Kenapa Wanita Mesti Tidur Lebih Lama Dibanding Pria?
2 menit membacaJulukan kebluk, pelor kebo, adalah julukan untuk orang-orang yang mudah terlelap, sudah dibangunkan, atau kuat tidur di atas 8 jam. Julukan-julukan tersebut biasanya menyasar para pria. Tapi tahukah kamu, kalau ternyata wanita membutuhkan tidur lebih lama dari pria.
Bahkan perbedaan waktu yang dibutuhkan oleh wanita sekitar 20 menit lebih lama setiap malamnya. Padahal wanita lebih multitasking daripada pria. Sudah merupakan hal biasa kalau seorang istri bangun lebih pagi untuk menyiapkan keperluan keluarga, bekerja, dan tidur paling akhir. Ini alasan ilmiah mengapa wanita harus tidur lebih lama.
Otak Wanita Lebih Kompleks
Otak wanita lebih kompleks dan cara bekerjanya berbeda dengan pria. Selain itu bagian abu-abu pada otak wanita sering bekerja lembur karena kecenderungan multitasking. Malah tidur bagi seorang ibu yang memiliki bayi adalah hal langka sehingga mata merah dianggap biasa.
Menurut Jim Horne, ahli neurologi dan mantan direktur Sleep Research Center ofLoughborough Universitas di Leicestershire Inggris, kompleksitas dan jam kerja otak wanita yang panjang membuatnya memerlukan waktu lebih lama untuk beristirahat. Kualitas tidur wanita juga harus lebih nyenyak.
(Baca juga: Inilah Kebiasaan Malam Para Miliarder yang Bikin Mereka Jadi Sukses dan Kaya)
Wanita Butuh Waktu Lebih Lama Untuk Jatuh Tidur
Wanita yang usianya di bawah 45 tahun harus tidur lebih lama dari pria 15-20 menit. Korteks serebral pada otak wanita cenderung bekerja lebih berat di bandingkan pria pada usia sama. Selain itu wanita segala usia membutuhkan waktu lebih lama untuk benar-benar terlelap.
Wanita juga lebih banyak pikiran dan lebih banyak mencemaskan berbagai masalah hdiup sebelum tidur. Beda dengan pria yang bisa tidur di mana saja, kapan saja, alias nempel bantal langsung tidur.
Saat Kurang Tidur, Wanita Lebih Berisiko Mengalami Masalah Kesehatan
Sebuah penelitian Duke University Medical Center yang dipimpin oleh Edward Suarez, PhD , profesor dari departemen kejiwaan dan ilmu kepribadian menemukan bahwa wanita yang tidurnya tidak sehat lebih berisiko terkena penyakit mematikan daripada pria.
Darah tinggi: Wanita yang kurang tidur memiliki kadar protein C-reaktif lebih tinggi. Protein ini berkaitan dengan tekanan darah dan penyakit jantung.
Diabetes tipe 2: Kurang tidur meningkatkan kadar glukosa dalam darah. Penelitian Suarez menunjukkan bahwa wanita yang kurang tidur memiliki level insulin dan gula darah lebih tinggi daripada pria.
Obesitas: Orang yang belum tidur saat tengah malam biasanya merasa lapar. Kebiasaan ini membuat berat badan bertambah sehingga beresiko obesitas. Penelitian Duke University juga membuktikan bahwa wanita yang kurang tidur berisiko lebih cepat gemuk daripada pria.
“Perbedaannya sangat jelas, kata Suarez. “Banyak penelitian yang mengungkap jika kurang tidur berbahaya bagi kesehatan. Namun studi lebih lanjut membuktikan jika efeknya berbeda pada masing-masing gender. Mengapa wanita lebih berisiko? Jawabannya karena wanita mengalami lebih banyak perubahan hormon.
(Baca juga: Ini Alasan Kenapa Wanita Lebih Butuh Asuransi Kesehatan)
Wanita juga Lebih Rentan Depresi
Mendapatkan tidur selama enam jam setiap malamnya mungkin dirasa sudah cukup bagi banyak orang. Namun masalah psikologi justru mengancam mereka yang merasa cukup ini. Wanita yang kurang tidur rentan bad mood, marah-marah, dan depresi. Masih berdasarkan penelitian Suarez, Di siang hari wanita yang kurang tidur lebih sulit berkonsentrasi, mengingat, dan berpikir jernih.
Sayangnya Kurangnya Jam Tidur Tidak Bisa Dibayar Di Siang Hari
Kalau kamu merasa susah tidur di malam hari atau terpaksa begadang karena pekerjaan, sayangnya bangun lebih siang atau tidur siang sepangjang hari malah akan memperburuk keadaan. Faktanya kamu hanya butuh tidur sepertiga/setengah waktu yang kurang. Misalnya kamu hanya tidur lima jam, berarti kamu hanya butuh tidur berkualitas 1-1,5 jam di siang hari.
(Baca juga: Daftar Makanan yang Bisa Membantumu Tidur Nyenyak)
Meski ini seperti ‘membayar utang’ , kenyataan ini tidak membayar waktu tidur yang kurang di malam hari. Risiko kesehatan dan psikologi yang sama tetap mengintaimu.