Selain di Momen Lebaran, Ini Waktu yang Tepat untuk Resign Kerja

Resign dari pekerjaan adalah hal lumrah terjadi di hampir banyak perusahaan. Berbagai alasan melandasi seseorang resign kerja mulai dari persoalan gaji, jenjang karir hingga lingkungan pekerjaan. Adakah waktu yang tepat untuk resign dari pekerjaan?

alasan resign

Ya, resign dari pekerjaan memang bukan hal mudah. Kamu sebisa mungkin harus menyiapkan alasan dan waktu yang tepat untuk menyampaikannya kepada atasan. Apalagi status kamu sebagai pekerja baru di perusahaan, bisa-bisa kamu disebut sebagai kutu loncat.

Dan memang benar adanya, pada 2016 lalu Jobstreet Indonesia sempat melakukan survei yang menyebutkan 66 persen generasi milenial yang lahir pada era 1980-an hingga 1990-an disebut sebagai generasi kutu loncat atau kerap pindah-pindah kerja di satu perusahaan ke perusahaan lain. Namun, jika tetap mempertahankan kerja di perusahaan yang tidak sesuai dengan hati juga gak baik sih. Itu makanya kamu harus segera resign dan mencari pekerjaan baru. Dan inilah waktu yang tepat untuk resign.

Momen Lebaran

Ada beberapa alasan yang menjadi pertimbangan kamu resign pada momen lebaran. Semua tahu bahwa pada momen Lebaran setiap pekerja menurut Permenaker No. 6 Tahun 2016 berhak memeroleh tunjangan hari raya (THR). So, sabarlah sebentar agar kamu bisa mengungkapkan alasan kamu berhenti bekerja kepada bosmu setelah menerima THR. Dengan begitu, selain dapat gaji bulanan, kamu juga dapat pemasukan THR untuk kebutuhan Lebaran kamu dan juga modal persiapan mencari kerja baru.

Selain itu, momen Lebaran juga biasanya banyak waktu libur yang diberikan perusahaan. Nah, momen libur tersebut bisa kamu manfaatkan untuk menikmati santai sejenak sebelum kamu bekerja di tempat yang baru.

(Baca juga: Yuk Bangun Budaya Keselamatan Kerja!)

Ketika pekerjaan sudah tidak sehati

Memakasakan untuk tetap bekerja di perusahaan yang tidak sehati memang tidak baik. Bagaimanapun caranya sebaiknya kamu resign dan mencari tempat kerja baru. Ada banyak alasan pekerjaan sudah tidak sehati lagi. Misalnya, lingkungan kantor sudah tidak sehat dengan banyaknya aturan yang merugikan karyawan.

Nah, pada momen inilah kamu sebaiknya mengungkapkan alasan kamu berhenti bekerja kepada atasan. Kalau mau jujur boleh saja sampaikan unek-unek kepada atasan yang melandasi kamu resign. Misalnya banyak aturan yang menjadi beban bagi banyak karyawan. Semoga ini bisa menjadi masukan buat perusahaan. Namun, sampaikan sebaik-baiknya ya jangan sampai menyinggung pihak manapun.

Tugas penting rampung

Atasan biasanya kurang senang jika seseorang ingin resign tapi masih menyimpan pekerjaan yang belum rampung. Inilah yang harus menjadi pertimbangan kamu kapan waktu yang tepat untuk resign bekerja.

Untuk itu, pastikan semua tugas kantor yang harus kamu selesaikan benar-benar rampung sebelum memutuskan untuk berhenti bekerja. Dengan demikian kamu gak punya beban lagi ketika hendak resign. Dan atasanpun gak perlu melimpahkan tugas kamu ke teman kerja kantor yang lain. Jika semua tugas sudah rampung, rencana bilang resign kerja ke atasan pun akan terasa ringan.

Lihat sikon si bos

Sebaiknya kamu hindari bilang resign ke atasan ketika mood bos kamu terlihat sedang banyak pikiran. Bukan apa-apa sih, kalau bos kamu sedang ‘gak enak dilihat’ terus kamu nyelonong bilang rencana kamu buat resign, takutnya responsnya gak bakal menyenangkan.

Jadi, baiknya kamu lihat dulu situasi dan kondisi kantor apakah sedang baik-baik saja atau sedang ‘huru-hara’ dengan omelan si bos. Sebaliknya, kalau kamu melihat mood si bos sedang bagus, tanpa banyak basa-basi kamu langsung saja utarakan keinginan kamu secara baik-baik dan tenang. Percaya deh, ketika situasi dan kondisi bos sedang bagus maka komunikasi kamu juga akan baik. Syukur-syukur bos kamu malah ngasih rekomendasi pekerjaan yang benar-benar cocok buat kamu. Siapa tahu kan?

(Baca juga: Miliarder Jack Ma Minta Karyawannya Kerja 12 Jam Sehari)

Akhir tahun

Awal tahun biasanya banyak lowongan pekerjaan baru dibuka banyak perusahaan. Itu artinya kalau kamu ingin resign kerja, kamu sebaiknya resign menjelang akhir tahun agar punya kesempatan bisa mendapatkan pekerjaan baru dan bisa langsung bekerja di tahun baru.

Selain itu, memutuskan resign menjelang akhir tahun menjadi waktu terbaik karena kamu bisa terbebas dari ribetnya mengurus pajak penghasilan di kantor baru. Soalnya, urusan pajak sudah diselesaikan oleh kantor sebelumnya. Jadi gak ribet kan?

Nah, itulah beberapa waktu yang tepat kapan kamu resign di pekerjaan kamu. Namun pikirkanlah matang-matang kenapa kamu harus resign. Pastikan juga sebelum resign kamu harus benar-benar sudah punya pegangan pekerjaan lain.

Atau, kamu sudah bulat untuk menjadi entrepreneur dan memulai menjadi pengusaha dan bisa memperkerjakan banyak orang. Wah itu lebih bagus. Eits, kalau kamu ingin menjadi pengusaha dan butuh bantuan permodalan, kamu bisa akses CekAja sekarang juga.