Beli Rumah Inden atau Ready Stock? Mana yang Lebih Menguntungkan?

Beli Rumah Inden atau Ready Stock? Mana yang Lebih Menguntungkan?

Saat beli rumah di pameran kita dihadapi dua situasi; rumah ready stock alias tersedia dan rumah inden atau memesan terlebih dahulu sebelum dibangun.

Ketika mendatangi pameran perumahan, pengunjung akan mendapatkan berbagai brosur yang berisi gambar-gambar yang menggiurkan.

Apabila salah satu rumah di brosur berhasil menarik hati, tentu ada rasa penasaran ingin melihatnya secara langsung.

Namun, bersiap-siaplah kecewa saat datang ke lokasi, karena belum tentu rumah incaran sudah berdiri, mungkin saja yang terlihat hanya tanah kosong.

Saat akan membeli rumah, biasanya ketika kita ada di sebuah pameran, maka sebagai calon pembeli kita akan berhadapan dengan dua hal, yaitu rumah yang sudah ready stock atau sudah tersedia dan kita tinggal menempati, atau rumah inden atau kita mesti memesan terlebih dahulu sebelum rumah itu dibangun.

Masing-masing kondisi tersebut memiliki kekurangan dan kelebihan, antara lain seperti dipaparkan di bawah ini.

Kelebihan rumah ready stock

Bebas khawatir karena bisa lihat langsung kualitas

Karena rumah sudah berdiri tegak, calon pembeli sudah dapat melihat secara langsung kondisi rumah incarannya. Dengan begitu, calon pembeli tak perlu menyimpan kekhawatiran akan kualitas bangunan dari rumah incarannya.

Sebelum memutuskan melanjutkan transaksi, calon pembeli dapat berkeliling dahulu ke dalam rumah dan memastikan kondisi rumah telah sesuai dengan kebutuhan.

(Baca: 7 Tips Cari Perumahan Murah dengan Harga Terjangkau)

Apabila membeli rumah inden, bukan tidak mungkin akan muncul rasa was-was ketika menanti hasil pembangunan. Karena setelah jadi, rumah belum tentu sama bagusnya dengan promosi yang dilontarkan pengembang.

Siap dengan risiko rumah rusak

Rumah ready stock yang sudah terlalu lama berdiri mungkin saja mengalami kerusakan dari yang ringan hingga berat. Biasanya developer akan berjanji memperbaiki kerusakan yang ringan sebelum ditempati. Calon pembeli sebaiknya lebih teliti ketika memeriksa kondisi rumah.

PROMO KPR BTN 2017 - CekAja.com

Tidak perlu mengeluarkan uang untuk kontrakan

Karena rumah telah berdiri, asalkan kondisi rumah bagus, tak perlu menunggu terlalu lama lagi untuk menempatinya.

Apabila membeli rumah yang belum jadi dan ternyata menunggu terlalu lama, calon pembeli tentu masih harus melanjutkan membayar kontrakan sebagai tempat tinggal sementara.

(Baca: Cek Biaya Urus Sertifikat Rumah di Sini)

Lingkungan sekitar rumah sudah matang

Kondisi rumah ready stock biasanya juga berdiri di tengah lingkungan perumahan yang sudah matang.

Artinya berbagai fasilitas seperti jalan atau lainnya sudah cukup memadai. Saat pembeli ingin langsung menempati rumahnya, tidak mengalami kesulitan karena fasilitas sudah cukup lengkap.

Kelebihan rumah inden

Menunggu lama dan bisa jadi molor lebih dari perkiraan

Risiko utama membeli rumah inden adalah menunggu cukup lama proses pembangunan rumah. Meskipun pengembang berjanji akan menyelesaikan pembangunan dalam kurun waktu tertentu, mungkin saja akan meleset.

Kondisi rumah 100% baru

Enaknya, setelah selesai pembangunan, pembeli akan menikmati rumah yang benar-benar masih baru.

Namun, tentu saja harus sabar menunggu karena seperti telah dijelaskan di atas, pembangunannya mungkin saja akan lebih lama dari yang dijanjikan. Rumah baru juga sering dibeli untuk investasi properti.

(Baca: Biaya-biaya yang Sebaiknya Diketahui Saat Beli Rumah Seken)

Boleh melakukan permintaan khusus ke pengembang saat akan membangun

Sebelum pembangunan dimulai, calon pembeli biasanya dapat meminta sesuatu misalnya atap yang lebih tinggi. Selain itu, calon pembeli dapat meminta untuk sekaligus merampungkan bagian dapurnya. Dengan begitu, saat selesai, rumah telah benar-benar siap huni.

Karena biasanya, pengembang akan membangun rumah secara standar yaitu bagian dapur yang belum tertutup. Permintaan khusus semacam itu dapat terlaksana berdasarkan kesepakatan tarif dengan pengembang.

Lingkungan belum matang

Rumah yang masih inden kerap berada di lingkungan yang belum matang, misalnya kondisi jalan yang maish berupa tanah, serta fasilitas lain yang belum tersedia. Jadi, tak hanya menunggu rumah jadi untuk bisa menempatinya, calon pembeli juga harus menunggu kondisi lingkungan lebih mendukung untuk dihuni.