10 Dampak Positif dan Negatif dari Kerokan, Ibu Hamil Hati-hati!
7 menit membacaBuat kamu yang sering kerokan, mengetahui dampak positif dan negatif dari kerokan rasanya sangat penting. Pasalnya, kerokan menjadi salah satu aktivitas yang seringkali dilakukan masyarakat Indonesia, untuk mengatasi kondisi tubuh yang kurang fit.
Kerokan sendiri merupakan salah satu terapi pengobatan alternatif, yang ditujukan untuk pengobatan gejala masuk angin, dengan cara menggaruk sembari menekan permukaan kulit menggunakan minyak dan benda tumpul, seperti alat kerokan maupun uang logam.
Selain menggunakan dua alat tersebut, kamu juga bisa kerokan menggunakan benda tumpul lainnya, seperti bawang merah, potongan jahe, batu giok maupun kelereng.
Sementara untuk minyaknya sendiri, kamu bisa menggunakan minyak zaitun, minyak telon, minyak kelapa, atau bahkan lotion tubuh dan balsam.
Penggunaan minyak ini, sejatinya berguna untuk melindungi kulit dari risiko iritasi. Sebab, kerokan dapat membuat kulit yang dikerok menjadi memar. Ini ditunjukkan melalui guratan atau garis merah yang nampak pada kulit yang dikerok.
Dalam dunia medis, guratan merah ini disebut dengan inflamasi. Yang mana, inflamasi ini berfungsi sebagai penetralisir penyebab rasa sakit, serta menghilangkan jaringan yang sudah mati. Dengan begitu, maka proses pemulihan pun akan berjalan lebih cepat.
Guratan merah juga menjadi ciri dari jaringan yang meradang, yang mengandung banyak darah akibat dari pembuluh darah kapiler yang sebelumnya kosong dan menyempit, kemudian melebar dan terisi darah sesaat setelah kerokan.
Dampak Positif dan Negatif Dari Kerokan
Meski kerokan dinilai ampuh mengatasi gejala masuk angin, namun kamu tetap perlu mengetahui dampak positif dan negatif dari kerokan.
Hal tersebut berguna agar kamu bisa mempertimbangkan, apakah kerokan adalah metode yang tepat untuk kamu mengatasi gejala masuk angin.
Lantas, apa saja dampak positif dan negatif dari kerokan? Pada kesempatan kali ini, CekAja.com telah merangkum 10 dampak positif dan negatif dari kerokan, yang akan diulas secara lengkap khusus untuk kamu. Simak bersama-sama, yuk!
(Baca Juga: Cara Mengobati Masuk Angin)
Dampak Positif Kerokan
Pada dasarnya, dampak positif dan negatif dari kerokan sangat banyak. Maka dari itu, CekAja.com akan membahasnya secara terpisah. Hal pertama yang akan dibahas dari dampak positif dan negatif dari kerokan adalah dampak positifnya terlebih dahulu.
Seperti yang diketahui, kerokan secara efektif mampu mengatasi gejala masuk angin. Hal tersebut dikarenakan, pada saat kerokan suhu tubuh akan meningkat dan pembuluh darah pun terbuka lebar.
Nah pada saat itu, peredaran oksigen di tubuh, khususnya di bagian otot punggung menjadi lebih baik. Sehingga, ketika kerokan pegal-pegal dan rasa nyeri akan berkurang, serta tubuh menjadi lebih hangat dan rileks.
Namun, selain mampu mengatasi gejala masuk angin, kerokan juga memberikan dampak positif lainnya, seperti:
1. Meredakan Sakit Leher
Sakit leher memang membuat tubuh menjadi tidak nyaman dalam beraktivitas. Tetapi, hal tersebut bisa diatasi dengan kerokan, karena ada sebuah penelitian yang mengatakan kalau terapi kerokan mampu meredakan rasa nyeri di leher, meskipun efeknya hanya berlangsung sebentar.
2. Menangani Sindrom Perimenopause
Buat kamu yang belum mengetahui sindrom perimenopause, sejatinya ini merupakan sindrom yang terjadi sebelum seseorang mengalami menopause.
Selama masa perimenopause, seseorang biasanya akan mengalami beberapa keluhan, di antaranya seperti cepat lelah, sulit tidur, sering merasa cemas, menstruasi yang tidak teratur, kelembapan vagina berkurang atau kering, nyeri pada tulang dan otot, mudah berkeringat dan wajah menjadi merah.
Jika kamu mengalami beberapa gejala atau keluhan tersebut, jangan khawatir. Sebab, kamu bisa mengatasinya dengan kerokan, yang dipadukan dengan pengobatan tradisional. Perpaduan dua jenis pengobatan ini, dinilai ampuh mengatasi sindrom perimenopause.
3. Mengobati Sakit Kepala
Sebagian besar orang biasanya akan mengobati sakit kepala dengan mengonsumsi obat-obatan. Namun, terlalu sering mengonsumsi obat-obatan memberikan efek yang tidak baik untuk tubuh, khususnya ginjal.
Oleh sebab itu, kamu bisa mengobatinya dengan cara lain, salah satunya yaitu dengan kerokan. Pasalnya, kemampuan kerokan dalam melancarkan sirkulasi darah dalam tubuh, dianggap mampu meringankan dan mengobati sakit kepala atau migrain.
4. Mengurangi Sakit Punggung Bagian Bawah
Menjadi satu hal yang menarik, karena kerokan secara efektif mampu mengurangi sakit punggung bagian bawah kronis.
Hal ini dibuktikan dari sebuah penelitian yang mengatakan, kalau kerokan ternyata mampu mengurangi nyeri punggung bagian bawah kronis, yang dapat membuat para penderitanya secara perlahan bisa kembali beraktivitas seperti semula.
Hanya saja, untuk sakit punggung yang disebabkan oleh saraf kejepit, cedera, kelainan bentuk tulang belakang, rematik, kanker, tumor dan penyempitan tulang belakang, keamanan serta efektivitas dari kerokan belum diketahui.
Sehingga, untuk beberapa jenis sakit punggung tersebut, disarankan untuk tidak mencobanya, kecuali dengan anjuran dokter.
5. Meredakan Payudara yang Membengkak
Dampak positif dari kerokan yang terakhir adalah mampu meredakan payudara yang membengkak. Bagi para ibu hamil dan menyusui, membengkaknya payudara mungkin sudah menjadi hal biasa.
Meski begitu, membengkaknya payudara akibat produksi air susu yang meningkat, secara tidak langsung mengganggu aktivitas menyusui. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi hal ini, yaitu dengan kerokan.
Melansir dari alodokter.com, sebuah penelitian berskala kecil pernah menunjukkan, bahwa kerokan atau gua sha dapat meredakan payudara yang membengkak, khususnya pada ibu melahirkan. Dengan begitu, proses menyusui akan menjadi lebih mudah.
Dampak Negatif Kerokan
Hal selanjutnya yang akan dibahas dari dampak positif dan negatif dari kerokan adalah dampak negatifnya. Siapa sangka, kalau ternyata dampak negatif dari kerokan, tak kalah banyak dari dampak positifnya. Untuk mengetahui lebih jelas apa saja dampak negatif kerokan, yuk simak ulasan berikut ini.
6. Menyebabkan Iritasi Kulit
Meski mampu membuat aliran darah dalam tubuh menjadi lebih lancar, kerokan nyatanya mampu menyebabkan iritasi kulit.
Hal ini terjadi akibat adanya gesekan pada sel tanduk kulit. Apabila kamu terlalu sering kerokan, maka kulit akan terkikis secara perlahan dan menyebabkan iritasi.
Padahal, kulit tubuh memiliki fungsi sebagai barrier atau pembatas pertama tubuh, untuk menjaga tubuh dari kemungkinan masuknya bakteri atau kuman ke dalam tubuh.
7. Meningkatkan Risiko Masuknya Bakteri dan Virus
Kerokan sebenarnya mampu membuat pori-pori kulit terbuka lebar. Bagaimana tidak, aktivitas kerokan membuat permukaan kulit, harus bergesekan langsung dengan benda tumpul.
Sehingga, hal tersebut dapat meningkatkan risiko masuknya berbagai jenis virus, bakteri atau kuman ke dalam tubuh atau peredaran darah.
8. Risiko Bayi Lahir Prematur Meningkat
Akan lebih baik bagi ibu hamil untuk tidak melakukan kerokan. Sebab, kerokan hanya dapat meningkatkan produksi hormon sitokinin yang akan memicu pelepasan prostaglandin, yang dapat merangsang kontraksi dini. Apabila kontraksi dini terjadi, maka membuat bayi lahir prematur.
Perlu diketahui, bayi yang terlahir prematur sejatinya memiliki risiko yang cukup tinggi dan rentan terkena berbagai jenis penyakit berbahaya.
Maka dari itu, untuk mencegah terjadinya kontraksi dini dan bayi terlahir prematur, sebaiknya ibu hamil menghindari atau bahkan meninggalkan kebiasaan kerokan.
9. Menyebabkan Memar dan Bengkak
Kamu mungkin sudah tidak asing dengan guratan merah yang timbul setelah kerokan. Guratan merah tersebut timbul akibat pecahnya pembuluh kapiler. Timbulnya guratan ini memang hal biasa yang terjadi setelah kerokan.
Namun pada sebagian orang, kerokan tidak hanya menimbulkan guratan merah atau memar saja, tetapi juga dapat menimbulkan pembengkakan yang terjadi di area kulit yang dikerok.
Meski begitu kamu tidak perlu khawatir, karena beberapa hari atau minggu setelah kerokan, memar dan bengkak di tubuhmu dapat hilang dengan sendirinya.
10. Menyebabkan Stroke
Terakhir, kerokan juga dapat memicu timbulnya penyakit stroke. Hal itu dikarenakan, pembuluh darah yang melebar akibat kerokan, memiliki potensi untuk pecah.
Dan umumnya, jika pembuluh darah sudah pecah, maka kulit hanya menimbulkan reaksi berupa guratan merah.
Tetapi, beberapa orang mengalami reaksi yang berbeda, yaitu berupa bekas biru atau ungu yang timbul, akibat pecahnya pembuluh darah kapiler berukuran besar.
Oleh karena itu, jika kerokan dilakukan secara terus-menerus, maka risiko untuk terserang stroke ringan maupun berat semakin besar.
Cara Kerokan yang Benar
Setelah di pembahasan sebelumnya kamu sudah mengetahui tentang dampak positif dan negatif dari kerokan, kini saatnya kamu mengetahui bagaimana cara kerokan yang benar.
Sebab, banyak orang terkadang kerokan dengan caranya sendiri, yang mungkin belum tentu benar. Adapun cara kerokan yang benar, yaitu:
- Sediakan alat kerokan atau uang logam yang ujungnya tumpul seperti uang seribu
- Sediakan minyak, baik itu minyak zaitun, minyak telon dan lainnya
- Oleskan bagian tubuh yang akan dikerok dengan minyak secara rata
- Mulai proses kerokan dari bagian samping dekat tulang. Jangan mengerok di bagian atas tulang dan tulang punggung, sebaiknya mengerok di bagian sendi-sendi dekat tulang
- Pastikan kamu mengerok dari atas ke bawah
- Jika sudah, jangan langsung mandi setelah kerokan. Pastikan kamu mandi setelah suhu tubuh kembali normal, seperti misalnya di sore hari atau keesokkan harinya.
(Baca Juga: Cara Mengobati Diabetes Secara Alami)
Itulah 10 dampak positif dan negatif dari kerokan yang sudah kamu ketahui, beserta cara kerokan yang baik dan benar.
Semua dampak positif dan negatif dari kerokan tersebut bisa kamu jadikan pertimbangan, sebelum memutuskan untuk kerokan.
Seperti misalnya ibu hamil, ia tidak dianjurkan untuk kerokan, karena dapat mempercepat waktu kelahiran dan bayi terlahir prematur. Jika sudah begitu, maka bayi nantinya akan rentan terserang penyakit.
Oleh karena itu, sebelum kerokan ada baiknya kamu mengetahui terlebih dahulu, dampak positif dan negatif dari kerokan.
Sebab, jika kamu kerokan begitu saja tanpa mengetahui dampak positif dan negatifnya, kemudian muncul beberapa efek samping, maka kamu harus mengobatinya.
Beruntung jika efek samping yang ditimbulkan hanya penyakit biasa. Namun jika efek samping yang ditimbulkan adalah penyakit berbahaya, kamu sudah pasti harus berkonsultasi ke dokter dan mendapatkan pengobatan khusus.
Bayangkan, berapa besar biaya yang harus kamu keluarkan untuk berobat? Tentu sangat besar, bukan? Kamu mungkin akan terbebani dengan besarnya biaya pengobatan, apabila tidak memiliki asuransi kesehatan.
Maka dari itu, untuk mencegah terjadinya hal-hal semacam itu, ada baiknya kamu mulai melindungi diri dengan asuransi kesehatan.
Kamu bisa mengajukannya secara online melalui CekAja.com. Di sana, tersedia banyak produk asuransi kesehatan, yang bisa kamu pilih sesuai kebutuhan dan kemampuan finansial.
Tidak hanya itu, proses pengajuannya pun sangat mudah, cepat dan aman, karena CekAja.com sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Jadi, tunggu apalagi? Yuk, ajukan asuransi terbaikmu sekarang juga dan dapatkan jaminan perlindungan yang maksimal!