Ini Solusi Keuangan Selama Pandemi Virus Corona!

Virus corona sudah mewabah di hampir seluruh negara di dunia. Ada sekitar 2 juta lebih orang yang dikonfirmasi terserang penyakit yang disebabkan virus ini. Dampaknya ada sekitar 200 ribuan orang meninggal.

Situasi ini membuat banyak negara menganjurkan masyarakatnya untuk tinggal di rumah. Anjuran ini mengakibatkan banyak sekali sektor yang melesu.

Salah satunya adalah sektor ekonomi. Perekonomian secara global juga berpengaruh dengan pandemi virus corona ini. Indonesia juga mengalaminya seperti nilai Rupiah yang merosot, harga saham jatuh dan lainnya.

solusi keuangan selama pandemik virus corona

Pertarungan melawan Covid-19 bak sebuah perang. Tiongkok tampaknya telah memenangkan pertempuran pertama.

Hong Kong, Taiwan, Singapura dan Jepang juga telah menorehkan keberhasilan yang terlihat dalam mengurangi wabah, tidak diragukan lagi karena pengalaman mereka dalam menangani epidemi Sars 2003.

Berbeda dengan Eropa dan AS yang baru saja bangkit dari ilusi kebal mereka. Akibatnya, epidemi sekarang berkecamuk di negara barat.

Negara barat yang paling terpukul sejauh ini adalah Italia, yang memiliki ikatan ekonomi yang kuat dengan Cina.

Italia Utara adalah Wuhan baru, megacity Cina tempat virus korona pertama kali muncul. Sistem kesehatan Italia kewalahan, pemerintah Italia berupaya mematikan ekonomi ritel dan mengkarantina seluruh warga negaranya.

Semua toko kecuali apotek dan toko kelontong tutup. Orang-orang telah diperintahkan untuk tinggal di rumah dan dapat memasuki tempat-tempat umum hanya untuk berbelanja atau bepergian ke tempat kerja.

Banyak kewajiban utang publik dan swasta seperti sewa rumah dan pembayaran bunga telah ditangguhkan. Italia berusaha memperlambat jam ekonomi sampai penanggulangan pandemi corona ini berakhir.

(Baca Juga: Tips Bebas Corona di Transportasi Umum)

Sementara itu, meskipun Jerman memiliki sangat sedikit kematian akibat virus korona sejauh ini, jumlah infeksi sekarang meroket secepat di tempat lain.

Menanggapi krisis, pemerintah Jerman telah memperkenalkan tunjangan kerja jangka pendek dan memberikan bantuan kredit, jaminan atau penangguhan pajak untuk perusahaan-perusahaan yang terdampak wabah.

Acara-acara publik di seluruh negeri telah dibatalkan dan anak-anak sekolah telah diwajibkan untuk tinggal di rumah.

Dan Austria, sebagai negara bagiannya, telah lama menutup perbatasannya dengan Italia. Sekolah, Universitas, dan sebagian besar toko di Austria juga telah ditutup.

Awalnya, Prancis melakukan pendekatan yang lebih santai, tetapi sekarang juga menutup sekolah, restoran, dan toko-tokonya, seperti halnya Spanyol. Denmark, Polandia, dan Republik Ceko telah menutup perbatasan mereka dengan Jerman.

Hal tersebut juga dilakukan di Indonesia, peraturan PSBB ditetapkan di kota-kota besar yang memang zona merah wabah virus Corona.

Bahkan untuk tahun ini bertepatan dengan bulan Ramadhan dan tentu saja perayaan lebaran, pemerintah menghimbau untuk melarang mudik. Karena tradisi tahunan ini memang berpotensi meningkatkan penularan virus Corona yang tinggi.

Tak hanya itu, untuk mengatasi pandemi ini ada banyak negara yang sudah melakukan kebijakan lockdown seperti Italia Prancis dan China.

Saat ada kebijakan ini masyarakat benar-benar tidak boleh keluar rumah kecuali untuk bekerja di sektor tertentu.

Tapi Indonesia belum menerapkan kebijakan lockdown ini. Meski begitu perekonomian Indonesia tetap menjadi lesu.

Banyak orang mulai menganggur dan kehilangan mata pencaharian mereka, bahkan banyak kasus kasus baru bermunculan.

Mulai dari tingkat kriminalitas semakin marak diberitakan di media massa, ada juga seorang ibu yang kelaparan karena tak sanggup membeli makan, parahnya lagi tak sedikit oknum perangkat desa yang menyalahgunakan bantuan pemerintah, dan tentu saja ini membuat bantuan pemerintah jadi tak tepat sasaran.

(Baca juga: Tips Aman Mengendarai Mobil di Tengah Wabah Corona)

Dampak Corona di sektor perbankan

Dampak dari virus Corona ini sekarang sudah meluas bukan hanya tentang kematian tetapi juga ke sektor perbankan.

Lemahnya aktivitas masyarakat juga menyebabkan kegiatan perbankan mengalami penurunan. Meskipun begitu perbankan sebenarnya telah mengantisipasi keadaan-keadaan darurat seperti ini.

Sampai saat ini beberapa bank belum melaporkan adanya kredit macet karena pandemi ini. Jika pandemi virus Corona ini tidak segera ditangani maka bukan tidak mungkin masyarakat semakin mengalami kesulitan ekonomi yang bisa menyebabkan adanya kredit macet.

Karena jelas usaha yang menurun, membuat mereka yang memiliki hutang menjadi tak mampu membayar hutang.

Beberapa bank akhirnya melakukan pengawasan kepada debitur yang memiliki pinjaman atas kemampuannya dalam membayar hutang-hutangnya.

Bank juga akan membatasi keluarnya pinjaman agar tidak ada banyak kredit macet. Saat ini pemerintah bahkan meminta bank untuk memberikan kelonggaran waktu tambahan.

Tapi jika banyak bank melakukan pembatasan pinjaman bagaimana solusi keuangan selama pandemi virus corona bagi yang butuh dana?

Memang pembatasan pinjaman ini tujuannya untuk mengurangi kemungkinan adanya kredit macet selama pandemi. Jadi bank sebenarnya tetapi memberikan pinjaman hanya prosesnya lebih selektif.

Untuk beberapa sektor yang mungkin tidak akan menghasilkan selama pandemi virus Corona ini bank lebih baik tidak memberikan pinjamannya.

Bisnis yang lesu dan tidak ramai akibat kondisi masyarakat yang dianjurkan terus berada di rumah adalah bisnis dalam sektor pariwisata dan UKM.

Tempat-tempat wisata sekarang hampir tidak ada yang mendatangi. Begitu juga dengan pasar. Maka dari itu bank memantau pinjaman yang diberikan kepada para debitur di dua sektor ini.

Jika bank memberikan pinjaman yang lebih selektif kepada calon debiturnya padahal kita membutuhkan dana maka apa sih solusi keuangan selama pandemi virus corona ini? Yuk kita simak penjelasannya di bawah ini.

1. Pinjaman online

Salah satu solusi keuangan selama pandemi virus Corona adalah dengan pinjaman online. Pinjaman online ini harus yang sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK loh ya.

Ini demi menghindari kita dari bunga yang mencekik dan kebocoran data pribadi. Mengambil dana di pinjaman online memang memiliki banyak keuntungan diantaranya pinjaman online ini memiliki proses yang mudah.

Hanya dengan aplikasi kita bisa segera mendapatkan pinjaman dana yang kita mau. Pinjaman online juga lebih praktis karena kita bisa menghemat waktu dan energy saat melakukan prosesnya.

Biasanya jika kita melakukan pinjaman konvensional ke bank maka kita harus pergi ke bank dan antri untuk mendapatkan pelayanannya.

Apalagi jika syaratnya susah dan merepotkan. Pinjaman online ini biasanya hanya menggunakan syarat KTP saja loh. ini yang membuat pinjaman online banyak dicari masyarakat bahkan sebelum pandemi virus Corona.

Untuk lebih yakin lagi dengan pinjaman online selain harus sudah terdaftar di OJK maka kita juga harus cermat dalam mengerti bagaimana suku bunga dan biaya-biaya lainnya. jika kita cermat maka kita bisa mendapatkan suku bunga rendah untuk pinjaman online ini.

2. Pinjaman karyawan

Pinjaman karyawan ini bisa diajukan untuk kita yang berprofesi sebagai karyawan dalam suatu perusahaan swasta atau BUMN.

Pinjaman karyawan ini bisa menjadi solusi keuangan selama pandemi virus corona ini. kita juga harus sudah bekerja minimal setahun di perusahaan tersebut baru bisa mendapatkan pinjaman karyawan ini.

Pinjaman karyawan biasanya memiliki bunga yang kecil dan mudah didapatkan loh. pinjaman karyawan ini juga tidak selalu harus ke perusahaan itu tapi ada banyak pinjaman untuk karyawan di luar sana.

3. Kredit multiguna

Kredit multiguna juga bisa menjadi salah satu solusi keuangan selama pandemi virus Corona. Jika kita membutuhkan dana tambahan yang cukup besar maka bisa mengajukan kredit multiguna ini.

Untuk bisa mendapatkan kredit multiguna ini kita harus memakai jaminan bisa berupa mobil atau rumah. Jika tidak ada maka kamu bisa memilih opsi yang lainnya. Besarnya dana pinjaman yang akan kita dapatkan tergantung dari jaminan yang kita miliki.

4. Kredit Tanpa Agunan

Selanjutnya ada kredit tanpa agunan yang juga menjadi primadona sebelum pandemi ini. kta ini tidak memerlukan jaminan apa pun untuk mendapatkan dana pinjamannya.

Nilai yang bisa dipinjamkan melalui KTA ini jumlahnya juga tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan kredit multiguna. Kecepatan proses, tidak ada jaminan sampai syarat yang mudah menjadi keuntungan yang bisa kita dapatkan dari kredit tanpa agunan ini.

5. P2P Lending

Pada P2P Lending ini kita bisa mengajukan pinjaman yang kita butuhkan. Selain sebagai peminjam di sini kita juga bisa menjadi yang memberikan pinjaman.

Kita bisa menginvestasikan dana di P2P Lending ini dengan keuntungan nilai investasinya mencapai 18% per tahunnya. Investasi P2P Lending ini tergolong aman untuk menjadi solusi keuangan selama pandemi virus Corona ini.

Ini karena kita bisa memilih kepada siapa kita akan memberikan investasi tersebut yang sesuai dengan portofolio dan profilnya.

Itu dia beberapa solusi keuangan selama pandemi virus Corona yang mungkin harus kamu tahu. Untuk bisa menjaga kondisi finansial kita memang lebih baik tidak mengambil pinjaman.

Nah bagi kalian yang menghindari mengambil pinjaman di saat ini harus bisa mengelola keuangan dengan baik. Ini tips mengelola keuangan yang bisa kita contoh:

  • Jangan melakukan panic buying

Perilaku panic buying ini akan membuat harga menjadi sangat mahal karena barang yang tidak ada di pasaran.

Lebih baik beli barang sesuai kebutuhan saja dan jangan beli barang yang tidak dibutuhkan. Ingat juga ada banyak orang yang membutuhkan produk serupa, tak hanya kita saja. Misalnya saja membeli hand sanitizer secukupnya, agar harga tetap normal.

  • Beli barang yang dibutuhkan saja

Kebutuhan seperti pergi liburan, membeli barang bermerk sebaiknya ditunda dulu. Dengan melakukan ini kita juga berhemat loh. karena hanya akan membeli barang kebutuhan pokoknya saja.

Tentu ini jadi hikmah tersendiri bagi mereka atau kita yang mungkin sebelumnya boros. Hal ini menjadi solusi keuangan selama pandemi virus corona yang cukup sulit di lakukan namun sangatlah efektif bila diakukan.

  • Fokus ke bahan makanan saja

Untuk keuangan yang pas-pasan ada baiknya kita fokus ke bahan makanan saja. Memasak di rumah akan lebih hemat daripada membeli makanan di luar.

Salah satu cara untuk berhemat juga di situasi yang sulit seperti sekarang. Selain itu kita bisa menjamin kebersihan olahan makanan yang kita konsumsi.

  • Aktif mencari barang diskon

Artinya disini kita hanya fokus ke barang kebutuhan pokok saja ya. Dengan membeli barang kebutuhan pokok yang didiskon tentu sangat membantu bertahan di pandemi virus corona ini.

Nah itu dia penjelasan-penjelasan mengenai solusi keuangan selama pandemi virus corona serta pembahasan mengenai tips bertahan di tengah pandemi ini. Semoga tulisan ini bisa menjadi bahan pertimbangan dan masukan untuk solusi yang sedang kalian cari ya.

Asuransi dan solusi keuangan

Pada masa pandemi seperti ini, ada baiknya kamu memiliki asuransi kesehatan. Selain dapat melindungi kamu, asuransi dapat menjadi solusi keuangan selama pandemi virus corona.

Hal ini di karenakan asuransi kesehatan dapat menutupi biaya rumah sakit yang terbilang mahal. Maka tunggu apa lagi, ayo ajukan asuransi kesehatan sekarang juga dan Stay safe and healthy!