4 Tips OJK Agar Dompet Aman usai Diterjang Bencana
3 menit membacaAwal tahun ini, masyarakat di sejumlah kota-kota besar di Indonesia dikejutkan dengan fenomena banjir besar. Belum berhenti musim hujan, muncul wabah Virus Corona yang berasal dari Kota Wuhan, di China yang menimbulkan ketakutan baru di tengah masyarakat.
Kalau sudah mengalami bencana, barulah kita berpikir bagaimana caranya agar hal-hal tidak terduga semacam itu tidak mengganggu keuangan sampai membuat jebol pengeluaran dari dompet kesayangan.
Belajar dari risiko-risiko bencana tidak terduga semacam itu, laman Sikapi Uangmu yang dikelola Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membagikan empat tips untuk menjaga pengeluaran kamu tetap terkontrol meski menghadapi bencana. Simak bareng-bareng tips dari OJK yuk:
1. Jaga kesehatan tubuh dan lingkungan
Cuaca yang tidak bersahabat seperti di awal tahun ini, membuat daya tahan tubuh setiap orang rentan merosot drastis. Akibatnya, penyakit bisa datang dengan tiba-tiba. Mulai dari flu ditambah batuk dan pilek, sampai penyakit demam berdarah yang dibawa oleh nyamuk yang rajin berkembangbiak di wadah-wadah yang menampung air hujan.
Agar daya tahan tubuh tetap terjaga dan bisa melakukan aktivitas seperti biasa, kamu perlu memperbanyak istirahat, mengkonsumsi makanan yang bergizi dan buah-buahan, serta jangan lupa minum vitamin.
Menjaga kebersihan lingkungan juga penting agar tidak menjadi pemicu timbulnya penyakit seperti yang dibawa oleh nyamuk, tikus, lalat, dan hewan perantara penyakit lainnya.
2. Sisihkan dana darurat
Orang Indonesia tidak terbiasa menyiapkan tabungan untuk keperluan darurat yang bisa digunakan sebagai dana talangan saat terjadi bencana. Menurut OJK, dana darurat adalah dana yang disimpan untuk keadaan darurat atau kejadian-kejadian yang tidak terduga yang dapat menganggu arus keuanganmu. Bisa berupa kecelakaan, kerusakan rumah, atau bahkan ketika terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara mendadak.
(Baca juga: 5 Jasa yang Paling Diincar Pasca Banjir, dari Bengkel hingga Laundry)
Dana darurat ini seharusnya sudah mulai dikumpulkan sejak pertama kali memiliki penghasilan. Besaran dana darurat yang harus dimiliki tiap orang berbeda-beda bergantung kebutuhan.
Bagi kamu yang masih single alias belum berkeluarga, idealnya kamu perlu menyiapkan dana darurat sebesar 3-6 kali pengeluaran bulanan. Sementara bagi yang sudah memiliki tanggungan atau berkeluarga sekitar 6-12 kali pengeluaran bulanan.
Sisihkan setidaknya 10 persen dari penghasilan bulanan, dan simpan dana darurat ini di tempat yang aman serta tidak sulit untuk dicairkan ketika benar-benar dibutuhkan. Satu hal yang penting untuk diingat, yaitu simpan dana darurat tersebut terpisah dengan rekening yang kamu gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tujuannya, agar kamu tidak bisa menggunakannya untuk keperluan harian.
3. Investasi dan menabung
Apabila kerugian yang kamu alami akibat bencana membutuhkan biaya lebih untuk memperbaikinya, jangan lupa sisihkan uang menabung dan menempatkannya di portfolio investasi.
Mungkin sebagian dari kamu perlu memperbaiki kendaraan, perabot rumah tangga, sampai peralatan listrik di rumah akibat terendam banjir beberapa waktu yang lalu. Uang tabungan dan investasi tersebut setidaknya bisa membantu kamu memperbaiki kembali kerusakan yang ditimbulkan oleh bencana.
Kecanggihan teknologi di industri keuangan saat ini semakin memudahkan kamu untuk memiliki portfolio investasi dan tabungan. Mulai dari membuka rekening tabungan dan deposito di bank, membeli reksa dana, saham, sampai membeli emas kini pun bisa dilakukan secara online.
Atau kamu juga berinvestasi di instrumen Surat Berharga Nasional seperti: Sukuk Tabungan, Savings Bond Ritel, dan Obligasi Negara Ritel.
4. Lindungi diri dan keluarga dengan asuransi
Asuransi jelas bisa memberikan perlindungan dan dapat mengurangi kerugian yang mungkin muncul akibat bencana yang tidak diinginkan. Jika kamu sakit, atau harta benda kamu terendam banjir, ada perusahaan asuransi yang siap menanggung biaya yang harus kamu keluarkan.
Secara umum ada dua jenis asuransi berdasarkan objek pertanggungan yang bisa kamu miliki.
Pertama, asuransi jiwa yaitu asuransi yang objek pertanggungannya berupa orang dan yang dipertanggungkan adalah kehidupan seseorang.
(Baca juga: Fakta-fakta Klaim Asuransi Setelah Banjir dan Pentingnya Lindungi Rumah)
Asuransi ini memberikan jaminan perlindungan dalam bentuk pengalihan risiko keuangan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. Selain jiwa, jaminan dapat diperluas dengan kesehatan serta kecelakaan.
Kedua, asuransi umum yang objek pertanggungannya berupa harta benda yang bergerak maupun yang tidak bergerak. Kalau di-break down, jenis asuransi umum ini bisa berbentuk asuransi kebakaran, kendaraan bermotor, perjalanan, dan lain sebagainya.
Sebelum memilih menjadi nasabah suatu perusahaan asuransi, pastikan kamu memilihnya sesuai kebutuhan hidup kamu serta disesuaikan dengan kemampuan membayar premi bulanannya ya.
Pilih dan ajukan asuransi terbaik, sesuai kebutuhan dan kemampuan kamu lewat CekAja.com, sekarang juga!