya ternak ikan patin memiliki bentuk yang sama dengan ternak ikan lele, karena budidaya ikan patin dan lele hampir sama.

2. Memilih Bibit

Salah satu faktor sukses dalam budidaya ternak ikan patin terletak dari bibitnya itu sendiri. Jika kamu termasuk yang baru saja belajar untuk bisnis budidaya satu ini, maka disarankan untuk menggunakan bibit yang dibeli dari peternakan, karena selain lebih cepat, kualitas bibit juga sudah tidak diragukan lagi.

Ada 4 faktor yang harus kamu perhatikan ketika memilih bibit ikan patin, yaitu:

  • Dalam segi fisik, benih patin memiliki tubuh yang proporsional dengan ciri-ciri:
  • Ukuran antara kepala dan tubuh seimbang
  • Memiliki pergerakan yang lincah, sungut yang sempurna, tidak memiliki luka, serta warna tubuh yang terlihat mengkilat dan cerah
  • Ukuran benih patin yang seragam, guna menghindari kasus kanibal meskipun hal tersebut jarang terjadi.
  • Pastikan benih yang kamu pilih untuk budidaya ternak ikan patin berasal dari induk yang berkualitas unggul, dan bukan hasil pemijahan dari kekerabatan dekat atau inbreeding
  • Jika kamu membeli benih di peternakan, maka jangan lupa untuk menanyakan mengenai penyakit dari benih tersebut. Apakah benih ikan patin pernah terjangkit penyakit atau tidak? Dan tanyakan pula mengenai bagaimana perlakuan bibit sebelumnya, apakah pernah menggunakan probiotik, vitamin, atau antibiotik.

(Baca Juga: Cara Budidaya Ternak Ikan Gurami Hasil Menjanjikan)

3. Pemeliharaan yang Tepat

Meskipun budidaya ternak ikan patin cenderung jauh lebih cepat dibandingkan jenis-jenis ikan lainnya, kamu juga harus melakukan pemeliharaan yang tepat, agar ikan patin bisa dipanen tepat waktu dengan ukuran yang besar dan berkualitas. Ada tiga hal yang harus kamu perhatikan untuk memelihara ikan patin secara optimal dan baik, yaitu:

  • Kondisi kolam budidaya yang bersih dengan suhu yang tepat akan membuat kondisi ikan menjadi selalu sehat. Perlu diketahui bahwa kondisi kolam budidaya ternak ikan patin yang kurang baik bisa menyebabkan ikan lebih mudah terserang penyakit hingga berakibat kematian\
  • Sebelum dimasukan kedalam kolam, perlu dilakukan pemupukan terlebih dahulu, dengan tujuan untuk merangsang pertumbuhan pakan alami yang dibutuhkan oleh ikan.
  • Pemberian makanan dilakukan secara bertahap, yakni pagi dan sore hari. Khusus untuk bibit yang baru dimasukan ke dalam kolam, biarkan mereka memakan zooplangton yang sudah tersedia di dalam kolam terlebih dahulu. Baru secara bertahap mereka diperbolehkan untuk mengkonsumsi pelet. Selain itu, jumlah pemberian makanan pada ikan patin juga bisa berubah setiap bulannya, yang disesuaikan dengan kondisi pertumbuhan ikan. Makanan yang diberikan per hari setidaknya sebesar 3-5% dari berat badan ikan tersebut.

4. Penanganan Hama dan Penyakit

Salah satu kendala yang harus kamu perhatikan ketika budidaya ternak ikan patin yaitu hadirnya hama dan berbagai penyakit. Tetapi, tidak perlu khawatir! Karena kamu bisa mencegah akses masuknya hama tersebut dengan memasang lampu penerangan di sekitar kolam. Pada umumnya, hama tidak suka masuk jika ada sinar lampur.

Terdapat dua jenis penyakit yang bisa menyerang ikan patin, yaitu penyakit infeksi dan penyakit non-infeksi. Penyakit non-infeksi merupakan penyakit tidak menular yang timbul akibat adanya gangguan faktor yang bukan patogen. Sedangkan penyakit infeksi biasanya timbul karena gangguan organisme patogen.

Dengan membasmi hama dan penyakit menggunakan penanganan yang tepat, maka ikan akan tumbuh dengan baik dan berkualitas baik pula.

5. Proses Panen yang Tepat

Tips terakhir dalam budidaya ikan patin yaitu proses panen yang tepat, agar ikan tidak mengalami kerusakan, kematian, bahkan kecacatan. Sebagai contoh, penangkapan ikan dengan menggunakan jala apung akan mengakibatkan ikan mengalami luka-luka. Jadi, sebaiknya penangkapan ikan harus dimulai dari bagian hilir yang kemudian bergera ke bagian hulu.

Cara panen seperti ini cenderung menguntungkan karena ikan akan tetap mendapatkan air yang segar sehingga kematian pun dapat dihindari. Selain itu, perlu diingat pula bahwa pemasaran ikan patin dalam bentuk segar dan hidup akan jauh lebih diminati oleh konsumen. Maka dari itu, usahakanlah untuk menjual ikan patin dalam keadaan hidup.

Dapatkan berbagai informasi menarik seputar sektor ekonomi dan tips finansial lainnya, hanya di CekAja.com, di mana kamu juga bisa menemukan berbagai rekomendasi produk keuangan sesuai kebutuhan.