Mengetahui Pengertian dan Fungsi APD Sesuai Kebutuhannya
7 menit membacaMaraknya wabah virus corona di Indonesia, membuat tenaga kesehatan di seluruh Indonesia kekurangan supply APD. Oleh karena itu, kini banyak sekali warga, aktivis atau pun influencer yang menggalang dana untuk membantu memenuhi kebutuhan APD bagi para tenaga kesehatan. Namun, apakah sejatinya mereka tahu pengertian dan fungsi APD itu sendiri?
Pengertian dan Fungsi APD
Sejatinya, APD merupakan singkatan dari Alat Pelindung Diri. Di mana, APD digunakan untuk melindungi diri dari berbagai macam bahaya. Fungsi yang dimiliki APD pun berbeda-beda sesuai dengan jenisnya.
Lantas, apa saja pengertian dan fungsi APD itu sendiri? Di bawah ini beberapa ulasan yang telah CekAja.com rangkum khusus untuk kamu. Simak bersama-sama, yuk!
(Baca Juga: Tips Persiapkan Dana Antisipasi Lockdown Ketika Wabah Corona Meluas)
Pengertian APD
Sebelumnya kamu sudah mengetahui sekilas definisi APD. Sebenarnya, APD atau yang juga dikenal dengan Personal Protective Equipment merupakan alat-alat yang digunakan untuk melindungi keselamatan pekerja ketika melakukan pekerjaan yang berpotensi atau berisiko kecelakaan atau bahaya.
Menurut Permenaker nomor 8 tahun 2010, APD sendiri didefinisikan sebagai suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang, guna mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja.
Peraturan yang diberikan Menteri Ketenagakerjaan tersebut merupakan landasan hukum serta panduan, untuk kita memahami dan menerapkan perlindungan dengan alat pelindung diri (APD).
Tidak hanya itu, menggunakan alat pelindung diri juga seharusnya disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan serta potensi bahaya dan risiko pekerjaan. Hal tersebut berguna agar APD yang digunakan dapat efektif melindungi diri pekerja.
Fungsi APD
Fungsi utama dari APD sendiri yaitu untuk melindungi para pekerja dari berbagai ancaman risiko dan bahaya ketika bekerja. Namun, fungsi APD sendiri sebenarnya berbeda-beda sesuai dengan jenis APD itu sendiri.
Sebagai salah satu syarat penting dalam penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, maka Alat Pelindung Diri (APD) digolongkan ke dalam tiga jenis, yaitu APD bagian kepala, APD bagian tubuh dan APD bagian anggota tubuh lainnya.
Pada kasus virus corona sendiri, APD sangat berguna untuk melindungi diri dan mencegah dari penularan virus corona.
Di mana, penularan virus sendiri bisa terjadi melalui droplet atau air liur pasien yang terinfeksi virus corona.
APD yang digunakan tenaga medis sendiri bernama hazmat suit. Hazmat yang merupakan singkatan dari “Hazardous Material” ini memang sengaja didesain untuk melindungi pemakainya dari zat-zat atau pun bahan yang akan membahayakan tubuh.
Jenis-jenis APD
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, alat pelindung diri (APD) terbagi menjadi tiga bagian, yaitu APD bagian kepala, APD bagian tubuh dan APD bagian tubuh lainnya. Tiga bagian tersebut selanjutnya akan diulas secara lengkap di bawah ini.
APD Bagian Kepala
APD bagian kepala sejatinya terbagi menjadi enam jenis, diantaranya yaitu:
a. Topi Pelindung (Safety Helmet)
APD bagian kepala yang pertama adalah topi pelindung. Topi yang biasanya berbentuk helmet ini digunakan untuk melindungi kepala dari kejatuhan benda-benda asing maupun paparan bahaya dari aliran listrik.
Topi yang kerap kali dipakai oleh petugas gudang atau teknisi mesin ini, sebaiknya dirancang sesuai dengan ukuran kepala.
Hal tersebut berguna tidak hanya agar nyaman saat dikenakan, tetapi juga agar mampu melindungi kepala penggunanya secara efektif.
Jika dilihat berdasarkan perlindungannya terhadap arus listrik, topi pelindung pada dasarnya terbagi menjadi tiga, yaitu helmet tipe general, helmet tipe electrical dan helmet tipe conductive.
b. Kacamata Pelindung (Safety Glass)
APD bagian kepala yang selanjutnya adalah kacamata pelindung. Sesuai dengan namanya, kacamata ini berfungsi untuk melindungi mata dari debu, bahaya benda tajam, silaunya sinar matahari, hingga percikan bahan kimia.
Kacamata pelindung sendiri sejatinya terbagi menjadi dua, yaitu kacamata biasa atau yang disebut dengan safety spectacle dan kacamata dengan bentuk yang menempel ada muka atau safety goggles.
c. Penutup Telinga (Ears Muff)
Ketiga ada penutup telinga yang masuk ke dalam bagian APD bagian kepala. Penutup telinga sendiri berguna sebagai pelindung telinga dari suara-suara berintensitas tinggi.
Terdiri dari Head Band dan Ear cup yang terbuat dari bantalan busa, Ears Muff ini mampu mengurangi intensitas suara hingga 20 – 30dB.
Tidak hanya itu, Ears Muff juga mampu melindungi bagian luar telinga dengan bantal busa yang dimilikinya. Umumnya, penutup telinga ini dipakai Generator dan Teknisi Mesin.
d. Penyumbat Telinga (Ears Plug)
Penyumbat telinga menjadi salah satu bagian dari APD bagian kepala. Memiliki fungsi yang serupa dengan penutup telinga, namun Ears Plug hanya mampu mengurangi intensitas suara hingga 10 – 15dB saja.
Biasanya, Ears Plugs digunakan oleh para pekerja yang aktivitasnya berada di daerah produksi dan sering mendengar suara mesin tinggi, salah satunya yaitu seperti Surface Mount Technology (SMT).
e. Respirator
Respirator berfungsi sebagai pelindung alat pernapasan, seperti hidung dan mulut dari berbagai macam bahaya, seperti debu, partikel mist dan fume, uap, gas, bau bahan kimia atau pun alat solder.
APD yang satu ini pada umumnya digunakan oleh operator pengecatan, teknisi solder dan lain sebagainya.
f. Masker
Di antara kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan masker. APD bagian kepala yang satu ini sejatinya tidak memiliki fungsi yang berbeda dengan respirator.
Sebab, masker berguna untuk melindungi hidung dan mulut selaku alat pernapasan agar terhindar dari debu, gas, atau pun bahan kimia lainnya yang berbahaya.
Yang membedakan masker dan respitori yaitu terletak pada bahan yang digunakan. Pasalnya, masker biasanya dibuat menggunakan bahan kertas sekali pakai atau pun kain yang bisa dicuci.
(Baca Juga: Asuransi yang Tepat Untuk Pekerja Medis di Kala Corona Merajarela)
APD Bagian Tubuh
Jenis alat pelindung diri yang berikutnya adalah APD bagian tubuh. APD yang satu ini terdiri dari lima jenis, yaitu:
a. Apron
Sebagai salah satu alat pelindung diri, Apron berfungsi untuk melindungi diri dari suhu panas dan percikan bahan-bahan kimia berbahaya.
Tidak hanya itu, apron juga biasanya digunakan untuk proses persiapan produksi bahan-bahan kimia, diantaranya seperti perekat (adhesive), oli dan minyak.
b. Wearpack
Alat pelindung diri bagian tubuh yang kedua adalah wearpack. APD yang satu ini biasanya digunakan oleh pekerja tambang, bengkel, pemadam kebakaran dan pekerjaan lainnya yang memiliki risiko bahaya tinggi.
Bentuk dari wearpack itu sendiri biasanya menutupi bagian leher hingga mata kaki. Hal tersebut ditujukan untuk melindungi seluruh bagian tubuh pemakai, agar terhindar dari percikan bensin, api, panas, minyak dan sebagainya.
c. Jas Hujan
Mungkin di antara kamu hanya mengetahui kegunaan jas hujan sebagai pelindung diri dari hujan. Namun nyatanya, fungsi utama dari jas hujan yaitu sebagai pelindung tubuh dari percikan semua jenis air saat bekerja.
Pada beberapa merek tertentu, jas hujan mungkin di design tidak hanya mampu menahan air, tetapi juga tahan akan panas dan api. Salah satunya adalah jas hujan yang biasa digunakan oleh para pemadam kebakaran.
d. Pelampung
Kata pelampung rasanya sudah tidak asing di dengar di telinga. Sebagian orang mungkin akan berpikir, kalau pelampung merupakan alat yang digunakan para tim penyelamat di sisi kolam renang atau pun pesisir pantai.
Namun faktanya, pelampung tersebut hanya lah satu dari beberapa jenis pelampung yang berfungsi sebagai APD. Pasalnya, ada empat jenis pelampung APD, yaitu offshore life atau pelampung yang berguna di perairan terbuka.
Kemudian ada jenis pelampung buoyancy control device, yang tingkat terapungnya dapat diatur sesuai kebutuhan dan keinginan, lalu ada near shore vest yang dapat digunakan di perairan tenang.
Terakhir ada flotation aid yang merupakan jenis pelampung paling sering dan banyak digunakan orang, sebab memiliki bentuk yang sangat nyaman dan mampu menunjang proses penyelamatan di kondisi air tenang.
e. Rompi Pengaman
Jenis APD bagian tubuh yang terakhir adalah rompi pengaman. Berbeda dari rompi biasanya, rompo ini mampu menimbulkan cahaya agar para pekerja lapangan dapat terlihat ketika bekerja di malam hari.
Kemampuan timbulnya cahaya tersebut, disebabkan oleh penggunaan bahan polyester pada rompi yang memang didesain khusus memakai tambahan reflector.
APD Bagian Tubuh Lainnya
Jenis APD yang terakhir adalah APD bagian tubuh lainnya. Di mana, APD ini terbagi menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut.
a. Sarung Tangan (Hand Gloves)
Sarung tangan memiliki fungsi dan peran yang sangat penting bagi para pekerja, yang pekerjaannya berhubungan dengan proses pemanasan, benda tajam, maupun larutan kimia.
Bagi mereka, sarung tangan wajib digunakan secara intensif, agar tangan terlindungi dari beberapa risiko berbahaya yang mungkin saja terjadi.
Sejatinya, setiap perusahaan memiliki aturan dan jenis sarung tangan apa yang harus digunakan para pegawainya.
Sebab, sarung tangan terdiri dari empat jenis, diantaranya yaitu sarung tangan dengan bahan dasar katun atau cotton gloves, kemudian sarung tangan kulit atau leather gloves, sarung tangan karet atau rubber gloves, dan sarung tangan yang memang didesain khusus untuk pekerja yang bekerja di daerah dengan aliran listrik.
b. Sabuk Pengaman (Safety Belt)
Jenis APD kedua untuk bagian tubuh lainnya yaitu sabuk pengaman. Biasanya, APD yang satu ini digunakan oleh pekerja yang bekerja di atas ketinggian.
Sabuk pengaman ini akan melindungi mu dari risiko jatuh dari ketinggian, dengan cara mengikatkan tali di bagian pinggang mu.
b. Sepatu Pelindung (Safety Shoes)
Jenis APD yang terakhir adalah sepatu pelindung. Sepatu yang memiliki bentuk seperti sepatu boots ini umumnya digunakan untuk melindungi kaki mu dari risiko terkena cairan kimia, benturan benda berat, tusukan benda tajam dan sebagainya.
Kamu bisa membuat sepatu pelindung menggunakan material yang sesuai dengan kebutuhan. Kamu bisa menggunakan material yang tahan panas, tahan terhadap bahan kimia, listrik atau pun tahan selip.
Nah, beberapa pengertian dan fungsi APD beserta jenis-jenisnya sudah kamu ketahui di atas. Untuk bisa mendapatkan beberapa jenis APD tersebut, kamu bisa membelinya secara online di e-commerce atau pun toko-toko kesehatan.
Terlebih, kamu juga bisa menggunakan kartu kredit sebagai metode pembayarannya. Kamu tidak perlu khawatir jika belum memiliki kartu kredit.
Sebab, kini kamu bisa mengajukannya dengan mudah dan proses yang cepat hanya di CekAja.com. Jadi, tunggu apalagi? Yuk, ajukan sekarang!