Ini Cara Pewawancara Tahu Kalau Kamu Berbohong di Resume Kerja

interview kerja - CekAja.com

Berniat melebih-lebihkan CV atau resume kerja supaya terlihat lebih bagus di mata pewawancara? Sebaiknya kamu berpikir ulang.

Semua orang pasti punya niat mempercantik  CV agar  lebih menarik di mata manajer HRD. Entah itu menyebut prestasi atau menekankan seberapa besar  tanggung jawab di pekerjaan terdahulu, mungkin terdengar wajar bagi kamu. Tapi jika bumbu terlalu banyak, ini bisa jadi bumerang.

Lagipula, jika kamu mendapat pekerjaan itu  meski  kamu tidak punya keahlian di bidang tersebut, apa kamu yakin bakal menikmati pekerjaan tersebut? Itu kalau kebohonganmu tidak ketahuan. Karena saat wawancara kerja, pewawancara bisa mengetahui kalau apa yang kamu tulis di CV ternyata bohong. Bagaimana bisa?

Mengintip media sosial

Banyak orang lupa kalau media sosial bisa diakses oleh siapapun. Meski sudah memasang mode privasi, tanpa sadar kamu menerima permintaan pertemanan dari orang yang tak dikenal agar follower bertambah. Dan bisa saja dia adalah manajer HRD atau calon atasanmu.

(Baca juga:  7 Hal Kecil yang Bisa Mendorong Motivasi Kerja)

Melalui postingan yang kamu buat, mereka bisa membaca karaktermu, apa minatmu, dan bagaimana kamu berinteraksi dengan orang lain. Perlu dicatat, caramu menulis postingan juga menggambarkan intelektualitasmu lho. Misalnya kamu mengaku lulusan S2  tapi masih menulis dengan huruf besar dan huruf kecil atau menyingkat berlebihan. Pewawacara pasti langsung hilang minat. Jadi gunakan bahasa yang baik dan benar ya.

Mengecek kebenaran referensi

Jika kamu sudah cukup berpengalaman, biasanya pewawancara akan meminta referensi dari kantor lama untuk membuktikan pengalaman kerja. Pewawancara tidak akan repot-repot menelepon kantor lamamu untuk membuktikan kalau kamu benar-benar pernah bekerja di sana. Ini karena perusahaan yang kamu lamar tidak memiliki kuasa untuk melakukan hal tersebut.

Tapi jika kamu melamar untuk posisi lebih tinggi, kemungkinan besar pewawancara akan mengecek kebenaran referensi. Dan jika mereka menemukan informasi yang tertera di CV berbeda dengan kenyataan, mungkin kamu tidak akan dipanggil untuk tahap selanjutnya.

Mengecek kompetensi

Di CV tertera, kamu pandai mengoperasikan Adobe Creative dan sangat ahli dengan Excel. Kamu juga menulis skor TOEFL mencapai 600. Kalau pekerjaan yang kamu lamar memang mengharuskan kamu memiliki kualitas tersebut, jangan heran kalau kamu dites secara langsung. Meski sudah melampirkan sertifikat, bisa saja keahlianmu menurun karena jarang dipakai. Di sinilah pewawancara akan mengujimu.

Mengecek lewat pertanyaan

Proses wawancara bisa membuat stres. Akhirnya kamu jadi gagap, berkeringat, dan bingung menjawab pertanyaan pewawancara. Peluang ini dimanfaatkan oleh pewawancara untuk mendesakmu. Jika jawabanmu meyakinkan dan tidak sesuai dengan yang tertera di CV, kamu bisa dianggap berbohong.

(Baca juga:  11 Cara Membuat Curriculum Vitae yang Menarik Perhatian)

Mencari informasi tentang kamu  dari  orang lain

Kalau kamu masih bekerja di industri yang sama (misalnya sebelumnya kamu bekerja di majalah A, lalu melamar ke majalah B) kemungkinan orang-orang di industri ini saling mengenal cukup besar. Dan cara ini bisa saja digunakan oleh pewawancara untuk mencari tahu bagaimana riwayat kerjamu di kantor yang dulu. Meski terkesan mencari tahu kelemahanmu secara subjektif dan bahkan gosip, bukan berarti kontrakmu tidak bisa dibatalkan lho.

Ingin kredit kendaraan dengan cicilan ringan dan bunga rendah? Ajukan segera Kredit Kendaraan Motor secara online di CekAja!