Jadwal Imunisasi Anak Terlengkap yang Tidak Boleh Terlewatkan
7 menit membacaMenjaga dan melindungi buah hati dari segala bentuk ancaman, merupakan tugas wajib bagi para orang tua. Tidak hanya dari kasih sayang yang tulus, menjaga anak juga bisa dilakukan dengan menepati jadwal imunisasi, mulai dari usia 0-18 tahun. Dengan melakukan imunisasi tepat waktu, anak bisa terlindungi dari berbagai macam penyakit.
Daftar serta jadwal imunisasi anak terlengkap juga perlu dipahami, bahkan ketika kamu masih dalam masa kehamilan sekalipun. Pasalnya terdapat jenis imunisasi yang wajib diberikan ketika bayi baru lahir, dan hal tersebut tidak boleh terlewatkan.
Nah jika kamu masih bingung dengan deretan jadwal imunisasi yang wajib dilakukan, kamu bisa bertanya atau konsultasi dengan dokter kandungan atau bidan.
Namun, ternyata tidak semua orang tua peduli dengan hal tersebut dan benar-benar melakukan imunisasi wajib.
Karena beberapa orang tua masih meyakini bahwa beberapa jadwal imunisasi anak, bisa didapatkan ketika sang anak sudah masuk sekolah.
Akan tetapi, ada hal yang perlu diketahui, bahwa jadwal imunisasi wajib ketika sang anak masih bayi dan imunisasi ketika sang anak sudah berada di usia sekolah merupakan imunisasi yang berbeda.
Para orang tua bisa melihat jadwal imunisasi dari buku yang biasa didapatkan ketika anak lahir.
Imunisasi sendiri pada dasarnya di lakukan sebagai salah satu langkah pencegahan penyakit. Dimana hal tersebut juga akan sangat bermanfaat bagi sang buah hati.
Karena dengan menepati jadwal imunisasi, anak bisa memiliki daya tahan tubuh yang lebih kuat ketika masuk dalam lingkungan yang baru.
(Baca juga: Atasi Bayi Demam yang Rewel dengan 7 Cara Berikut Ini)
Cara Membaca Tabel Jadwal Imunisasi Anak
Bagi para ibu pasti sudah tidak asing dengan tabel jadwal imunisasi yang terdapat dalam buku KIA atau Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Namun bagi para ibu yang masih belum tahu cara membaca tabelnya, berikut panduan membaca tabel jadwal imunisasi anak:
- Kolom warna hijau: Imunisasi untuk perlindungan optimal
- Kolom warna kuning: Melengkapi imunisasi yang belum lengkap
- Kolom warna biru: Booster
- Kolom warna pink: Daerah endemis
Jadwal Imunisasi Anak
Untuk para ibu, pastikan pemberian imunisasi anak dilakukan sebelum anak berhubungan dengan linkungan luar atau sosial. Selain itu penting juga untuk tidak melewatkan jadwal imunisasi wajib anak.
Nah, daripada terlewat, dan membuat sang anak lemah terhadap penyakit, lebih baik cek jadwal imunisasi anak berikut ini:
1. Jadwal Imunisasi Ketika bayi baru lahir:
- Hepatitis B-1
- Polio-0
- BCG
2. Usia 2 bulan:
- Hepatitis B-2
- Polio-1
- DTP-1
- Hib-1
- PCV-1
- Rotavirus-1
3. Usia 3 bulan:
- Hepatitis B-3
- Polio-2
- DTP-2
- Hib-2
4. Usia 4 bulan:
- Hepatitis B-4
- Polio-3
- DTP-3
- Hib-3
- PCV-2
- Rotavirus-2
5. Usia 6 bulan:
- PCV-3
- Rotavirus-3
- Influenza
6. Usia 9 bulan:
- Campak-1
7. Usia 12 bulan:
- Varisela
- PCV-4
- Japanese encephalitis-1
8. Usia 15 bulan:
- Hib-4
- MMR-1
9. Usia 18 bulan:
- Polio-4
- DTP-4
- Campak-2
- Influenza
10. Usia 24 bulan:
- Tifoid
- Hepatitis A
- Japanese encephalitis-2
Jenis-Jenis Imunisasi Anak
-
Hepatitis B
Imunisasi ini diberikan untuk mencegah infeksi hati serius yang diakibatkan oleh virus hepatitis B. Imunisasi ini biasanya diberikan dalam waktu 12 jam setelah bayi lahir, namun diberikan vitamin K terlebih dahulu.
Tidak hanya sekali, imunisasi ini juga akan diberikan kembali ketika bayi telah menginjak usia 2, 3, dan 4 bulan.
Efek samping: Demam bahkan hingga gatal-gatal, kulit kemerahan dan pembengkakkan.
-
Polio
Imunisasi ini diberikan untuk mencegah penyakit polio yang disebabkan oleh virus seperti sesak napas, kelumpuhan hingga kematian.
Jadwal imunisasi ini diberikan, biasanya saat bayi baru lahir hingga usia 1 bulan.
Tidak hanya sekali, vaksin polio juga akan diberikan kembali tiap bulan hingga bulan ke 4, selanjutnya bisa berikan kembali pada usia 18 bulan untuk penguatan.
Efek samping: Demam tinggi, dan hampir sama dengan efek samping vaksin hepatitis B.
-
BCG
Imunisasi yang satu ini diberikan untuk mencegah perkembangan penyakit Tuberkulosis (TB), yang biasa menyerang paru-paru.
Karena jenis imunisasi ini sifatnya mencegah, jika tidak dilakukan, maka potensi penyakit TB akan menjadi lebih serius seperti meningitis TB.
Jadwal imunisasi BCG biasanya akan dilakukan saar bayi baru dilahirkan hingga usia 2 bulan.
Efek samping: Akan muncul bekas suntikan pada 2-6 minggu setelah disuntik,
-
DPT
Imunisasi ini dilakukan untuk mencegah penyakit difteri, pertusis dan tetanus. Pernah sangat populer dan memakan banyak korban.
Penyakit ini merupakan kondisi serius yang dapat menyebabkan sesak napas, paru-paru basah, gangguan jantung, bahkan hingga kematian.
Untuk pertusis sendiri, hampir sama dengan difteri, yakni penyakit batuk parah yang bisa memicu peru-paru basah, gangguan pernapasan, bronkitis, kerusakan otak, hingga kematian.
Jadwal imunisasi anak ini dilakukan ketika anak berusia 2, 3, dan 4 bulan, setelah itu kembali dilakukan saat berusia 18 bulan. Untuk penguatan, vaksin diberikan kembali pada usia 5 tahun, 10-12 tahun, dan 18 tahun.
Efek samping: Radang, nyeri pada tubuh, hingga infeksi.
-
HiB
Imunisasi berikut ini dilakukan untuk mencegah infeksi bakteri Haemophilus influenza tipe B, yang bisa memicu meningitis, pneumonia, septic arthristis, serta perikarditis.
Imunisasi HiB akan diberikan 4 kali pada usia 2, 3, dan 4 bulan dalan rentan usia 15-18 bulan.
Efek samping: Demam tinggi, diare, kurang nafsu makan.
-
Campak
Imunisasi berikut ini diberikan untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang dapat menimbulkan demam, pilek, batuk kering, ruam, radang pada mata.
Jadwal imunisasi akan diberikan ketika anak berusia 9 bulan, dan akan kembali diberikan saat usia 18 bulan. Namun bila anak tersebut telah diberikan vaksin MMR, vaksin campak kedua tidak perlu lagi diberikan.
-
MMR
Imunisasi berikut ini diberikan untuk mencegah penyakit kombinasi seperti campak, gondongan, rubella.
Jika vaksin ini tidak berikan bisa berpotensi menimbulkan penyakit dari 3 kombinasi tersebut seperti meningitis, hingga tuli.
Imunisasi MMR diberikan pada saat usia anak menginjak 15 bulan, kemudian akan diberikan kembali pada usia 5 tahun.
Efek samping: Demam tinggi, gangguan pernapasan dan tenggorokan hingga pembengkakkan pada wajah.
-
PCV
Imunisasi PVC diberikan untuk mencegah penyakit pneumonia, meningitis, septikemia. Penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae.
Jadwal imunisasi akan diberikan ketika anak berusia 2, 4, dan 6 bulan, selanjutnya vaksin akna diberikan kembali saat anak berusia 12-15 bulan.
Efek samping: Pembengkakkan dan kemerahan pada bagian suntikan disertai dengan demam tinggi.
-
Rotavirus
Imunisasi yang satu ini diberikan untuk mencegah penyakit diare yang disebabkan oleh infeksi rotarius. Jadwal imunisasi akan diberikan ketika anak berusia 2, 4, dan 6 bulan.
Efek samping: Diare ringan, dan uring-uringan.
-
Influenza
Seperti namanya, imunisasi ini diberikan untuk mencegah penyakit flu. Biasanya jadwal imunisasi ini akan diberikan ketika anak berusia 6 bulan yang akan dilakukan secara bertahap setiap 1 kali setahun hingga usia 18 tahun.
Efek samping: Demam, batuk, radang tenggorokan, nyeri otot, hingga sakit kepala.
-
Tifus
Imunisasi ini diberikan untuk mencegak penyakit tifus yang disebabkan oleh bakteri salmonella typhi.
Jadwal imunisasi ini akan diberikan ketika anak berusia 2 tahun dengan pengulangan vaksin kembali tiap 3 tahun hingga usia 18 tahun.
Efek samping: Demam, diare, mual, muntah hingga kram perut, namun hal tersebut biasanya jarang terjadi.
-
Hepatitis A
Imunisasi yang satu ini diberikan untuk mencegah penyakit hepatitis A yang disebabkan peradangan hati oleh virus.
Jadwal imunisasi ini berikan ketika anak berusia 2-18 tahun. Namun harus diberikan dengan jarak 6 bulan hingga 1 tahun.
Efek samping: Gatal-gatal, batuk, sakit kepala, hidung tersumbat.
-
Varisela
Imunisasi ini diberikan untuk mencegah penyakit cacar air yang disebabkan oleh virus Varicella Zoster. Jadwal imunisasi ini dilakukan ketika anak usia 1-18 tahun.
Efek samping: Ruam kulit, namun hal ini hanya terjadi pada 1 dari 10 anak saja.
-
HPV
Imunisasi ini diberikan pada anak perempuan untuk mencegah kanker serviks yang disebabkan oleh virus Human papillomavirus. Jadwal imunisasi ini diberikan 2 atau 3 kali, ketika usia 10 hingga 18 tahun.
Efek samping: Sakit kepala, nyeri serta kemerahan dibagian bekas suntikan.
-
Japanese encephalitis
Imunisasi ini diberikan untuk mencegah penyakit semacam flu yang disebabkan oleh virus yang disebarkan oleh gigitan nyamuk.
Namun pada sebagian orang, JE dapat menimbulkan penyakit seperti demam tinggi, kejang hingga kelumpuhan.
Biasanya, imunisasi ini diberikan ketika anak berusia 1 tahun, dan dapat diberikan kembali 1-2 tahun berikutnya.
-
Dengue
Imunisasi yang satu ini diberikan untuk mengurangi risiko demam berdarah yang disebabkan oleh naymuk Aedes Aegypti.
Jadwal imunisasi ini akan diberikan 3 kali dengan jangka waktu 6 bulan pada usia 9 hingga 16 tahun.
(Baca juga: Orang Tua Wajib Tahu Pentingnya Imunisasi Bagi Anak)
Bagaimana Jika Orang Tua Terlambat Atau Tidak Menepati Jadwal Imunisasi?
Mungkin hal tersebut bisa saja terjadi karena beberapa alasan atau kondisi. Nah, bila kamu terlambat dalam pemberian imunisasi, sebenarnya tidak akan mengurangi efektivitas vaksinasi tersebut.
Tetapi tentunya akan ada efek dari keterlambatan tersebut, yakni antibodi yang dimiliki anak untuk melawan jenis penyakit tersebut akan melemah.
Nah, hal tersebut akan mengakibatkan anak lebih rentan terserang penyakit tersebut.
Sehingga ketika kamu sebagai orang tua tahu akan risiko tersebut, sebaiknya untuk selalu menepati jadwal imunisasi.
Namun jika sudah terlambat kamu tidak perlu mengulang pemberian vaksinasi dari awal. Karena, kamu hanya cukup memberikan imunisasi lanjutannya.
Nah, dari jadwal pemberian imunisasi hingga jenis imunisasi diatas, bisa kita simpulkan bahwa pemberian imunisasi sangat penting. Terlebih masih banyak orang tua yang takut akan khasiat serta manfaat ketika anak diberi imunisasi.
Selain Imunisasi, Lindungi Keluarga Anda Juga Dengan Asuransi
Selain berikan imunisasi, pastikan kamu dan keluarga juga dilindungi dengan asuransi kesehatan. Hal itu penting untuk dimiliki sebagai bentuk mitigasi risiko ketika kamu mengalami situasi darurat, terutama soal kesehatan.
Untuk informasi lebih lanjut terkait berbagai jenis asuransi kesehatan, kamu bisa buka situs Cekaja.com, dan cari tahu asuransi mana yang tepat untuk kamu dan keluarga.