Pekarangan Rumah Anti Tergenang Setelah Hujan Besar

Banyak cara untuk antisipasi banjir yang bisa menimpa rumah kita saat musim hujan. Beberapa cara bahkan bisa dilakukan dengan mudah.

Jakarta banjir mungkin sudah bukan hal aneh. Karena hampir setiap musim hujan selalu ada wilayah tergenang banjir, tidak heran kalau penerbit  asuransi properti cukup ketat dalam mengabulkan klaim banjir di wilayah ibu kota.

Salah pemerintah? Coba evaluasi diri sendiri dulu. Siapa tahu rumah kita salah satu hunian yang tidak ramah lingkungan. Untuk mencegah banjir, yuk mulai dari hal-hal berikut ini.

1. Tanam pohon

Pastinya saran ini sering kamu dengar. Tapi sudah benar-benar kamu lakukan belum? Kalau berpikir pohon butuh waktu lama untuk tumbuh, kamu bisa menanam bunga-bunga nan cantik. Bibit tanaman bisa kamu dapatkan di toko tani, malah sekarang sudah banyak toko online yang menyediakan.

(Baca juga:  Produk Kesehatan dan Kecantikan Kelas Dunia yang Ramah Lingkungan)

2. Bikin lubang biopori

biopori

Lubang resapan biopori  adalah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah sebagai metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah. Peningkatan daya resap air pada tanah dilakukan dengan membuat lubang pada tanah dan menimbunnya dengan sampah organik untuk menghasilkan kompos.

Sampah organik yang ditimbunkan pada lubang ini kemudian dapat menghidupi fauna tanah, yang seterusnya mampu menciptakan pori-pori di dalam tanah. Hal inilah yang membuat tanah menyerap air lebih banyak saat curah hujan tinggi. Hasilnya, banjir pun dapat terhindasrkan.

3. Bersihkan got

Coba perhatikan got di depan rumahmu. Kalau ternyata banyak sampah yang nyangkut, tandanya harus segera dibersihkan. Biasanya air meluap ke jalan disebabkan got dan saluran air tidak mampu menampung debet air karena mampat.

4. Jangan ada yang menghalangi saluran air

Beberapa hari setelah banjir Bandung terjadi, Walikota Bandung Ridwan Kamil menyegel perkantoran, ruko, dan rumah yang pembangunannya menghalangi saluran air. Untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut.

foto: Instagram @ridwankamil

Foto di atas adalah  jalan masuk kompleks yang menutupi  hampir dari setengah air, sehingga air naik ke permukaan jalan. Selain menyalahi aturan, hal ini bisa menyebabkan banjir.

5. Meminimalisir penggunaan paving blok/semen di taman

Beberapa orang lebih senang menutup taman kecil di depan rumah dengan paving blok atau semen. Alasannya karena malas berkebun, ribet, dan supaya pemeliharaan lebih mudah. Padahal, menanam tumbuhan di depan rumah bisa memperbesar penyerapan air dan menyegarkan udara.

(Baca juga:  Yuk, Manfaatkan Pekarangan Rumah untuk Menghemat Biaya Belanja)

6. Tinggikan pondasi pekarangan rumah

Letak rumah yang lebih tinggi membuat rumah lebih aman dari banjir. Selain itu, tanah terbuka di bagian bawah rumah memungkinkan air terserap masuk ke dalamnya, sehingga tidak tergenang. Urug tanah minimal 50 cm di atas jalan. Posisikan halaman dan carport di atas jalan, sehingga kalau banjir sewaktu-waktu datang, rumahmu tetap aman dari terjangan.

Lebih mudah ajukan  Kredit Pemilikan Rumah (KPR) online. Ajukan sekarang di CekAja!