Ini Sejarah Singkat Stasiun Gambir yang Akan Pensiun Layani Kereta Jarak Jauh
2 menit membacaBuat kamu yang senang bepergian dengan kereta, Stasiun Gambir pasti sudah tak asing lagi keberadaannya. Bahkan mungkin saja, kamu punya kenangan khusus di Stasiun Gambir?
Nah, rupanya, pada tahun 2021 nanti, Gambir rencananya akan pensiun melayani kereta antar kota.
Tugas Stasiun Gambir melayani kereta antar kota akan digantikan oleh Stasiun Manggarai. Buat kamu yang punya kenangan khusus dengan Gambir, jangan sedih mendengarnya ya!
Karena Stasiun Gambir tetap beroperasi, hanya fungsinya saja yang akan berubah. Stasiun yang satu ini hanya akan melayani KRL Commuter Line dan kereta khusus. Yuk simak sejarah singkat Stasiun Gambir!
Fungsi Stasiun Gambir Saat Ini
Stasiun Gambir adalah stasiun terbesar di DKI Jakarta. Seperti namanya, stasiun ini terletak di daerah Gambir, Jakarta Pusat, tak jauh dari landmark Ibukota yaitu Monumen Nasional (Monas). Stasiun Gambir sejauh ini melayani kereta antar kota keluar dan masuk Jakarta.
Namun, Gambir yang punya 4 jalur kereta ini hanya melayani kereta api kelas eksekutif serta kelas campuran (biasanya eksekutif – ekonomi plus, untuk tujuan tertentu) menuju kota – kota besar lain di Jawa yaitu Bandung, Cirebon, Semarang, Yogyakarta, Solo, Tegal, Surabaya, dan Malang.
Stasiun ini memiliki bangunan setinggi 16 meter dan terdiri dari 3 lantai. Pada lantai pertama, terdapat aula utama, loket, tempat makan dan toko serta layanan perbankan.
Sementara di lantai dua, terdapat ruang tunggu dan beberapa tempat makan cepat saji. Peron dan jalur lintasan kereta berada di lantai tiga. Gambir juga memiliki hotel transit (Rail Transit Suite).
(Baca juga: Kereta Bandara Layani Penumpang Sampai Stasiun Manggarai, Liburan jadi Lebih Mudah)
Sejarah Singkat Stasiun Gambir
Jauh sebelum berdiri Stasiun Gambir seperti sekarang, tempat tersebut dahulu berupa tanah rawa milik Anthony Paviljoen. Pada tahun 1697 Cornelis Chastelein membeli tanah itu dan membangun rumah beserta penggiling tebu dan menamakannya Weltevreden.
1. Berawal dari Halte Koningspelin
Pada tahun 1871, Weltevreden diubah menjadi Halte Koningspelin. Halte Koningspelin posisinya berada beberapa ratus meter di selatan posisi stasiun saat ini. Inilah yang menjadi cikal bakal Stasiun Gambir.
Pada tanggal 16 September 1871, Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM) membuka jalur kereta pertamanya di Batavia. Jalur tersebut menghubungkan Gambir yang saat itu masih bernama Koningspelin dengan Pelabuhan Sunda Kelapa. NISM mengelolanya dengan bangunan kecil dan sederhana hingga tahun 1884.
2. Berkembang Menjadi Stasiun Weltevreden
Kemudian barulah pada tanggal 4 Oktober 1884, halte tersebut diubah jadi Stasiun Weltevreden tepat di lokasi Stasiun Gambir sekarang berada. Sejak itu hingga tahun tahun 1906, stasiun tersebut dipakai untuk pemberangkatan tujuan Bandung dan Surabaya.
(Baca Juga: Cobain Kuy, Kereta Cepat Jakarta – Bandung Cuma 46 Menit!)
3. Renovasi Besar-Besaran
Stasiun Weltevreden direnovasi dengan gaya art deco dan atap peron diperpanjang hingga 55 meter pada tahun 1928. Pada tahun 1937, nama stasiun diubah jadi Batavia Weltevreden SS.
Barulah pada tahun 1992 stasiun mengalami renovasi besar-besaran menjadi stasiun layang dan menyandang nama seperti sekarang, Stasiun Gambir.
Nah, itulah sejarah singkat Stasiun Gambir, yang mungkin saja sering kamu singgahi. Buat kamu para traveler, jangan lupa ya untuk selalu melindungi diri dengan asuransi perjalanan terbaik. Ingat, berbagai risiko mengintai ketika kita sedang berada dalam perjalanan.
Asuransi perjalanan akan meminimalisir beban finansial yang harus kita tanggung ketika mengalami sesuatu yang tak terduga dan merugikan. Kamu bisa mengajukan asuransi perjalanan tanpa ribet melalui toko finansial CekAja.com!
Bandingkan asuransi perjalanan terbaik dari perusahaan ternama. Kamu punya rencana liburan dalam waktu dekat? Yuk ajukan sebelum terlambat ya!
