Pendidikan Anak Usia Dini: Ini Beda PAUD, Playgroup, dan TK
3 menit membacaPendidikan adalah hal terpenting yang perlu diemban setiap anak, karena amat mempengaruhi masa depannya kelak. Bahkan menurut American Academy of Pediatrics (AAP), anak-anak yang dimasukkan ke preschool atau pendidikan anak usia dini akan memiliki kemampuan membaca yang lebih baik, kosakata yang lebih kaya, dan kemampuan dasar matematika yang lebih baik.
Kesadaran ini pun terbukti meningkat, seiring dengan banyaknya orangtua yang menyekolahkan anak-anak mereka sejak balita. Di Indonesia sendiri, ada banyak sekolah yang telah dibangun untuk memfasilitasi pendidikan anak usia dini. Mulai dari PAUD, playgroup, hingga TK.
Lantas apa bedanya ketiga sekolah tersebut? Pertanyaan itu mungkin sering kali muncul. Coba yuk, pahami istilah-istilah pendidikan anak usia dini tersebut agar kamu yang sebentar lagi bakal menyekolahkan anak lebih mudah untuk menentukannya!
1. PAUD
PAUD adalah akronim dari Pendidikan Anak Usia Dini. Menurut undang-undang pasal 28 Sidiknas nomor 20/2003, PAUD adalah jenjang pendidikan yang diberikan sebelum anak memasuki pendidikan dasar, yakni ketika masih berusia 1-8 tahun.
Dalam jenjang sekolah yang juga dikenal dengan istilah pre-school ini, anak usia dini akan diperkenalkan dengan nama warna (merah, biru, kuning, dan lain-lain), bentuk (bulat, segi tiga, persegi, dan lain-lain), serta objek (seperti bagian tubuh yakni, tangan, kaki, mata, dan lain-lain). Selain itu, anak juga dibiasakan belajar bagaimana cara berkomunikasi dengan lingkungannya dan mengikuti perintah sederhana.
(Baca juga: 3 Negara Terbaik dalam Sistem Pendidikan. Indonesia Kapan Ya?)
2. Playgroup
Setelah melewati jenjang PAUD, orangtua yang mau melanjutkan sekolah usia dini anaknya bisa melanjutkan ke jenjang playgroup. Masih dikategorikan pendidikan non formal, kelompok bermain ini diperuntukkan bagi anak berusia 2-4 tahun.
Anak-anak yang terdaftar dalam playgroup lebih diajarkan untuk mengembangkan motorik, kecerdasan emosial, serta cara bersikap dan berperilaku. Pembelajarannya pun menggunakan metode bermain yang tetap menyenangkan.
3. TK
Berbeda dari kelompok bermain, TK atau taman kanak-kanan termasuk dalam lembaga pendidikan formal. TK adalah tahap selanjutnya ketika anak telah lulus dari kelompok bermain dan ditujukan untuk anak usia 4-6 tahun.
TK memiliki kurikulum yang berbau akademis. Tujuannya supanya anak lebih siap menghadapi pendidikan sekolah dasar. Maka di sini, anak mulai diajarkan pelajaran-pelajaran kognitif seperti berhitung dan membaca. Dengan kegiatan rutin ini, otomatis mereka juga bisa membiasakan diri untuk lebih disiplin, terutama dalam menjalankan rutinitasnya di sekolah seperti bangun pagi dan beraktivitas hingga setengah hari.
Meski anak sudah disekolahkan sejak usia dini, tak berarti peran orangtua sudah tergantikan setengahnya. Ibu dan ayah tetap harus memantau kegiatan mereka, mengevaluasi cara belajar, serta mendampinginya saat bersosialisasi. Apa yang sudah diajarkan pun, masih perlu kita ulang kembali di rumah hingga anak terbiasa menanamkan hal-hal positif dalam hidupnya.
Tugas mendidik anak tetaplah harus dipegang orangtua sebagai tangan pertama. Selebihnya, PAUD bisa menjadi partner bagi orangtua.
(Baca juga: Biaya Pendidikan Anak Kian Mahal? Simak Cara Jitu Mengumpulkannya!)
Pro dan Kontra Pendidikan Usia Dini
Tiap orangtua tentu menginginkan pendidikan terbaik untuk anak. Sebagian orangtua ada yang memilih untuk menyekolahkan anak mereka ke lembaga pendidikan sedini mungkin, sedangkan yang lain justru menundanya sampai anak cukup umur agar langsung masuk TK. Dalam artian, tak semua orangtua setuju dengan konsep pendidikan anak usia dini.
Pro-kontra yang paling sering dijumpai adalah masalah biaya. Semua pasti tahu kalau biaya sekolah itu tidak murah. Namun, jika harus mengeluarkan uang hingga puluhan juta untuk hal yang sebenarnya bisa dipelajari anak dari rumah, tentu rasanya kurang worth it.
Banyak orangtua yang kemudian mulai bertanya-tanya, apakah pendidikan prasekolah merupakan suatu kebutuhan atau keharusan? Dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) pasal 1 butir 14 disebutkan, Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Hal ini berkaitan pula dengan fakta yang menyatakan bahwa, otak si kecil akan mencapai 90% dari ukuran milik orang dewasa pada usia lima tahun. Makanya tahun-tahun pertama kehidupan mereka adalah masa yang sangat penting untuk diberi asupan pendidikan, meskipun sifatnya non formal. Dengan kata lain, PAUD menawarkan benefit dari pembelajaran yang mungkin kurang bisa sepenuhnya orangtua lakukan di rumah. Terlebih jika kita adalah working parents, di mana waktu full dengan anak hanya saat weekend saja.
Bagian terpenting dari pendidikan usia dini adalah pendidikan yang dilakukan untuk mengembangkan kemampuan sosial dan emosional anak. Sementara pendidikan formal saat TK, akan menyempurnakan jenjang pendidikan sebelumnya dengan lebih mengasah anak di bidang akademis.
Namun, semua keputusan tetap ada di tangan masing-masing orangtua. Intinya jika punya budget lebih untuk menyekolahkan anak sedari usia dini, mengapa tidak?