Begini Cara Kerja dan Memilih Asuransi Pendidikan yang Benar

Pendidikan bagi Indonesia masih jadi barang mahal. Tingginya biaya pendidikan di tanah air membuat banyak keluarga Indonesia hanya mampu menyekolahkan anaknya hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) saja.

Bahkan di pedesaan kondisi nya lebih mengkhawatirkan karena mayoritas anak hanya sekolah sampai jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Begini Cara Kerja dan Memilih Asuransi Pendidikan yang Benar

Setidaknya untuk setiap jenjang pendidikan setiap orang tua harus mengantongi minimal Rp 2 Juta untuk mencukupi kebutuhan umum seperti pembelian perlengkapan seragam, buku dan biaya-biaya penunjang lain.

Ini belum termasuk uang pangkal dan biaya semesteran. Jumlah ini bisa meningkat seiring dengan jenjang pendidikan yang meningkat.

Karena itu seharusnya orang tua sudah mempersiapkan dan merencanakan dana pendidikan anak sejak dini, bahkan sebelum anak tersebut lahir ke dunia.

Dana pendidikan bisa terbentuk dari tabungan pendidikan atau memilih asuransi pendidikan. Keduanya sama-sama menekankan pentingnya perencanaan keuangan demi menjamin pendidikan anak dimasa mendatang.

(Baca juga: Penyebab Krisis Asuransi Kesehatan dan Cara Terhindar Kerugiannya)

Namun perlu diingat memilih asuransi pendidikan dan tabungan, ini adalah 2 produk keuangan yang berbeda. Perbedaan mendasar keduanya terletak pada bunga dan perlindungan.

Ya, tabungan pendidikan umumnya memberikan bunga di kisaran tiga hingga enam persen per tahun, hampir sama dengan bunga deposito. Sementara asuransi pendidikan karena alokasi dana berbentuk investasi, bunga yang didapat bisa berkisar 15 hingga 23 persen per tahun.

Memilih asuransi pendidikan jauh lebih menguntungkan. Namun angka ini tidak bisa jadi patokan. Sebab bunga hanya akan diberikan ketika instrumen investasi yang mereka kelola membukukan laba. Jika tidak menghasilkan laba atau bahkan merugi bisa jadi Anda malah bakal kehilangan sebagian hasil premi.

Perbedaan mendasar lain adalah pada keamanannya. Tabungan pendidikan jauh lebih aman karena sebagai produk perbankan, transaksi yang terjadi dilindungi dan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Artinya, jika bank tempat Anda menabung mengalami kebangkrutan, dana tabungan akan tetap aman.

Sementara asuransi sebagai produk keuangan yang berdiri sendiri. Bank hanya berperan sebagai agen penjual. Sehingga tidak ada yang memberikan jaminan keamanan untuk setiap resiko finansial yang dialami peserta.

Manfaat Memilih Asuransi Pendidikan dan Tabungan

Memilih asuransi pendidikan dan tabungan, merupakan dua instrumen pilihan para orang tua untuk menyiapkan dana yang cukup bagi sekolah anak-anak mereka. Keduanya jelas punya cara kerja berbeda.

Cara kerja tabungan pendidikan adalah orang tua menyetor tabungan dengan nominal sama setiap bulannya, dan hanya boleh diambil dalam tempo beberapa tahun sesuai perjanjian awal.

Ada denda yang diberikan ketika orang tua terpaksa mengambil tabungan sebelum jatuh tempo. Seringnya, jumlah total tabungan pendidikan lebih kecil dari ekspektasi lantaran sudah dikurangi dengan biaya administrasi.

Sedangkan memilih asuransi pendidikan ini mirip dengan asuransi pada umumnya. Yakni pemegang polis membayar premi bulanan maupun tahunan, kemudian dana yang terkumpul akan diolah oleh perusahaan asuransi. Biasanya dana diputar pada berbagai instrumen keuangan seperti Reksadana,, Obligasi atau Surat Utang yang menjanjikan return tiap tahun.

Karena itu dalam jangka beberapa tahun, asuransi pendidikan juga menawarkan keuntungan tambahan. Sementara penggunaan dana asuransi bisa dilakukan kapan saja, selama ada dalam masa pertanggungan. Selain itu asuransi juga memberikan tambahan proteksi berupa asuransi jiwa untuk pemegang polis.

Sehingga tertanggung akan tetap mendapatkan haknya mencapai pendidikan tinggi kendati pemegang polis mengalami cacat permanen yang membuatnya tidak bisa lagi bekerja.

Cara Kerja Asuransi Pendidikan

Memilih asuransi pendidikan merupakan bekal penting yang mesti dimiliki setiap orangtua. Asuransi memberikan jaminan bahwa anak akan mendapatkan pendidikan maksimal, dari mulai sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Asuransi menjamin anak mendapatkan pendidikan terbaik bahkan ketika tulang punggung tak lagi bisa membiayai sekolahnya.

Umumnya ada perbankan Indonesia, mengaplikasikan cara kerja asuransi pendidikan dengan skema unit link. Yakni asuransi yang memberikan proteksi sekaligus menawarkan keuntungan dari investasi. Cara kerja asuransi pendidikan ini adalah pemegang polis membayar premi kepada perusahaan asuransi.

Kemudian perusahaan asuransi melalui manajer investasi akan mengelola dana yang ada dengan belanja di instrumen keuangan seperti Reksa Dana dan Surat Hutang, sehingga dana premi yang Anda bayar ini dapat berkembang dan menghasilkan return di akhir tahun.

Return ini akan diinformasikan secara berkala oleh pihak perusahaan, dan biasanya digunakan setiap kali Anda mengajukan klaim. Sehingga saat masa pertanggungan berakhir Anda masih memiliki uang pertanggungan dengan jumlah maksimal sesuai premi yang telah dibayar.

Namun jumlah return yang dihasilkan bakal berbeda setiap nasabahnya, tergantung kepiawaian manajer investasi dalam mengelola dana yang Ada.

Asuransi pendidikan unit link ini biasanya ditawarkan secara berjangka untuk kurun waktu 10,15 dan 20 tahun. Menariknya, setelah masa pertanggungan berakhir, asuransi pendidikan masih bisa diperpanjang oleh tertanggung sampai batas waktu yang telah disepakati.

5 Kiat Memilih Asuransi yang Tepat dengan Portofolio

Karena memilih asuransi pendidikan yang tersedia di Indonesia beragam, tidak semua produk yang ditawarkan perusahaan asuransi cocok dengan portofolio keuangan Anda. Begini kiat memilih asuransi pendidikan yang sesuai dengan kondisi finansial keluarga:

1. Besar premi sesuai dengan rencana keuangan keluarga

Biasanya para orang tua akan memprioritaskan pendapatan mereka untuk memenuhi kebutuhan domestik seperti tempat tinggal dan makan. Setelah itu baru akan mengalokasikan anggaran untuk kebutuhan lain seperti pembelian gadget, liburan dan lain-lain.

Nah biaya premi asuransi ini bisa Anda masukkan kedalam kebutuhan bulanan seperti halnya tempat tinggal. Misalnya jika Anda menyiapkan 5% dari total pendapatan bulanan untuk tempat tinggal, maka upayakan untuk mengalokasikan dana asuransi pendidikan minimal 2,5% dari gaji, sehingga besarnya tidak memengaruhi keuangan keluarga, atau sampai memaksa memotong kebutuhan lainnya.

Jadi, tidak perlu cari premi paling murah, tapi yang paling pas dan ideal dengan rencana keuangan keluarga Anda.

2. Menjamin biaya pendidikan anak sampai perguruan tinggi

Di era globalisasi seperti sekarang ini pendidikan sangatlah penting. Jika ingin bersaing secara global anak-anak wajib mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi. Karena itu pilih jenis asuransi yang mampu menjamin biaya pendidikan anak sampai ia mendapat gelar sarjana.

Caranya? bandingkan saja berapa uang pertanggungan yang akan didapat dengan estimasi kenaikan biaya pendidikan sampai si kecil masuk kampus. Perlu diketahui di Indonesia biaya pendidikan biasanya mengalami kenaikan 15-20% per tahun. Jika tidak bisa mengcover semuanya setidaknya pilih premi yang dapat mengcover biaya sekolah anak hingga 80%.

3. Sistem penarikan fleksibel

Karena asuransi pendidikan ini bukanlah tabungan, maka Anda tidak bisa mengambil atau mencairkan dana yang sudah disetor ke perusahaan sewaktu-waktu.

Jika tidak ingin berlama-lama menyuntik uang Anda ke perusahaan asuransi, memilih asuransi pendidikan dengan tenor berjenjang 5 tahun merupakan hal tepat. Jadi setiap 5 tahun sekali Anda bisa mencairkan dana asuransi yang terkumpul.

Bagi Anda yang memilih asuransi pendidikan unit-link, biasanya dapat mencairkan keuntungan atau return dari hasil pengelolaan yang dilakukan manajer investasi. Pencairan untuk keuntungan investasi ini bisa dilakukan kapanpun, selama ada keuntungan yang dibukukan.

4. Klaim mudah

Pastikan juga proses klaim penggunaan dana asuransi ini mudah dilakukan, kalau bisa sistem cashless. Sehingga ketika Anda tiba-tiba harus membayar kebutuhan sekolah hanya perlu menggesek kartu kepesertaan.

Sebab ada juga beberapa asuransi yang mengatur klaim dengan sistem reimburse. Maka Anda harus menggunakan dulu dana pribadi untuk membayar sejumlah tagihan sekolah barulah diganti oleh perusahaan asuransi. Tentu, ini tidak mudah bagi Anda yang sulit menabung dan membutuhkan dana besar ketika anak memasuki jenjang pendidikan lebih tinggi.

5. Pastikan perusahaan asuransi kredibel

Cara menilai perusahaan asuransi yang kredibel dan tidak itu mudah. Pastikan saja mereka sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Cari juga review para nasabah lama, biasanya ada saja komentar yang diberikan nasabah mereka lewat media sosial dan berbagai forum di internet. Jangan karena tawaran premi murah dan iming-iming manfaat maksimal Anda mengesampingkan kredibilitas perusahaan asuransi.

itulah beberapa kiat memilih premi dan perusahaan asuransi yang sesuai dengan kebutuhan rencana pendidikan keluarga Anda.

Resiko Memilih Asuransi Pendidikan

Memilih asuransi pendidikan memang memberikan jutaan manfaat bagi kita. Namun bukan tanpa resiko. Karena sebagian besar asuransi pendidikan ini menawarkan skema unit-link yakni produk proteksi sekaligus investasi maka ada resiko kerugian yang juga bisa dialami setiap pemegang polis.

Berikut adalah beberapa resiko yang bisa saja menimpa tiap nasabah:

  • Adanya potongan biaya

Perlu Anda ketahui bahwa setiap memilih asuransi pendidikan akan dibebankan berbagai biaya. Seperti biaya tahunan dan administrasi. Sehingga mungkin jumlah premi yang akan dikembalikan kepada kita dalam bentuk klaim tidak akan sebesar perkiraan awal.

Biasanya jumlah potongan besar akan terjadi di lima tahun pertama. Jadi jangan heran ya ketika besar dana asuransi pendidikan saat tidak sesuai ekspektasi.

Upayakan tidak mencairkan dana asuransi ini di 5 tahun pertama, atau jika sudah kepalang mengambil jenjang premi 5 tahun naikkan ke-10 tahun agar potongan biaya ini tidak terasa sangat besar.

  • Return tidak sesuai janji

Sudah dijelaskan di awal bahwa dana premi yang disetor kepada perusahaan asuransi akan diputar ke berbagai produk instrumen investasi keuangan.

Memang umumnya perusahaan asuransi bakal menjanjikan return besar yang akan dinikmati setelah tahun ke-5 pembayaran premi. Namun mereka kerap lupa menyampaikan bahwa investasi tidak selalu memberikan keuntungan.

Ada kalanya investasi juga merugi, terlebih jika kondisi ekonomi dalam negeri sedang tidak baik. Anda harus siap menelan ludah ketika perusahaan asuransi mengatakan tidak ada keuntungan yang dibukukan, atau bahkan harus kehilangan seluruh dana Anda karena perusahaan asuransi salah langkah dan merugi.

  • Tidak dijamin oleh LPS

Karena asuransi pendidikan bukan termasuk produk perbankan maka setiap kerugian yang dirasakan oleh nasabah tidak menjadi tanggungan pemerintah karena tidak dijamin oleh LPS.

Posisi bank biasanya hanya berperan sebagai perantara. Jika perusahaan asuransi merugi Anda pun harus rela jika keuntungan yang didapat tidak sesuai harapan, atau bahkan hilang sama sekali.

  • Jangka pembayaran premi lebih panjang

Salah satu iming-iming yang sering didengungkan oleh para agen asuransi pendidikan adalah jangka pembayaran premi yang pendek. Padahal nyatanya tidak selalu demikian.

Jika investasi yang dilakukan manajer investasi tidak berjalan baik dan tidak menghasilkan keuntungan biasanya pemegang polis sulit mencairkan dana pertanggungan asuransi.

Biasanya pihak perusahaan asuransi juga akan meminta Anda untuk memperpanjang masa pembayaran premi untuk mengolah kembali dana investasi sampai menghasilkan keuntungan.

itulah beberapa resiko yang kemungkinan dialami jika Anda memilih asuransi pendidikan. Karena itu pilihlah profil perusahaan yang kredibel dan terpercaya dengan track record baik. Anda bisa mengecek track record dan kredibilitas mereka di berbagai e-commerce asuransi.

Selain asuransi pendidikan, asuransi kesehatan juga sangat penting untuk mencegah hal buruk yang terjadi. Cekaja.com memiliki beragam jenis pilihan asuransi yang pas untuk anda. Tak perlu khawatir soal keamanannya, karena Cekaja.com memiliki teknologi mutakhir sehingga data anda pasti aman, selain itu Cekaja sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).