Siasat Belanja Hemat Saat Liburan di Luar Negeri

Penghujung tahun 2018 sudah semakin dekat. Bagi Anda yang berencana atau bahkan sudah bersiap untuk liburan akhir tahun di luar negeri, maka ada baiknya mempersiapkan keuangan dengan matang. Dengan persiapan matang dan beberapa kiat yang dilakukan, Anda bisa liburan dan berbelanja di luar negeri dengan hemat. Bahkan ketika mata uang dolar AS tengah menguat. Simak di sini!

Artikel Belanja Luar Negeri - CekAja

Seperti kita ketahui, sepanjang tahun ini nilai tukar dolar AS terhadap berbagai mata uang dunia menunjukkan kedigdayaan. Tak terkecuali, dolar AS menguat terhadap rupiah beberapa kali.

Bahkan, jelang akhir tahun ini, rupiah kembali loyo melawan dolar AS. Nah, jika Anda tidak bersiap dengan siasat yang tepat, bisa jadi liburan Anda bakal menguras kantong. Berikut beberapa kiat agar Anda bisa liburan dan belanja hemat di luar negeri.

Susun perkiraan biaya

Sebelum memutuskan untuk berlibur ke luar negeri, sebaiknya Anda menyusun anggaran dan perkiraan biaya untuk belanja. Susunlah perkiraan biaya sesuai dengan rencana kunjungan dan konsumsi Anda di negara tujuan. Hal itu dimaksudkan agar Anda bisa memiliki perkiraan jika tiba-tiba nilai tukar mata uang rupiah kembali melemah.

Jika anggaran sudah tersusun, sebaiknya Anda membawa uang tunai sesuai jumlah yang direncanakan dan lebihkan 10 persen hingga 25 persen.

Selain itu, sebaiknya Anda berusaha disiplin terhadap apa yang sudah dirancang dalam anggaran. Jangan sampai Anda tak disiplin dan biaya yang dikeluarkan membengkak. Sehengga timbul penyesalan setelah liburan selesai.

(Baca juga:  Trik Liburan Hemat Menggunakan Air Miles)

Pilih penginapan dengan banyak promo dan fasilitas

Saat ini, memilah dan memilih penginapan yang sesuai bujet serta sesuai kebutuhan semain mudah karena Anda bisa melakukannya secara online. Anda juga bisa memperoleh berbagai promo, misalnya free breakfast, WiFi, shuttle bus ke stasiun atau tempat wisata, dan lain-lain.

Free breakfast akan banyak menghemat pengeluaran Anda di luar negeri, serta membantu menjaga energi di lingkungan yang berbda. Sementara free WiFi dan shuttle bus bisa menghemat biaya yang harus dikeluarkan untuk komunikasi dan transportasi.

Gunakan transportasi massal

Bepergian di luar negeri menggunakan taksi adalah salah satu hal yang menguras kantong. Nah, Anda bisa menjajal untuk naik bus atau kereta bawah tanah misalnya, untuk memperoleh pengalaman baru. Tak hanya itu, Anda bisa menghemat banyak uang untuk belanja dengan menggunakan transportasi massal.

Dengan transportasi massal, Anda juga bakal memiliki pengetahuan baru soal destinasi di negara lain sekaligus bisa melihat lebih dekat keseharian masyarakat negara yang disambangi. Yang penting, selalu waspada dengan barang bawaan Anda.

(Baca juga:  7 Tips Liburan di Musim Hujan)

Perhatikan besaran batas bea masuk

Limit yang ditentukan oleh pemerintah agar barang bawaan tidak kena bea pada saat ini adalah 500 dolar AS. Jika Anda hobi belanja, maka jumlah ini mungkin terlihat kecil dan tidak mencukupi. Bahkan, mungkin hanya cukup untuk sekadar beli oleh-oleh.

Namun, Anda harus ingat bahwa jika melewati batas tersebut, maka bakal dikenakan bea masuk barang impor sebesar 10 persen. Terlebih jika barang belanjaan merupakan bawang mewah, pajaknya akan beda lagi. Maka dari itu, Anda harus tetap disiplin terhadap anggaran yang disiapkan.

Riset tempat belanja

Sebelum berangkat ke luar negeri, sebaiknya Anda melakukan riset tentang rekomendasi tempat belanja di negara tujuan Anda. Saat ini, melakukan riset belanja amatlah mudah, karena Anda cukup browsing di internet saja.

Anda juga sebaiknya memantau akun Instagram atau media sosial lain dari merek atau gerai yang ingin dikunjungi. Alasannya, saat ini berbagai merek atau gerai seringkali memberikan info diskon dan berbagai promo melalui media sosialnya.

(Baca juga:  Uang atau Barang Hilang di Bagasi Pesawat? Segera Lakukan Ini!)

Jangan beli barang yang ada di dalam negeri

Saat berbelanja di luar negeri, terkadang orang tidak tahu ternyata barang tersebut juga dijual di Indonesia dengan selisih harga yang tak jauh beda. Imbasnya, barang tersebut hanya menambah-nambah limit barang bebas pajak yang diberikan pemerintah.

Selain itu pula, untuk apa jauh-jauh membeli barang di luar negeri, jika di Indonesia juga ada? Oleh sebab itu, sebaiknya Anda cermat dan teliti dalam menyusun daftar belanja.

Cermat menggunakan kartu kredit

Anda sebaiknya tahu bahwa terdapat Dynamic Currency Conversion (DCC) atau konversi nilai tukar mata uang yang dinamis dalam penggunaan kartu kredit di luar negeri.

Jika berbelanja di negara wilayah benua Eropa, contohnya Inggris, biasanya Anda akan disodorkan pertanyaan mata uang apa yang akan digunakan untuk bertransaksi. Apakah euro (EUR) atau poundsterling (GBP)?

Hati–hati dalam memilih, pasalnya salah pilihan bakal membuat Anda merogoh kocek lebih dalam, sekitar 8 persen. Nah, jika Anda menemui kondisi seperti itu, pilihlah mata uang setempat, jangan meminta menggunakan mata uang lain. Alasannya, Anda bisa membayar lebih mahal dari harga yang ditetapkan.