Fakta-fakta Hari Buku Sedunia, Cek Yuk!

Buku adalah jendela dunia. Dahulu, kalimat tersebut sangat akrab di telinga bukan? Namun kini, kebanyakan dari kita lebih sering menghabiskan waktu bersama gadget ketimbang buku. Bagaimana dengan kamu?

Pada hari ini yaitu tanggal 23 April merupakan peringatan Hari Buku Sedunia (World Book Day) yang ditetapkan oleh UNESCO. Hari Buku Sedunia dikenal juga sebagai Hari Buku dan Hak Cipta Sedunia atau Hari Buku Internasional. Yuk, cek berbagai fakta menarik terkait Hari Buku Sedunia!

Hari Kematian dan Hari Lahir Para Penulis Kenamaan

Mengapa peringatan Hari Buku Sedunia jatuh pada tanggal 23 April? Rupanya, tanggal 23 April merupakan hari kematian serta hari lahir beberapa penulis kenamaan dunia lho!

Siapa yang tak kenal William Shakespeare? Seorang sastrawan dari Inggris yang lahir pada tanggal 26 April 1564. Karyanya berupa 38 naskah sandiwara, 154 sonata, hingga sejumlah puisi. Karyanya yang paling fenomenal adalah Romeo and Juliet. Shakespeare meninggal pada tanggal 23 April 1616 di Inggris.

Kemudian ada pula Miguel de Cervantes, yang merupakan seorang novelis dan penyair dari Spanyol. Dia lahir di Alcala de henars, Spanyol pada tanggal 29 September 1547. Dia meninggal di tanggal dan tahun yang sama dengan Shakespeare yaitu 23 April 1616, hanya tempatnya saja yang berbeda yaitu di Spanyol.

Seorang penyair Spanyol yaitu Inna Garcilaso de la Vega juga meninggal pada tanggal 23 April 1616. Selain itu, beberapa penulis lahir pada tanggal 23 April. Novelis Prancis yaitu Maurixe Druon lahir pada tanggal 23 April 1918, penulis Kolombia yaitu Manuel Mejia Vallejo lahir pada tanggal 23 April 1923 dan penulis Islandia yaitu Halldor Laxness lahir pada tanggal 23 April 1902.

Nah kemudian, pada tahun 1995, UNESCO menetapkan tanggal 23 April sebagai Hari Buku dan Hak Cipta Sedunia. UNESCO menetapkan Hari Buku dan Hak Cipta Sedunia dengan tujuan untuk mempromosikan peran membaca, penerbitan, dan hak cipta.

(Baca juga: Hari Kartini, Perayaan Semata Atau Semangat?)

Minat Baca Buku Rendah

Riset UNESCO pada tahun 2011 memperlihatkan tingkat membaca masyarakat Indonesia hanya 0,001 persen. Dari angka tersebut artinya dari 1.000 penduduk, hanya ada satu orang yang masih membaca buku secara serius.

Kemudian Central Connecticut State University (CCSU) pada Maret 2016 mengumumkan peringkat literasi World’s Most Literate Nations. Dari 61 negara yang ada dalam daftar tersebut, Indonesia rupanya berada pada urutan 60.  Negara yang berada di urutan paling buncit pada daftar itu yaitu Botswana. Sementara negara yang berada di urutan pertama adalah Finlandia.  

(Baca juga: Hari Bawa Bekal Nasional: Dari Kebiasaan Jadi Bisnis)

Ibu Kota Buku Dunia

Berkaitan dengan perayaan Hari Buku Sedunia, UNESCO menggandeng organisasi terkait untuk menetapkan Ibu Kota Buku Dunia. Tujuannya untuk mendorong dan mempromosikan kegiatan penerbitan di tingkat lokal dan global.

Kota yang terpilih akan mengemban tugas tertentu. Kota-kota yang pernah terpilih yaitu Madrid pada tahun 2001, Alexandria pada tahun 2002, New Delhi pada tahun 2003, Antwerp pada tahun 2004, dan Montreal pada tahun 2005.

Selanjutnya, Turin pada tahun 2006, Bogota pada tahun 2007, Amsterdam pada tahun 2008, Beirut pada tahun 2009, Ljubljana pada tahun 2010, Buenos Aires pada tahun 2011, Yerevan pada tahun 2012, Bangkok pada tahun 2013, Port Harcourt pada tahun 2014, Incheon pada tahun 2015, dan Wroclaw  pada tahun 2016.

Yang terbaru adalah Conakry pada tahun 2017 serta Athena pada tahun 2018. Kota mana yang terpilih untuk tahun 2019? Tahun ini, Kota Sharjah dinobatkan sebagai Ibu kota Buku Dunia atau World Book Capital.

Nah, kalau kamu pecinta buku,   kamu bisa menikmati diskon 25 persen di Gramedia yang berlaku setiap Jumat dan Sabtu. Syarat untuk mendapatkan diskon adalah dengan bertransaksi menggunakan Sakuku, Tahapan Xpresi BCA, Flazz, dan Kartu Kredit BCA. Namun, diskon hanya berlaku untuk buku terbitan Kompas Gramedia hingga 28 Desember 2019.

Belum punya kartu kredit? Cek pilihan terbaiknya di CekAja.com!