Mau Bisnis Kuliner Milikmu Cuan Terus? Ini Tipsnya
4 menit membacaDewasa ini, bisnis kuliner semakin tumbuh subur. Mulai dari makanan sampai minuman hits, semua ada. Di berbagai daerah, terutama kota-kota besar, usaha kuliner tersebut membuat orang sampai kebingungan harus memilih yang mana.
Mungkin kamu pun berpikiran kalau usaha di bidang kuliner sangat potensial menghasilkan untung berlimpah. Apalagi ada ungkapan yang menyatakan kalau berbisnis yang berhubungan dengan perut atau makanan minuman, pasti akan sangat laku. Tapi jangan salah, berbisnis ini juga punya tantangannya sendiri.
Penyebab Bisnis Kuliner Rawan Bangkrut
Mungkin kamu pernah melihat sebuah kedai, kafe, atau restoran yang baru dibuka, awalnya nampak masih ramai pengunjung. Namun, begitu memasuki setengah tahun, bisnis kuliner ini mulai sepi. Lama-kelamaan, daya belinya kian menurun hingga terpaksa ditutup permanen.
Tentunya banyak foodpreneur mengalami hal ini. Bisnis kuliner yang sedang dijalani tidak berkembang, pemasukan kurang untuk membeli bahan-bahan makanan, apalagi menggaji karyawan. Belum lagi persaingan yang ketat dengan pebisnis lain.
Kalau ditanya penyebab, macam-macam. Paling rawan kalau menjajal bisnis kuliner yang sedang tren. Tren itu silih berganti, contoh es kepal milo dimana eksistensinya hanya bertahan hitungan bulan. Bisa juga karena lokasi ‘jauh dari peradaban’ alias tak strategis, atau promosi yang kurang.
(Baca Juga: Ingin Merintis Usaha Tapi Takut Gagal? Tenang, Ada Asuransi Bisnis!)
Tips Mempertahankan Bisis Kuliner
Menjalankan bisnis kuliner memang tak bisa hanya sekadar ikut-ikutan atau aji mumpung. Kita juga harus memahami betul cara mempertahankannya dalam jangka waktu lama. Kalau bisa, diturunkan hingga ke anak cucu.
Agar bisnis kuliner yang akan atau sedang kamu jalani cuan terus, CekAja telah merangkum beberapa tips ampuh untukmu. Intip, yuk!
1. Harus serius dan konsisten
Ketika kamu mau memulai bisnis kuliner, apa yang menjadi niatan kamu? Mempunyai keuntungan besar? Punya cabang di mana-mana? Atau ada niat lain? Kalau hanya itu yang kamu pikirkan, maka bersiaplah bisnis kuliner kamu akan tenggelam.
Hal ini dikarenakan kamu terlalu berorientasi pada hasil akhir ataupun kesuksesan akhir. Kamu belum memperhatikan proses untuk menuju ke arah sukses tersebut. Pasalnya, sukses atau berhasil itu adalah titik yang mungkin tidak akan kamu duga ketika sedang menjalankan bisnis.
Karena itu, niat yang harus kamu pikirkan ketika memulai usaha kuliner adalah bagaimana bisnis yang kamu jalani ini bertahan sekarang, bertahun-tahun ke depan, hingga bisa diwariskan kepada anak cucu kelak.
2. Kedekatan dengan para pegawai
Bila kamu sudah mempunyai niat yang kuat, maka hal yang harus kamu lakukan adalah memiliki pengelolaan manajemen yang bagus, terutama dengan sumber daya manusia atau karyawan yang bekerja di usaha kamu. Ciptakanlah kedekatan secara kekeluargaan dengan mereka. Dengan begitu, maka karyawan atau pegawai kamu akan merasa semangat bekerja dan mempunyai team work yang bagus. Hal ini akan sangat mempengaruhi bisnis yang sedang kamu jalani.
Memang, karyawan atau pegawai bisa bergonta-ganti. Namun, hak tersebut justru akan membuat team work yang sudah dibangun akan kembali lagi ke awal. Apalagi, anak baru ini harus beradaptasi dengan lingkungan yang ada. Ada yang bisa dengan cepat, ada yang lama, bahkan ada yang tidak bisa sama sekali. Sehingga, team work tersebut akan kembali goyah.
Team work dengan pegawai ini sangat penting. Karena, apa yang mereka lakukan akan menguntungkan bisnis kamu. Kalau tidak, jangan heran jika bisnismu tidak berkembang. Karyawan bahkan akan bekerja ogah-ogahan, karena kurang tercipta kekeluargaan.
Untuk itu, kedekatan secara kekeluargaan itu sangat penting. Pegawai akan merasa bahwa kamu selaku pemilik usaha adalah pemimpin, bukan bos. Sehingga, mereka dengan senang hari bekerja sebaik mungkin membantu bisnis kuliner milikmu maju dan berkembang.
3. Kualitas rasa makanan
Kekuatan utama dari bisnis kuliner adalah cita rasa makanan dan minuman yang disajikan. Kamu harus mempunyai cita rasa yang khas dan beda dengan restoran lainnya. Sehingga, orang-orang akan semakin datang ke tempatmu.
Dan juga, kamu harus bisa menjaga konsistensi rasa dan kualitas masakan dari hari ke hari. Hal ini sangat penting buat mempertahankan dan menjaga konsumen tidak lari ke restoran kompetitor lain yang juga menyajikan menu yang sama.
Mungkin ini terasa sulit, apalagi kalau kokinya bergonta-ganti. Karena masalahnya akan terasa berbeda rasa kalau kokinya berbeda, meskipun resepnya sama. Untuk itulah, seperti yang sudah dijelaskan di awal, kalau kamu bisa mempunyai kedekatan secara keluarga, maka koki atau chef kamu akan tetap bertahan dan menjaga kualitas masakan kamu.
4. Perkuat inovasi
Di dunia yang berkembang semakin cepat ini, inovasi sangat diperlukan demi sebuah kemajuan. Kalau tidak bisa berinovasi, maka bersiap-siaplah akan tertinggal dan tertinggal. Hal yang sama juga berlaku di dunia bisnis kuliner. Kamu juga harus berinovasi agar bisa beradaptasi.
Inovasi yang dilakukan bukan hanya dalam hal rasa saja, tetapi juga pendekatan kepada tamu atau konsumen. Kamu harus mempunyai kepekaan membaca situasi dan kondisi konsumen. Salah satunya adalah memanfaatkan perkembangan internet dan teknologi. Meskipun kamu membuka usaha kuliner tradisional, tetapi jangan sampai kamu kaku dengan pola bisnis restoran konvensional.
Seperti itulah beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk mempertahankan usaha bisnis kuliner yang dimiliki. Mempertahankan memang sulit dibandingkan dengan memulai. Tetapi, hal tersebut bukanlah mustahil kalau kamu memang mau dan serius menjalani usaha kamu. Sehingga, bisnis kamu akan bertahan lama dan bisa diwariskan ke anak cucu kelak.
Jangan takut kurang modal saat mau memulai bisnis kuliner. Ajukan saja KTA (Kredit Tanpa Agunan) di CekAja.com. Tanpa jaminan apapun, dana yang cair bisa mencapai Rp300 juta!