Yuk Berburu Properti di Dekat MRT!

Derap pembangunan infrastruktur tampaknya masih akan terus digaungkan. Demi merubah budaya sekaligus menciptakan tatanan sosial yang lebih baik, sebuah keniscayaan sepertinya jika proyek infrastruktur bakal dihentikan.

Yuk Berburu Properti di Dekat MRT!

Lewat infrastruktur, pemerintah berusaha meningkatkan “kelas” bangsa ini. Mulai dari mengasah budaya mengantri, disiplin, dan juga tertib.

Lihat saja antrian di Commuter Line, Mass Rapid Transportation (MRT) dan juga Transjakarta, panjang memang tetapi semua berjalan dengan lancar dan rapi.

Bandingkan dengan dulu ketika sistem transportasi belum tercipta dengan baik. Orang bisa dengan mudahnya “memanfaatkan” fasilitas yang disediakan pemerintah tanpa harus merasa ikut menjaga dan merawatnya.

Alhasil banyak sekali moda transportasi yang rusak dan tidak laik jalan lagi. Tetapi sejatinya, ada banyak sekali efek turunan dari gegapnya pembangunan infrastruktur.

Mulai dari berputarnya ekonomi masyarakat di sekitar lokasi pembangunan, masuknya investasi asing ,menggeliatnya sektor properti, menciptakan efektifitas waktu dan juga jarak tempuh pengiriman dan masih banyak lagi.

Nah salah satu moda transportasi yang saat ini ramai diperbincangkan adalah MRT. Proyek yang sudah diwacanakan sejak puluhan tahun silam itu akhirnya bisa dinikmati oleh masyarakat luas.

(Baca juga: Menggiurkan! Sewa Lapak di Stasiun MRT Cuma Rp1,3 juta Sebulan)

Hunian Terintegrasi MRT

Adanya MRT juga secara tidak langsung ikut mendorong bisnis di sektor properti. Sektor yang sudah beberapa waktu lalu sempat melambat akibat ketidakjelasan kondisi politik dan juga keamanan itu sekarang bisa menikmati cuan lebih baik dari adanya MRT.

Ya, dengan konsep memberikan hunian yang terintegrasi dengan moda transportasi, pengembang bisa lebih mudah menjual produk propertinya.

Apalagi dengan tipikal kamu milenial yang menginginkan semuanya berjalan dengan cepat dan mudah.

Hunian yang terintegrasi dengan MRT misalnya bisa menjadi solusi tempat tinggal yang menarik.

Nah, salah satu pengembang yang memiliki produk yang terintegrasi dengan moda transportasi umum adalah PT Intiland Development Tbk.

Perusahaan yang sudah beroperasi lebih dari 40 tahun itu memiliki 8 proyek hunian yang terintegrasi dengan MRT. Dengan mengusung tagline “stay on the blue line”, Intiland berharap dapat meraup keuntungan dari adanya pembangunan proyek MRT tersebut.

Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Development Archied Noto Pradono mengungkapkan dengan lokasi yang berdekatan atau terintegrasi dengan moda transportasi massal seperti MRT, akan menambah value investasi dari produk yang ditawarkan.

Melalui infrastruktur pula perseroan berniat menggenjot penjualan produknya yang berdekatan dengan moda transportasi massal tersebut.

Teranyar, Intiland akan segera membangun proyek yang berdekatan dengan pintu keluar tol trans jawa.

(Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Konsep Properti TOD dan Manfaatnya)

Lewat MRT, Bisnis Hidup Kembali

Manisnya kue infrastruktur memang sangat menggoda. Betapa tidak, hadirnya pembangunan fasilitas seperti stasiun, terminal, jalan raya, bandar udara, jalur kereta api dan semacamnya secara otomatis akan mendongkrak harga jual properti yang berdekatan dengan fasilitas tersebut.

Nah, beberapa proyek Intiland yang terintegrasi dengan MRT adalah 57 Promenade yang berada di Kawasan Hotel Indonesia, Intiland Tower di Sudirman, 1 Park Avenue yang secara jarak berdekatan dengan Blok M, South Quarter dan South Quarter Res di Fatmawati, serta South Grove, Serenia Hills, dan Poins yang dekat dengan stasiun Lebak Bulus.

Selain Intiland, pengembang kakap lainnya yang juga ikut mencicipi kue di sekitaran MRT adalah PT Pakuwon Jati Tbk pengelola Blok M Plaza.

Bahkan dengan adanya MRT okupansi di Blok M Plaza melonjak 100 hingga 150 persen.

Hal itu seakan memberikan harap akan berjalannya gaya hidup baru di Indonesia dan Jakarta khususnya.

Pasalnya sebelum kehadiran MRT, wilayah Blok M sudah mulai ditinggalkan oleh masyarakat lantaran jarak dan juga akses transportasi massal yang belum terkoneksi sempurna.

Sekarang dengan adanya MRT, pengunjung Blok M Plaza bisa mencapai 20 ribu hingga 25 ribu orang per hari. Bandingkan dengan jumlah kunjungan sebelum adanya MRT yang hanya mencapai 8 ribu hingga 10 ribu orang per hari.

Entitas usaha PT Jaya Real Property Tbk, PT Jaya Properti Fatmawati juga merupakan salah satu pengembang yang ikut menjajal kelezatan kue infrastruktur.

Melalui proyek apartemen Creative Office and Residence (CORE) yang berada di wilayah Cipete, diharapkan dapat menjawa tren gaya hidup yang memiliki kemudahan beraktivitas.

Nah buat kamu yang ingin memiliki hunian di lokasi yang berdekatan dengan MRT, mulailah berburu proyek-proyek tersebut diatas. Untuk investasi kedepannya!