Kalau Kamu Calon Pebisnis Sukses, Wajib Baca Artikel Ini

pebisnis sukses_KTA- CekAja.com

Kecanggihan teknologi memang semakin memudahkan seseorang dalam berbisnis. Bisnis bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Dengan bermodal smartphone dan barang orang lain yang dijual kembali (dropshipper) sudah bisa memperoleh keuntungan.

Sekarang ini hampir semua benda tersedia secara online. Mulai dari gunting kuku sampai rumah pun ada. Belanja online menjadi pilihan karena prosesnya mudah, cepat, dan   barang yang dijual acapkali lebih murah.

Fenomena yang sering terjadi saat ini adalah seorang calon pembeli datang ke toko, mengecek ketersediaan salah satu produk, lalu bertanya-tanya sedikit. Kemudian mereka menyalakan aplikasi smartphone dan memutuskan untuk membeli secara online karena barang yang sama bisa didapatkan lebih murah secara online. Kamu yang berbisnis secara retail pasti nyesek.

Tapi tidak semua toko retail kehilangan pelanggan terkena gempuran toko digital. Meskipun pedagang buku online semakin menjamur, tapi toko buku tetap tidak kehilangan pamornya lho. Faktanya di Amerika keberadaan toko buku justru terus tumbuh. Tercatat 60 toko buku baru buka pada 2015 lalu. Dan ini bukan hanya toko-toko buku besar, melainkan juga toko buku kecil yang dimiliki secara pribadi (disebut juga toko buku lokal/independen). Tak hanya itu saja, berdasarkan survei Independent Business, selama 2015 penjualan toko buku independen naik hingga 67 persen.

Apa rahasianya? Dan bagaimana agar ini bisa diterapkan oleh kamu yang berbisnis retail?

Konsep unik dan penampilan yang instagrammable

Di Korea dan Jepang, kafe-kafe lokal lebih ramai pengunjung dan menjadi daya tarik bagi para turis karena konsep dan interiornya yang unik. Sebut saja kafe kucing, kafe burung hantu, dan kafe jomblo. Bahkan untuk memasuki kafe tematik tersebut, para pengunjung bahkan dikenakan tarif per jam lho.

(Baca juga:  Langkah Mudah Menghasilkan Uang melalui Instagram)

Konsep memang bisa mengubah yang biasa menjadi tidak biasa. Misalnya saat mendengar kata bakso, pasti orang hanya membayangkan semangkuk bola daging biasa. Tapi bagaimana dengan bakso keju, bakso galau. bakso istighfar, bakso setan, atau bakso rudal? Pasti orang menebak varian yang dijual bukanlah bakso biasa. Begitu juga dengan es krim. Saat ini ada es krim kuburan dan es krim pot yang sedang ngehits.

Selain unik, penampilan juga harus cantik. Pasalnya konsumen masa kini hobi memotret makanan sebelum disantap lalu dipajang di media sosial. Tak jarang makanan tersebut jadi viral yang artinya usahamu bisa laku tanpa harus capek-capek melakukan marketing.

Penuhi kebutuhan

Apa yang jadi keunggulan kompetitormu? Apa hal berbeda yang bisa kamu lakukan? Misalnya kostumer merasa kesulitan menemukan buku untuk anak usia 0-3 tahun yang bentuknya bukan   seperti buku, tapi menyerupai benda-benda. Nah, kebutuhan inilah yang ditangkap para toko buku lokal di Amerika.

Bukan sekadar toko, tapi destinasi

Tak peduli seberapa canggih teknologi, manusia pasti ingin tetap berinteraksi dengan manusia lain. Di era di mana hampir setiap orang menghabiskan banyak waktu di depan komputer, mereka sebenarnya butuh tempat untuk hangout bersama teman sekaligus tempat yang nyaman untuk lama-lama mengobrol.

(Baca juga:  Memulai Bisnis Tanpa Modal, Bagaimana Caranya?)

Supaya tidak kalah dengan toko online, jadikan tokomu bukan sekedar tempat untuk memajang produk jualan, tapi juga tempat di mana orang-orang bisa bertemu dan menghabiskan waktu bersama.

Menjual pengetahuan

Orang-orang di Amerika lebih senang mengunjungi toko buku lokal karena penjualnya menjual pengetahuan mereka. Mereka bisa merekomendasikan mana buku yang cocok saat sedang patah hati, mana kisah percintaan yang bagus, mana yang paling lucu dan sebagainya. Ada interaksi yang nyata antara penjual dan pembeli.

Seramah-ramahnya seller di dunia online, pembeli tidak bisa melihat ekspresi mereka dan tidak bisa berinteraksi bebas dengan penjual. Sedangkan jika berkunjung ke toko fisik, penjual bisa memberikan rekomendasi sekaligus meyakinkan calon pembeli. Interaksi dan antusiasme pembeli tidak bisa disaingi oleh algoritma komputer manapun.

Tetap gunakan teknologi

Sekarang ini kita memiliki akses yang sama terhadap teknologi yang digunakan untuk perusahaan-perusahaan besar seperti sistem kontrol inventor dan sistem manajemen payroll. Meskipun bisnismu berupa toko fisik, jangan lupakan website, email, dan media sosial.

(Baca juga:  5 Pebisnis Perempuan Paling Sukses dan Berkuasa di Asia Tenggara)

Berpikiran positif

Teknologi memang semakin berkembang. Kaset dan CD tergantikan dengan mp3 sehingga toko-toko kaset pun gulung tikar. Tapi percayalah, tidak semuanya bisa digantikan secara digital. Justru sekarang ini yang ‘jadul’ dan tradisional semakin dicari. Tetap optimis karena masih ada harapan untuk para pebisnis retail.