Jurus Bank Indonesia Genjot UMKM untuk ‘Go International’

INTERVIEW: Lowongan Pekerjaan Meningkat, Optimisme dari Pertumbuhan Ekonomi (BI)   memberikan perhatian khusus kepada Usaha Kecil dan Menengah (UMKM). Pasalnya menurut BI, UMKM merupakan salah satu sektor usaha yang dapat menumbuhkan perekonomian Indonesia.

bisnis oleh-oleh _ pinjaman UKM - CekAja.com

Menurut data BI, UMKM merupakan unit usaha yang paling mendominasi di Indonesia. Hampir 99 persen UMKM mendominasi dari unit usaha lainnya. Selain itu, UMKM juga berkontribusi sangat signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja sebesar 96,99 persen, PDB sebesar 57,56 persen, dan ekspor sebesar 15,68 persen.

Dengan kontribusi itu, BI  terus mendukung keberadaan UMKM agar tetap bertahan di tengah kondisi perekonomian saat ini. Bahkan, BI pun akan mendorong UMKM agar bisa bersaing dengan produk luar negeri atau bisa dikatakan go international. Namun, jurus-jurus apa saja sih yang dikeluarkan BI agar UMKM bisa go international? Berikut jurus-jurusnya.

(Baca juga:  Kado Rumah untuk Zohri, Sang Pelari dengan Medali Emas)

Berikan informasi dan pengetahuan pasar luar negeri lewat kurator

Direktur Kepala Departemen Pengembangan UMKM BI Yunita Resmi Sari menyatakan bahwasanya UMKM Indonesia belum memahami pasar luar negeri. Sehingga, hal tersebut menjadi kendala UMKM untuk memasarkan produk-produknya di luar negeri.

Maka dari itu, BI akan membantu memberikan pengetahuan dan informasi tentang pasar di luar negeri. Namun, untuk memberikan pengetahuan dan informasi itu, BI akan menggandeng kurator-kurator. Nantinya kurator tersebut akan bertugas mengurus produk-produk yang go international agar bisa dipasarkan di luar negeri.

“Kita melihat bahwa UMKM kita cerdas dan ulet. Jatuh bangun jatuh bangun. Itulah kekuatan kita, dengan cara kita berikan sentuhan dari kurator. Kita lakukan dengan pasar internasional ini. Jadi, bisa dibilang kendalanya karena keterbatasan informasi dan pengetahuan pasar internasional,” jelas Yunita.

(Baca juga:  Mengenal Masa Pengenalan Sekolah Saat Ini, Apa Bedanya dengan MOS?)

Dorong UMKM produksi produk turunan

BI juga terus mendorong agar UMKM Indonesia memproduksi produk turunan. Pasalnya, menurut Yunita, UMKM Indonesia masih banyak yang menjual bahan awal. Misalnya, jelas Yunita, UMKM Indonesia lebih banyak menjual kain batik. Padahal, produk turunan dari kain batik tersebut banyak, bisa dijadikan kemeja ataupun rok sehingga menambah nilai jual.

Maka dari itu, BI juga menggandeng desainer-desainer untuk membuatkan desain fesyen dengan bahan dasar kain batik. Dengan begitu, akan menarik konsumen luar negeri untuk membeli produk UMKM Indonesia.

“Kalau orang di luar negeri itu enggak ada yang pakai kain, jadi harus diterjemahkan ke produk lain. Jadi itu yang jadi produk turunan. Jadi bantuannya dari hulu ke hilir,” kata Yunita.

(Baca juga:  Menyoal Kontroversi Kylie Jenner dalam Daftar Perempuan Terkaya yang ‘Self Made’)

Fokus dorong UMKM yang berpotensi ekspor

Tidak semua UMKM yang didorong BI untuk menjadi go international. Hanya UMKM yang berpotensi yang akan didorong untuk mengeksporkan produknya. Salah satunya UMKM yang di bidang kopi.

Menurut Yunita, kopi Indonesia masih yang juara diantara kopi di dunia. Selain itu, kopi di Indonesia banyak dikenal oleh pasar luar negeri. Dengan begitu akan lebih gampang untuk memasarkan produk-produk di luar negeri.

Itulah beberapa jurus yang ditempuh BI agar UMKM Indonesia bisa bersaing di pasar luar negeri. Nah, bagi Anda yang tertarik terjun ke bidang UMKM, segeralah bersiap-siap. Salah satu hal utama yang harus Anda siapkan adalah modal.

(Baca juga:  Keuntungan Menguasai Freeport Bagi Indonesia)

Namun bagi Anda yang belum mempunyai modal, Anda bisa mengajukan modal usaha di CekAja.com. E-commerce finansial nomor satu di Indonesia ini menyediakan pilihan pinjaman UMKM. Yuk cek!