Tujuh Ketakutan yang Tidak Pernah Dimiliki Orang Kaya dan Sukses
3 menit membacaBanyak orang yang dikontrol oleh emosi, bukan sebaliknya. Dan salah satu emosi yang membuatmu gagal adalah rasa takut. Ketakutan tersebut berasal dari diri sendiri seperti takut memulai atau takut mengambil keputusan.
Jika kamu ingin meraih sukses, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah mengatasi ketakutan terbesarmu. Karena kebanyakan orang sukses dan kaya di dunia tidak memiliki ketakutan-ketakutan berikut dalam hidupnya.
Takut dikritik
Banyak orang takut untuk hidup dalam impian mereka karena takut dengan apa yang akan orang lain katakan. Misalnya, orangtuamu bersikeras agar kamu melanjutkan sekolah untuk meraih gelar master. Tapi di sisi lain kamu merasa sudah siap untuk mulai berbisnis.
Hal ini merupakan masalah paling umum yang dialami banyak orang, yakni membuat keputusan berdasarkan apa yang orang pikirkan. Bahkan membuat keputusan berdasarkan pendapatan sahabat terdekat, keluarga, pacar bisa membuatmu menyesal seumur hidup. Sebaliknya, pikirkan tentang apa yang orang lain katakan jika kamu mencapai kesuksesan. Jika kamu dalam posisi dki atas, pikirkan tentang apa yang orangtuamu katakan jika bisnismu berhasil. Bukankah mereka akan mereka bangga padamu? Bagaimana jika itu adalah keputusan terbaik yang pernah kamu buat? Semuanya sangat mungkin bukan?
(Baca juga: Inilah Jumlah Jam Tidur Orang-orang Sukses Dunia)
Takut miskin
Banyak orang terjebak dengan kondisi “bertahan hidup”. Contohnya adalah kamu berusia 26 tahun, punya pekerjaan layak, dan bekerja 40 jam dalam seminggu. Kamu menjalani hdiup yang biasa-biasa saja, mampu membayar semua tagihan, serta makan layak tiga kali sehari. Tapi jika kamu mau mencari pekerjaan yang lebih baik dan memanfaarkan bakat yang diberikan Tuhan (bakat bermusik misalnya), kamu sebenarnya bisa hidup lebih baik.
Sayangnya, kamu takut kehabisan uang. Kamu takut jika keputusanmu keluar pekerjaan membuat kamu miskin. Banyak orang yang akhirnya lebih puas berada dalam posisi “bertahan” hidup daripada “berjuang hidup”. Jangan biarkan ketakutan jatuh miskin menghalangimu dari mimpi yang sebenarnya.
Takut menjadi tua
Benjamin Franklin berkata, Kebanyakan orang meninggal di usia 25 namun dikuburkan di usia 75.
Bagi sebagian orang, kematian metaforis ini terjadi ketika mereka memutuskan untuk menetap dalam gaya hidup yang biasa-biasa saja. Orang-orang ini merasa mimpi merkea tidak bisa diwujudkan sehingga memilih untuk menjalani hidup yang monoton.
Takut menjadi tua ini bisa berbahaya ketika kamu harus mengambil transisi dalam kariermu. Misalnya, Bagaimana mungkin aku harus pindah ke bidang real estate jika saya sudah berada di asuransi kesehatan sepanjang hidup saya? Bagaimana jika saya gagal dan pada akhirnya keluarga saya tidak bisa makan?
Pada akhirnya, berapapun usiamu tidak penting. Yang terpenting adalah percaya pada diri sendiri.
Takut gagal
Gagal identik dengan konotosi negatif. Bagaimana jika tidak berhasil? Bagaimana jika tidak seorang pun yang menyukainya?
Alih-alih berpikir tentang semua kemungkinan yang bisa membuatmu gagal, berkonsentrasi pada semua cara yang mungkin membuatmu berhasil ! Bahkan jika pada akhirnya kamu gagal atau berbuat kesalahan, kegagalan tersebut akan memberikan kamu kesempatan untuk merefleksikan diri. Kamu harus gagal sebelum berhasil . Jadi jangan takut untuk maju dan mencoba!
Takut menyinggung perasaan orang lain
Ini pendekatan yang salah. Kamu harus berani bertindak untuk mencapai impian. Banyak orang takut bertindak sedikit sombong karena takut dicap arogan. Pada kenyataannya tidak akan ada yang akan mengenali bakatmu kecuali kamu menunjukkannya pada mereka.
Takut terlihat bodoh
Seringkali kamu memandang lemarimu dan berkata, Aku tidak akan memakai baju itu karena pasti akan terlihat bodoh. Hal ini juga berlaku saat kamu berpidato, menulis artikel, atau situasi lain di mana kamu diharuskan unjuk kebolehan. Orang sukses menganggap kebodohan mereka sebagai keunikan. Dan bagi mereka, hal yang paling terlihat bodoh adalah sama sekali tidak mencoba.
Takut sukses
Sering kali kamu takut menjadi diri sendiri. Kamu takut memperlihatkan dirimu yang sebenarnya. Jauh di dalam hatimu, kamu takut menjadi lebih populer dan lebih kaya. Karena kesuksesan diikuti oleh tanggung jawab yang besar pula, kamu takut jika harus bekerja lebih keras atau waktu senggang tidak sebanyak dulu.
Secara tidak langsung, banyak pula orangtua yang mengajari anak-anak mereka bahwa mereka tidak akan bisa sukses dalam hidup. Banyak keluarga menganggap mustahil menjadi sukses, sehingga mereka pun tidak mendorong anak-anak mereka untuk sukses.
Pada akhirnya, semua ketakutan di atas dapat diatasi dengan keyakinan dan tujuan . Jika kamu tahu apa yang kamu inginkan dan berani bertindak untuk mengatasi ketakutan tersebut, kamu akan mencapai posisi lebih tinggi dari saat ini. Masalahnya adalah, sudah siapkah kamu untuk menjadi sukses?