Hindari Enam Makanan Ini Jika Tidak Mau Terkena Risiko Kanker

penyebab kegemukan _ asuransi kesehatan - CekAja.com

Kanker, mendengar namanya saja sudah seram. Pasalnya, salah satu jenis penyakit kritis ini menjadi 10 besar penyebab kematian di Indonesia.

Kanker  adalah istilah yang digunakan untuk penyakit di mana sel-sel abnormal membelah tanpa kontrol dan mampu menyerang jaringan lain. Pembelahan sel normalnya terjadi secara berkala yaitu pada saat pergantian dari sel lama menjadi sel baru. Nah, sel kanker ini terus membelah tak terkendali.  Sel-sel  kanker ini  dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh melalui darah dan sistem limfa. Setiap orang sejatinya berpotensi memiliki sel abnormal.

Meski penyebab kanker hingga ini saat ini belum diketahui secara pasti, namun kemungkinan pemicunya berasal dari genetik dan lingkungan. Faktor lingkungan, salah satunya adalah  makanan yang mengandung zat-zat karsinogen (pemicu kanker) bisa merusak materi genetik  DNA.  Jika terjadi kerusakan  DNA  ini, maka sel-sel kanker akan membelah dan menyebar tanpa terkendali.

Menjalani gaya hidup sehat adalah cara terbaik untuk memperkecil risiko kanker. Selain harus rajin berolahraga, hindari juga mengonsumsi makanan karsinogen  seperti berikut.

(Baca juga:  Persiapkan Rencana Finansial Jika Anda Divonis Penyakit Kritis)

Daging olahan

sosis

WHO telah melabeli bacon, sosis, dendeng, dan produk daging olahan lainnya sebagai makanan karsinogen. Padahal bahan makanan tersebut merupakan menu favorit orang untuk sarapan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan American Institute for Cancer Research (AICR) dan World Cancer Research Fund (WCRF), daging olahan merupakan pemicu paling utama kanker yang menyerang organ pencernaan.

Senyawa nitrat dan nitrit yang digunakan untuk mengolah daging kemudian berubah menjadi zat nitrosamine selama proses pengolahan. Nitrosamine inilah yang berpotensi mengandung karsinogen.

Penelitian tersebut mengacu pada 89 penelitian lain dengan menganalisis total 17,5 juta orang dewasa yang 77.000 di antaranya didiagnosis kanker perut. AICR dan WCRF menghimpun hasil penelitian ini dalam laporan berjudul Diet, Nutrition, Physical Activity and Stomach Cancer. Mengurangi asupan daging olahan (hanya makan 1,8 ons setiap harinya) dapat mengurangi risiko kanker lambung sebesar   18 persen.

Alkohol

cocktails2

Semua anjuran gaya hidup sehat pasti tidak memasukkan alkohol sebagai bagian dari konsumsi sehari-hari. Alkohol memang memiliki banyak efek samping. Penelitian yang sama mengungkap bahwa mereka yang minum tiga gelas alkohol atau lebih setiap harinya rentan mengidap kanker.

(Baca juga:  20 Makanan yang Membuat Otak Makin Cerdas Berhitung)

Makanan yang dibakar

30453_grilled_chicken_nectarine2

Kamu penggemar sate, barbeque, atau ayam panggang? Kamu patut waspada karena bagian gosong hasil pembakaran  memicu munculnya nitrosamin. Nitrosamin merupakan salah satu zat karsinogen.  Makanan lebih sehat jika diolah dengan cara dikukus atau direbus. Boleh-boleh saja makan makanan yang dibakar, asalkan tidak  setiap hari.

Makan berlemak dan mengandung garam tinggi

Fast food concept with greasy fried restaurant take out as onion rings burger and hot dogs with fried chicken french fries and pizza as a symbol of diet temptation resulting in unhealthy nutrition.

Obesitas juga dituduh sebagai penyebab kanker.   Penelitan AICR dan WCRF menemukan bahwa risiko seseorang terkena kanker akan meningkat hingga 23 persen saat massa tubuh bertambah. Mengonsumsi makanan berlemak dan mengandung garam tinggi secara rutin tanpa diimbangi olahraga bisa menyebabkan kegemukan.

Kegemukan dihubungkan dengan 11 tipe kanker yang berkaitan dengan sistem percernaan. Kanker lambung merupakan kanker nomor lima yang paling banyak diderita di seluruh dunia namun nomor tiga paling fatal. Setiap orang dianjurkan untuk mengonsumsi garam   tidak lebih dari satu sendok teh sehari.

(Baca juga:  Kamu yang Sudah Menikah, Pastikan Perlindungan Tambahan Ini Ada Pada Asuransimu)

Makanan dan minuman ringan dengan pemanis buatan

2449782-2692781956-Q5A.J

Monosodium Glutamat (MSG), sakarin (pemanis buatan), zat pengawet seperti natrium benzoat, zat kimia yang seharusnya tidak digunakan sebagai pengawet seperti formalin dan boraks, dan pewarna kimia seperti Rodamin B, harus kamu hindari.

MSG, sakarin, dan natrium benzoat banyak terdapat dalam makanan ringan dalam kemasan. Sedangkan formalin, boraks, dan Rodamin B sering digunakan oleh oknum pedagang nakal. Kuncinya adalah rajin mengecek komposisi dalam label kemasan. Meski murah, tahan diri untuk tidak jajan sembarangan. Kalau ada semangkuk bakso yang harganya Rp5.000 tapi porsinya banyak, jangan langsung tergoda. Bukannya mau menuduh, tapi kamu harus waspada karena siapa tahu oknum pedagang melakukan kecurangan demi supaya harga jual bisa murah. Hati-hati juga dengan gorengan yang digoreng dalam minyak yang sudah tidak layak pakai.

(Baca juga:  Pentingnya Asuransi Kesehatan Buat Anda yang Doyan Makan)

Sayuran dan buah-buahan yang mengandung pestisida

pesticide

Menu diet sehat pasti menyertakan sayuran dan buah-buahan. Tapi rutin mengonsumsinya belum tentu menjauhkanmu dari risiko kanker. Pasalnya sayuran dan buah-buahan yang kamu konsumsi belum tentu bebas pestisida. Agar lebih aman, konsumsi sayur-sayuran organik. Memang sih harganya lebih mahal, tapi jelas jauh lebih murah daripada biaya berobat jika terkena kanker.