Tips Keuangan Agar Punya Uang Ratusan Juta di Usia 30

Tips Keuangan Agar Punya Uang Ratusan Juta di Usia 30

Siapa yang tak ingin punya uang ratusan juta di usia 30? Terkecuali mendapatkan warisan. Perlu perjuangan panjang dan strategi matang untuk mewujudkannya.

Seseorang bisa jadi sudah memperoleh penghasilan yang cukup atau bahkan lebih untuk menutupi kebutuhannya, tetapi belum tentu masuk kategori sebagai orang yang bisa menabung dan mengumpulkan uang, bahkan hingga ratusan juta.

Artikel ini akan membeberkan rumus menjadi kaya raya yang disesuaikan dengan rumus dari Thomas J. Stanley, yaitu penulis yang menghabiskan 20 tahun untuk mempelajari orang-orang kaya di Amerika dan kebiasaan mereka. Hasil dari semua penelitiannya ada dalam buku laris The Millionaire Next Door.

Ini dia lima caranya.

Rumus pertama:

Berpikir jangka panjang

Jika kamu mempelajari kehidupan seorang Warren Buffet, kamu akan tahu dia seseorang yang berorientasi jangka panjang. Dia masuk dalam jajaran Daftar Terbaru Miliarder & Orang Terkaya di dunia.

Kamu harus ingat, kekayaannya tentu tak terkumpul hanya dalam semalam. Berikut gambaran kekayaannya selama bertahun-tahun.

20 tahun US$20.000
30 tahun US$1 juta
40 tahun US$25 juta
60 tahun US$3,8 miliar
70 tahun US$36 miliar
80 tahun US$55 miliar
86 tahun US$73 miliar

Saat usia 86 tahun, kekayaannya mencapai US$73 miliar

Tentu kita bukan Warren Buffet yang lihai dalam berinvestasi. Tapi kita bisa meniru dan berpikir jangka panjang dalam menjalani kehidupan, seperti hal menabung. Kalau ingin memiliki tabungan hingga Rp100 juta di usia 30-an tahun, berikut ini cara menabung ala CekAja.com yang bisa kamu tiru.

(Baca Juga : Tips Keuangan Agar Punya Uang Ratusan Juta di Usia 30)

Dari tabel di atas bisa di simpulkan, dengan memulai dari jumlah yang kecil, Rp50.000 per bulan, dengan meningkatkan jumlah tabungan per tahunnya, maka sebelum usia 30 tahun bisa mengumpulkan uang sebesar Rp100juta.

Jika sudah mampu berpikir jangka panjang, kita pasti akan lebih bersabar mengumpulkan uang sedikit demi sedikit hingga menjadi ‘bukit’.

Berpikir jangka panjang tidak hanya berlaku untuk tabungan, tetapi juga berlaku untuk pengeluaran seperti pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari, pengeluan untuk pemakaian kartu kredit, dan cicilan lain .

Contohnya, kita sudah menetapkan uang sebesar XXX untuk pengeluaran pulsa dalam sebulan. Maka selanjutnya tetapkan dalam pikiran lekat-lekat bahwa “hanya XXX per bulan untuk pengeluaran pulsa dan XXX per tahun untuk pengeluaran pulsa”.

Berhemat bisa jadi merupakan urutan nomor satu dari berbagai kesamaan yang dimiliki orang-orang kaya, terutama sebelum mereka jadi kaya. Banyak dari mereka hanya menghabiskan 10% dari pendapatan mereka untuk membiayai kehidupan.

Renungkan juga apakah mengeluarkan Rp 50.000 untuk segelas kopi adalah hal yang bijak? Jika membeli kopi 5 kali saja dalam seminggu, itu artinya uang yang akan dihabiskan Rp 250.000 seminggu atau Rp 1 juta per bulan hanya untuk membayar ke kedai kopi. Lantas, berapa yang dikeluarkan dalam setahun?

Jadi mulai sekarang, jangan hanya berpikir tabungan atau belanja dalam seminggu atau sebulan, tetapi dalam 10 tahun ke depan. Ingat, mengorbankan konsumsi yang tinggi saat ini, bisa menjadi cara untuk kemandirian finansial di masa depan.

Rumus kedua:

Hidup di bawah standar kemampuan

Stanley mengungkapkan, ketika mempelajari bagaimana orang menjadi kaya, banyak orang yang tinggal di rumah-rumah mahal dan mengendarai mobil mewah ternyata tidak benar-benar memiliki kekayaan yang melimpah.

Dia menemukan sesuatu yang lebih aneh lagi yaitu banyak orang yang memiliki kekayaan bahkan tidak tinggal di lingkungan kelas atas.

Berhemat bisa jadi merupakan urutan nomor satu dari berbagai kesamaan yang dimiliki orang-orang kaya, terutama sebelum mereka jadi kaya. Banyak dari mereka hanya menghabiskan 10% dari pendapatan mereka untuk membiayai kehidupan.

Sangat mudah untuk menerapkan pemikiran semacam itu. Jangan hanya karena ingin pamer, kita mesti membayarnya dengan kebangkrutan.

Banyak orang menghabiskan uang mereka hanya untuk terlihat baik di mata orang lain. Iklan juga kerap membuat kita berpikir untuk membeli sesuatu yang sebenarnya tidak dibutuhkan.

Mulai sekarang, berhentilah untuk berusaha tampil kaya. Lebih baik menjadi benar-benar kaya bukan?

Rumus ketiga:

Alokasikan waktu, energi dan uang untuk membangun kekayaan

Stanley melihat rata-rata orang kaya menghabiskan waktu lebih dari 4 jam per bulan untuk mempelajari dan merencanakan keputusan investasi mereka di masa depan, serta mengelola investasi mereka saat ini.

Artinya jelas bahwa membangun kekayaan adalah hasil dari belajar tentang kekayaan dan menerapkan prinsip-prinsip yang tepat.

Belajar. Belajar. Dan belajar. Investasikan waktumu untuk belajar bagaimana untuk menyimpan atau menghasilkan lebih banyak uang.

Rumus keempat:

Memiliki lebih dari satu sumber pendapatan

Ini adalah hal yang paling sulit bagi kebanyakan orang. Memiliki lebih dari satu sumber pendapatan adalah pengurangan risiko. Jika hanya hidup dari penghasilan pas-pasan, artinya risiko masih tinggi.

Apa itu risiko?

Stanley berpendapat, risiko adalah hanya memiliki satu sumber pendapatan. Karyawan berisiko karena hanya memiliki satu sumber penghasilan. James Altucher menghitung, orang kaya rata-rata memiliki tujuh sumber pendapatan.

… orang kaya menghabiskan waktu lebih dari 4 jam per bulan untuk mempelajari dan merencanakan keputusan investasi mereka di masa depan ….

Potensi pendapatan yang memungkinkan:

  • Pendapatan yang diperoleh (gaji)
  • Pendapatan dari keuntungan (laba usaha)
  • Pendapatan dari sewa (real estate)
  • Pendapatan royalti / paten (tergantung pada bisnis kamu)
  • Pendapatan dari capital gain
  • Dividen
  • Bunga (meminjamkan uang pada orang lain)

Buku tentang miliarder biasanya menganjurkan menjadi wiraswasta agar kaya raya.  Namun, tak semua orang cocok untuk berbisnis. Kalau kamu termasuk yang tidak cocok, ingatlah bahwa siapapun bisa mandiri secara finansial dengan menyimpan uang dan berinvestasi jangka panjang.