Kenapa Sebuah Supermarket Bisa Membuatmu Habiskan Lebih Banyak Uang?

Kenapa Sebuah Supermarket Bisa Membuatmu Habiskan Lebih Banyak Uang?

Belanja kebutuhan sehari-hari di supermarket sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Tempat yang nyaman, pelayanan memuaskan, produk berkualitas membuat banyak orang menganggap belanja bulanan sebagai hiburan melepas penat.

Tapi tahukah kamu bahwa kesan yang kamu dapatkan ini merupakan trik pihak supermarket agar pengunjungnya bila lebih lama berbelanja?

Setiap harinya, supermarket mencoba meyakinkan agar kamu memasukkan lebih banyak produk ke troli belanja dan berakhir dengan struk belanjaan yang panjang. Demi keselamatan dompetmu, pelajari trik-trik supermarket di bawah ini agar kamu tidak terperangkap ke dalam jebakannya.

Desain layout

Pernahkah kamu bertanya-tanya kenapa merek terkenal dan paling banyak dibeli selalu diletakkan di ujung rak? Ini bukan sekedar kebetulan. Supermarket ingin pembelinya ‘berjalan-jalan’ di antara rak sambil melihat-lihat produk lain.

Tentu saja upaya ini agar kamu tergoda membeli merk lain yang tidak ada di daftar belanjaan. Semakin banyak yang kamu lihat, semakin besar pula kemungkinan kamu membelinya.

(Baca juga: Selain Lebih Sehat, Kurangi Belanja Benda Ini Bikin Kamu Makin Hemat)

Menawarkan sampel gratis

Menyodorkan sampel gratis merupakan trik menarik pengunjung saat suasana supermarket ramai di akhir pekan. Cara ini tidak hanya membuatmu bisa mencoba atau mencicipi produk yang ditawarkan, tapi juga membuatmu merasa bersalah ketika tidak membeli.

Pelayan terlalu ramah

Pernahkah kamu merasa diikuti saat sedang melihat-lihat barang? Trik ini membuatmu mau tidak mau meminta bantuan si pelayan.

Dengan kata-kata manisnya, kesabaran, dan kesigapan dalam menerangkan produk, dia meyakinkan kamu untuk membeli barang yang sebenarnya tidak kamu butuhkan.

Membuat kamu berhenti mendorong troli

Saat hendak memasukan barang ke troli, hampir dipastikan kamu akan berhenti sejenak. Nah peluang ini dimanfaatkan oleh para sales produk untuk mencoba/mencicipi sampel. Tak hanya itu, pihak supermarket akan membuatmu berhenti sesering mungkin dengan menampilkan logo diskon besar atau display unik dan menarik.

Barang diletakkan di jangkauan mata

Lain kali saat berkunjung ke supermarket, luangkan waktu sejenak untuk melihat merk-merk apa saja posisinya berada selevel dengan matamu. Ini merupakan trik agar kamu mengambil produk tersebut, membaca sedikit keterangannya, lalu memasukan ke troli belanja.

Seringnya produk merk terkenal dengan kemasan menarik, produk keluaran supermarket dengan harga bersaing, produk yang harganya lebih mahal, diletakkan selevel mata untuk meningkatkan penjualan.

(Baca juga: 15 Trik Hemat Belanja di Supermarket)

Memainkan letak harga

Sebagai contoh kamu ingin membeli kemeja. Kamu menemukan kemeja di rak yang paling mudah dijangkau seharga Rp100.000. Kemudian kamu melirik ke bawah rak dan menemukan kemeja dengan model yang sama seharga Rp80.000.

Secara alamiah, kamu pasti memilih harga termurah lalu beranjak dari sana. Kamu berpikir kamu telah mendapatkan harga termurah. Padahal kalau melirik ke atas rak, ada kemeja yang sama persis seharga Rp50.000.

Latar musik dan aroma toko

Aktivitas belanja tak sekedar soal memilih dan membandingkan harga. Latar musik dan aroma toko membuat suasana hati makin senang sehingga kamu pun makin betah berlama-lama.

Banyak supermarket memutar lagu berirama lambat agar kamu pun menghabiskan lebih banyak waktu berbelanja. Aroma lembut bedak bayi di lorong produk bayi membuatmu betah dan secara tak sadar mulai membolak-balik produk meski tidak membutuhkannya.

Membujuk dengan aksesoris

Akseoris merupakan trik yang sering dipakai dalam penjualan barang elektronik. Katakanlah kamu hendak membeli TV baru. Setelah kamu memutuskan membeli merk A, seorang sales menawarkanmu merk B yang harganya memang lebih mahal, tapi dengan bonus pemutar DVD.

Meskipun sebenarnya kamu sudah punya pemutar DVD di rumah, pasti kamu akan tertarik dan minimal bertanya-tanya pada si sales. Dengan mulut manisnya, kamu pun melupakan merk A dan beralih ke merk B yang harganya lebih mahal.