4 Bukti Orang Terdekat Sangat Berpengaruh pada Kesehatanmu

Manusia merupakan makhluk sosial. Bahkan sejak berada di dalam kandungan, seorang anak sudah berinteraksi dengan ibunya. Setelah  dewasa, interaksi tersebut berkembang dengan keluarga dan komunitas yang lebih besar. Ternyata ketergantungan dan kebutuhan manusia atas dukungan dari orang lain telah tertulis di DNA.

Tapi ternyata interaksi sosial tidak hanya berdampak secara psikologis. Kehadiran orang lain juga mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan. Berikut ini penjelasannya

Berat badan/kompisisi tubuh

Studi membuktikan ukuran  lingkar pinggangmu dipengaruhi orang lain. Penelitian  yang dimuat dalam A New England Journal of Medicine  menyimpulkan,    memiliki  seorang teman yang obesitas dapat meningkatkan peluang gemuk sebanyak 75%  dalam waktu 30 tahun. Berdasarkan temuan tersebut, teman rupanya lebih berpengaruh dibandingkan  anggota keluarga.

Dengan kata lain, jika seseorang menjaga berat badan, efeknya dapat mempengaruhi orang-orang di sekitarnya. Begitu juga jika kamu punya kebiasaan makan junk food, orang lain juga turut terpengaruh.

(Baca juga:  20 Makanan yang Membuat Otak Makin Cerdas Berhitung)

Gangguan mood

Depresi rupanya dapat menular dan membuat ketagihan. Riset yang dimuat dalam jurnal US National Library of Medicine National Institutes of Health, mengindikasikan gejala depresi banyak diderita oleh wanita. Anehnya, jika seorang istri depresi, suami tidak terpengaruhi. Namun depresi yang diderita istri   ini bisa mempengaruhi teman.

Hal ini juga berlaku pada  rasa bahagia. Semakin dekat kamu dengan seseorang yang bahagia, semakin besar risiko tertular bahagia. Memiliki saudara atau teman yang mengalami momen bahagia dan tinggal satu mil dari kita meningkatkan risiko kebahagiaan hingga 25%.  Tinggal bersama pasangan yang bahagia juga menunjukkan efek yang sama. Riset lain juga menunjukkan, memiliki teman yang bahagia meningkatkan peluang untuk sembuh dari depresi.

Kebugaran

Sebuah studi yang melibatkan 3.000 taruna Angkatan Udara Amerika menemukan,  seorang siswa berisiko gagal tiga kali lebih banyak dalam persyaratan kebugaran dasar jika lebih dari setengah teman mereka punya tubuh tidak proporsional.

Selain itu, riset terhadap 1.000 wanita yang dilakukan Virginactive menyimpulkan,  teman merupakan motivasi utama wanita memiliki tubuh bugar.   Sebanyak 64% responden berkata mereka lebih rajin berolahraga jika ditemani teman. Riset tersebut juga mengungkap bahwa responden lebih sering ke gym asalkan bersama teman. Menariknya, hal ini juga berlaku bagi para introvert yang senang menyendiri.

Imunitas dan kesehatan jantung

Kemarahan rupanya bisa menurunkan kekebalan tubuh selama enam jam. Efeknya bahkan bisa lebih berbahaya. Luapan kemarahan pada orang lain dapat meningkatkan risiko stroke tiga kali lipat hanya dalam waktu dua jam. Dan jika marah  merupakan sifatmu, penelitian menunjukkan kamu berisiko dua kali lipat terkena penyakit kardiovaskular.

(Baca juga:  5 Minuman yang Bisa Turunkan Risiko Serangan Jantung)

Apakah kemarahan harus disebabkan karena orang lain? Ternyata tidak. Tim Universitas Cornell mengamati interaksi pengguna melalui 70 juta tweets di Twitter. Mereka lalu melabeli masing-masing tweet dengan salah satu dari empat label emosi yakni sedih, gembira, jijik, dan marah. Mereka menemukan, dari semua emosi yang ada, kemarahan lebih cepat menular.

Butuh asuransi kesehatan yang diterima ratusan rumah sakit berkualitas? Daftar sekarang juga di CekAja!