Hal Sepele yang Bisa Membuatmu Sering Terjerat Utang
2 menit membacaTerjerat utang adalah mimpi buruk bagi setiap orang. Sayangnya, tidak sedikit orang yang saat ini sulit untuk mengindari mimpi buruk tersebut. Beban kebutuhan hidup yang meningkat, serta budaya konsumerisme sering menjadi alasan terjadinya hal tersebut.
Walaupun tidak diinginkan, utang tetap saja menjadi momok yang banyak menimpa seseorang saat ini. Mengapa? Jawabannya sederhana, yaitu karena banyaknya kebiasaan-kebiasaan yang dianggap kurang penting, justru dilakukan walaupun memberatkan keuangan dan mengarahkanmu untuk terjerat banyak hutang. Berikut adalah daftarnya;
Tidak berhitung saat gunakan kartu kredit
Memang cukup sulit menahan nafsu berbelanja saat jalan-jalan di mal. Apalagi kalau melihat banyak barang-barang baru. Berbagai baju, celana, dan hal-hal berbau fashion lainnya seringkali membuat kaum hawa terlalu mudah untuk menggesekkan kartu kredit. Baru ketika akhir bulan terasa beban bayar cicilan yang benar-benar menggunung karena membeli barang-barang yang tidak terlalu dibutuhkan akan memberatkan keuangan.
Kebanyakan hangout
Tentunya yang suka membuat orang terjerat banyak utang adalah pengeluaran lebih besar daripada pendapatan, atau besar pasak daripada tiang. Terkadang tanpa disadari sebenarnya yang membuat pengeluaran bulanan boros adalah karena terlalu sering jajan, nongkrong di cafe yang hampir setiap hari, dan berbagai kegiatan lain yang sebenarnya gak harus kamu lakukan terus menerus.
(Baca juga: Mau Kredit Mobil Tapi Takut Dililit Utang? Pelajari Dulu Simulasinya Di Sini)
Nafsu untuk gandakan uang
Investasi dan membuat uangmu berkembang dan berlipat boleh saja. Namun, jangan memakai nafsu untuk melakukannya. Misalnya, menanam modal di proyek investasi abal-abal hingga sering merugi, atau ambil bagian dalam bermain judi bola atau judi olahraga.
Lebih buruk lagi, semuanya menjadi kebiasaan yang sulit dihilangkan. Ketika terjebak melakukannya, sudah dapat dipastikan bila modalmu habis, maka kamu tidak segan untuk mencoba untuk berutang. Akhirnya, suatu saat nanti para debt collector akan menghampiri rumah untuk menagih utang-utang yang ada.
Lupa dana darurat
Hal lain yang membuatmu terkena jeratan utang adalah tidak adanya Serba-serbi Dana Darurat yang Bisa Jadi Penyelamat di Masa Depan yang seharusnya kamu sisihkan setiap bulannya. Mungkin saja rumahmu kemalingan, atau dompet terjatuh, handphone hilang dan sebagainya.
Beberapa kejadian seperti diatas tentu akan memaksa kamu mengeluarkan uang mendadak yang ada di rekening. Sementara tagihan kredit datang secara bersamaan. Tentunya, ini membuat kamu berada dalam kondisi yang sulit.
Namun mau bagaimana lagi, karena hal ini terjadi juga karena kesalahanmu yang tidak memiliki dana darurat selama bekerja.
(Baca juga: Enam Cara Dapatkan Penghasilan Tambahan Tanpa Repot)
Pembayaran otomatis tanpa aturan
Hal pertama yang sering membuatmu terjerat utang adalah karena mengarahkan semua tagihan dengan fitur pembayaran otomatis. Fitur pembaran otomatis sangat bagus untuk membuatmu disiplin dalam keuangan.
Maksudnya, pastikan bila tagihan yang masuk nantinya sudah kamu hitung dan sesuai dengan porsi pengeluaran dalam perencanaan keuangan yang dimilliki. Bila setiap bulan maksimal tagihan adalah 30% dari jumlah pendapatanmu, maka konsisten dengan jumlah itu. Apalagi untuk penggunaan kartu kredit.
Karena fitur ini akan membuat sejumlah uang yang berada di rekeningmu setiap bulannya langsung ditarik untuk membayar tagihan kredit. Pertanyaannya, apakah kamu sudah berhitung tentang segala pengeluaran atau tagihan wajib yang masuk ke dalam pembayaran otomatis tersebut?
Jangan sampai di suatu saat kamu memiliki kebutuhan mendadak, namun saldo di rekening tidak cukup karena telah tertarik otomatis untuk membayar tagihan. Cara efektif, pisahkan rekening pengeluaran dan tabungan.