Bunga Penjaminan Tetap, Yuk Investasi!

Aturan Pemerintah Ini Malah Membuatmu Lebih Hemat Uang, Kok Bisa?

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menahan suku bunga penjaminan untuk simpanan dalam rupiah ataupun dalam valuta asing (valas). Langkah ini diambil dengan memperhatikan perkembangan suku bunga simpanan bank acuan yang bergerak stabil setelah mengalami tren penurunan pada tahun lalu.

Adapun tingkat suku   bunga penjaminan untuk periode 15 mei 2018 sampai dengan 17 September 2018 di bank umum dipatok tetap diangka 5,75% untuk rupiah dan 0,75% untuk simpanan dalam bentuk valuta asing. Sedangkan bagi Anda yang memiliki simpanan di Bank Perkreditan Rakyat (BPR), suku bunga penjaminanannya tetap di angka 8,25% untuk rupiah.

Meski begitu LPS melihat terdapat peningkatan volatilitas pada pasar keuangan dan indikasi awal pergeseran struktural arah suku bunga simpanan yang terlihat dari pergerakan dan arah likuiditas perbankan. Sebagai langkah antisipasi, LPS bakal meningkatkan intensitas monitoring dan evaluasi terkait kebijakan Tingkat Bunga Penjaminan.

Dalam hal ini, LPS terbuka untuk melakukan penyesuaian yang diperlukan pada kesempatan pertama terhadap kebijakan Tingkat Bunga Penjaminan sesuai dengan perkembangan data tingkat bunga simpanan perbankan dan hasil evaluasi atas kondisi stabilitas sistem keuangan nasional.

Sesuai ketentuan LPS, bila suku bunga simpanan yang diperjanjikan antara bank dengan nasabah penyimpan melebihi Tingkat Bunga Penjaminan simpanan, maka simpanan nasabah dimaksud menjadi tidak dijamin.

(Baca Juga :  Ini Bukti Investasi Makin Mudah dan Murah, Yuk Cek!)

Oleh karena itu bank diharuskan untuk memberi informasi kepada nasabah mengenai Tingkat Bunga Penjaminan simpanan yang berlaku. Salah satu caranya adalah dengan menempatkan informasi dimaksud pada tempat yang mudah diketahui oleh nasabah penyimpan.

Saatnya Berinvestasi

Nah melihat langkah LPS yang menahan suku bunga simpanan di tengah volatilitas nilai tukar rupiah, tampaknya hal itu dapat dimanfaatkan Anda untuk lebih cermat lagi mengatur keuangan. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah dengan mengembangkan portfolio investasi. Jika sebelumnya Anda sudah memiliki portfolio investasi berupa emas, properti ataupun barang riil lainnya, mungkin sekarang anda bisa mencoba produk investasi dari pasar modal, apa saja produknya.

Saham

Untuk berinvestasi di salah satu produk pasar modal ini Anda harus memiliki akun rekening saham di perusahaan sekuritas. Proses untuk mendapatkannya cukup mudah, sama seperti anda melakukan pembukana rekening di bank. Lantas anda akan mendapatkan aplikasi untuk melakukan perdagangan saham secara online atau laizm disebut online trading.

Asah pengetahuan anda tentang bagaimana saham bergerak dan faktor-faktor apa saja yang memengaruhi pergerakan harga saham. Asal Anda tahu saja, ada dua cara mengetahui saham itu mencerminkan harga sebenarnya atau hanya “gorengan semata. Pertama adalah secara fundamental, yakni mengukur posisi kinerja perusahaan seperti pendapatan, laba/rugi, aset dan instrumen keuangan lainnya dan kedua adalah satu lagi adalah secara teknikal.

(Baca Juga : Utang Indonesia Menumpuk? Cek Lima Negara Berutang Terbesar)

Jika Anda juga masih ragu untuk memulainya, di beberapa situs milik perusahaan sekuritas juga memiliki layanan simulasi online trading. Jadi Anda dapat langsung belajar dari layanan tersebut. Sudah banyak contoh sukses dari investasi saham ini, salah satunya adalah Lo Keng Hong sang “Warren Buffet Indonesia.

Namun perlu diingat, investasi di saham memang menguntungkan, tetapi juga memiliki potensi rugi yang besar, istilahnya high return high risk. Maka ada baiknya sebelum memulai langkah untuk membeli saham,nekali dulu pengetahuan Anda tentang saham dan juga pergerakannya.

Banner Kartu Kredit General

Surat Utang

Jika Anda adalah tipe investor yang hanya menginginkan investasi dengan tingkat resiko minim, mungkin surat utang adalah salah satu jawabannya. Disamping itu imbal hasil yang ditawarkan oleh surat utang rata-rata berada di atas deposito perbankan.

Berdasarkan data Pusat Informasi Pasar Uang Bank Indonesia, per hari ini bunga deposito tertinggi yang dapat diberikan kepada nasabah sebesar 6,3% untuk deposito rupiah ber tenor 3 bulan. Sementara untuk Surat Utang Negara (SUN), untuk seri SBR003 atau savings bond ritel (SBR), pemerintah menawarkan kupon sebesar 6,8% dengan jangka waktu2 tahun.

Disamping itu, karena kupon dari SBR003 ini menggunakan aturan floating with floor, maka kupon bakal berubah seiring dengan bunga acuan.

Reksa Dana

Nah untuk Anda yang baru masuk ke pasar modal, lebih baik memulainya dengan produk reksa dana telebih dahulu. Dalam produk ini Anda akan dibantu oleh manajer investasi (MI) untuk mengelola investasi Anda. Anda sendiri akan diberikan pilihan ingin yang progresif atau dinamik, unit yang akan anda investasikan juga bebas dipilih apakah ingin seluruhnya di Belanjakan di saham, obligasi (surat utang) atau pasar uang.

(Baca juga: Kiat-kiat Investasi Reksa Dana untuk Pemula)

Untuk mendapatkannya, Anda hanya perlu datang ke perusahaan sekuritas untuk membeli reksadana. Sebagai informasi ya, produk reksadana terbagi atas reksadana pasar uang yang biasanya dipakai untuk parkir dana jangka pendek, kemudian ada reksadana pendapatan tetap dan reksadana campuran yang bisa dikombinasikan untuk tujuan jangka menengah sesuai dengan toleransi risiko masing-masing investor dan terakhir reksa dana saham yang cocok untuk tujuan finansial jangka panjang. Jadi tujuannya tergantung Anda.

Untuk dapat lebih mengetahui detil tentang reksa dana, Anda bisa melihatnya di CekAja.com. Ajukan dan pilih produk reksadana mana yang paling sesuai menurut Anda.