Jadi Rektor Termuda Umur 27 Tahun, Ini Fakta Menarik Risa Santoso

Nama Risa Santoso mendadak viral beberapa hari belakangan ini. Wajahnya mengisi banyak media setelah dilantik menjadi rektor termuda di Institut Teknologi dan Bisnis Asia Malang, Jawa Timur. Bukan tanpa alasan dirinya ramai diperbincangkan. Pasalnya, ia berhasil menyandang predikat tersebut di usia yang masih 27 tahun.

Risa Santoso

Usia belia tak ayal membuat beberapa orang merasa takjub dengan kepandaian yang dimiliki. Ada beberapa alasan yang membuat Risa terpilih menjadi rektor meski usianya masih sangat muda. Ketua Yayasan Wahana Edukasi Cendekia Yoyok Hari Subagiono SE MM menuturkan alasannya memilih Risa karena latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja Risa yang bagus. Dari segi psikologi pun, umurnya merupakan masa-masa keemasan untuk mengembangkan karier dan menikah karena perkembangan fisik serta emosi yang terhitung sudah matang.

Penasaran seperti apa sosok Risa Santoso? Mengutip berbagai sumber, berikut beberapa fakta rektor termuda di Indonesia yang juga berdarah Tionghoa tersebut:

1. Alumni Harvard University

Wanita kelahiran Surabaya, 27 Oktober 1992 ini pernah menjadi mahasiswa dari beberapa universitas bergengsi di luar negeri. Risa mengenyam bangku kuliah S1 hingga lulus di University of California, Berkeley dengan jurusan Ekonomi dari tahun 2012-2014. Setelahnya, ia langsung melanjutkan pendidikan pascasarjana S2 di Harvard University dan mengambil Graduate School of Education pada 2014-2014. Semasa hidup di Amerika, Risa Santoso juga pernah mengajar di salah satu sekolah di dekat kampusnya.

(Baca juga: 5 Pilihan Bisnis Modal Kecil Seputar Dunia Pendidikan)

2. Jadi tenaga ahli kepresidenan

Selepas menyandang gelar sarjana dan master di universitas kenamaan dunia, Risa langsung bekerja di staf kepresidenan sebagai tenaga ahli muda. Saat itu, ia menjadi bawahan Luhut Binsar Pandjaitan yang masih menjabat sebagai Kepala KSP. Ia menjadi tenaga ahli muda selama 1 tahun 7 bulan, tepatnya dari Agustus 2015 sampai Februari 2017. Tak berhenti sampai di situ, Risa kembali dipercaya untuk menduduki kursi Direktur Pengembangan Bisnis di Business Wisdom Institute selama beberapa tahun.

3. Terobosan lulus tanpa skripsi

Selain didaulat sebagai rektor termuda, nama Risa Santoso juga kian jadi perbincangan karena gagasannya untuk memperbolehkan mahasiswa lulus tanpa skripsi. Menurutnya, syarat kelulusan perguran tinggi juga bisa dilakukan dengan proposal project atau proyek akhir bagi mahasiswa yang ingin langsung berkarier di dunia kerja. Namun, untuk mahasiswa yang ingin melanjutkan ke jenjang magister dan ingin menjadi akademisi, tugas akhirnya tetap skripsi.

4. Masih lajang

Fakta menarik lainnya tentang Risa Santoso, ternyata ia pun masih berstatus lajang. Namun meski belum menikah, wanita kelahiran Surabaya ini sudah punya kekasih yang bernama Michael Sugijanto. Kekasihnya tersebut bukan orang sembarangan juga. Michael Sugijanto tercatat merupakan lulusan dari Seattle University dan Universitas Pelita Harapan (UPH). Dalam akun Instagramnya, Michael Sugijanto menuliskan bahwa sosoknya merupakan Client Relation Executive di Teddy and Partners.

5. Jago beladiri Aikido

Bukan cuma handal di bidang akademis sampai menjadi rektor, Risa ternyata juga gemar berolahraga terutama yang melatih self defence. Mengutip Suara.com, ia mengaku tengah mendalami Aikido, seni bela diri asal Jepang. Aikido dipilihnya karena bersifat tidak begitu agresif, menenangkan, tetapi tetap banyak mengajarkan ilmu-ilmu bela diri secara fisik. Meskipun sudah disibukkan dengan berbagai agenda kampus, ia tetap menyempatkan latihan Aikido, selama dua kali dalam seminggu. Kini, level yang disandangnya sudah memasuki kyu 4.

(Baca juga: Mempersiapkan Dana Pendidikan? Ini 6 Kesalahan yang Sering Dilakukan!)

6. Idolakan Sri Mulyani

Berbicara mengenai sosok inspirasi, Risa memiliki dua orang yang selalu diidolakan. Pertama, sang ayah Tanadi Santoso. Sedangkan figur inspiratif lainnya adalah Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani. Menurutnya, sosok wanita yang pernah dipercaya oleh World Bank tersebut satu di antara sedikit wanita yang sukses dalam berkarier, bahkan kerja keras dan kecerdasannya selama ini amat diakui dunia. Di samping itu semua, ia juga tetap bisa menjalani peran sebagai ibu dan istri dalam keluarganya.

Dalam mengemban tugas sebagai rektor, Risa Santoso mempunyai 3 langkah strategis yang akan ia jalani demi menjunjung kualitas univertsitas itu sendiri. Pertama, memperbaiki pondasi Institut ASIA Malang, menjalin kerja sama dengan industri, serta kerja sama internasional. Sejauh ini, ia mengakui telah menyiapkan kerja sama untuk membuat sebuah program dengan kampus luar negeri, tetapi program tersebut masih dalam proses penelitian.