Menghitung Untung Bisnis Sosis Telor, Jajanan Zaman Now
3 menit membacaKuliner di Indonesia memang tak ada matinya. Selalu saja ada menu baru yang menjadi tren di tengah masyarakat. Belum lama ini, kita dihebohkan dengan munculnya minuman hits yakni Ini 5 Bisnis yang Bisa Jadi Pesaing Es Kepal Milo. Belakangan, muncul lagi jajanan hits di kalangan masyarakat yaitu sosis telor alias sostel.

Sebenarnya, jajanan ini sudah lama dijual oleh masyarakat di pinggir jalan. Tetapi dengan hadirnya inovasi mesin penggorengan yang baru, pamor sostel semakin diminati para pelaku usaha khususnya UMKM.
Bagaimana tidak, untung dari bisnis sostel ini memang menggiurkan. Apalagi masyarakat di Indonesia ini senang dengan hal-hal yang viral.
Semakin viral makanan ini, semakin penasaran orang untuk membelinya. Bagi Anda yang berminat menjajal bisnis sostel ini, yuk simak ulasannya berikut ini.
(Baca juga: Cek! Bisnis Minuman yang Masih Hits Hingga Kini)

Modal terjangkau

Memulai usaha sostel bisa dibilang cukup mudah. Modal yang harus dikeluarkan juga relatif terjangkau. Anda bisa memilih dua pilihan untuk membuka bisnis sostel ini.
Bisa dengan belanja peralatan sendiri atau langsung bergabung dengan kemitraan. Hanya saja, jika Anda memilih kemitraan, modal yang dikeluarkan sedikit lebih besar.
Besaran modal untuk membuka usaha sostel dengan kemitraan ini berkisar antara Rp4 juta hingga Rp10 juta.
Anda akan mendapatkan mesin penggorengan sostel, meja, banner display, tempat adonan hingga bahan-bahan baku seperti sosis dan telor dengan jumlah tertentu.
Jika ingin belanja peralatan dan bahan baku sendiri, tentu akan lebih menghemat modal seperti berikut ini.
(Baca juga: Atlet Juga Bisa Sukses Berbisnis, Ini Buktinya!)
Belanja peralatan
Mesin sostel | Rp1,5 juta |
Banner display | Rp200.000 |
Booth/meja | Rp200.000 |
Talenan | Rp25.000 |
Pisau | Rp20.000 |
Teko | Rp30.000 |
3 botol plastik | Rp45.000 |
Lain-lain | Rp100.000 |
Jumlah = Rp2,1 juta
Belanja bahan baku harian
Telor 6,5 kg (100 pcs) | Rp138.000 |
Sosis 2,2 kg (100 kg) | Rp40.000 |
Minyak kelapa 1 kg | Rp15.000 |
Saos 1 kg | Rp40.000 |
Mayones 1 kg | Rp30.000 |
Tusuk sate 100 pcs | Rp30.000 |
Lain-lain | Rp50.000 |
Jumlah = Rp343.000
Potensi keuntungan
Di atas telah dibahas gambaran modal untuk memulai usaha sosis telor alias sostel dengan cara belanja peralatan sendiri atau bergabung dengan kemitraan. Sekarang mari kita hitung simulasi potensi keuntungan bisnis sostel ini.
Misalnya Anda memutuskan untuk membuka bisnis sostel dengan membeli peralatan sendiri. Taruhlah belanja harian Anda untuk bisnis sostel ini mencapai sekitar Rp343.000.
Jika setiap harinya sostel yang Anda jual mencapai 100 pcs dengan harga jual Rp6.000 per pcs, maka pendapatan harian Anda mencapai Rp600.000.
Keuntungan:
Pendapatan dikurangi modal
Rp600.000 – Rp343.000= Rp257.000 per hari
Potensi keuntungan per bulan:
Rp257.000 x 30 (hari)= Rp7,7 juta
(Baca juga: 5 Selebritis Yang Punya Bisnis Hijab)

Cari tempat strategis
Posisi menentukan prestasi. Ya, anggapan ini sangat berlaku juga dalam dunia bisnis. Jika Anda ingin membuka usaha, salah satu hal yang harus dipersiapkan secara serius adalah lokasi. Semakin lokasi yang didapat strategis, semakin banyak pelanggan berkunjung.
Ada beberapa rekomendasi lokasi untuk bisnis sostel. Misalnya, carilah lokasi yang dekat dengan tempat umum seperti sekolah, kampus, alun-alun hingga jalan raya yang dekat dengan perumahan.
Sebab, sebagian besar konsumen dari sostel ini adalah kaum pelajar, remaja, milenial hingga kelas menengah ke bawah.
(Baca juga: Mau Liburan Akhir Tahun? Yuk, Berburu Tiket di Travel Fair!)
Strategi dan promosi
Setiap bisnis memerlukan strategi dan promosi. Tak terkecuali bisnis sostel yang sedang hits sekarang ini.
Konsekuensi jika Anda terlibat dalam bisnis yang lagi hits adalah akan terus banyak saingan yang membuka bisnis serupa.
Maka dari itu perlu siasat cerdas dan promosi yang baik agar bisnis yang Anda geluti ini terus menjanjikan.
Sederhana saja misalnya, Anda manfaatkan media sosial terutama Instagram untuk mempromosikan bisnis Anda. Jika perlu, Anda promosikan bisnis sostel di akun-akun yang followers-nya banyak.
Cara lain, Anda bisa bekerja sama dengan operator ojek online yang memiliki fasilitas jasa antar makanan seperti GoFood dan Grab Food.
Saat ini keduanya bahkan memfasilitasi kemitraan dengan pendaftaran gratis bagi para pelaku UMKM. Jadi selain jual sostel di tempat, Anda juga bisa jual lewat aplikasi Go Food dan Grab Food.
(Baca juga:Rupiah Melemah? Ini 7 Perbedaan Kondisi Ekonomi Sekarang dan Krisis 1998!)
Terus berinovasi
Kunci kesuksesan dalam sebuah usaha adalah adanya kebaruan. Jika ingin bisnis awet dan makin berkembang, Anda harus menciptakan inovasi atas bisnis yang digeluti. Sebisa mungkin Anda siasati bagaimana bisnis sostel ini bisa terus diterima masyarakat.
Salah satu caranya adalah hadirkan aneka macam rasa. Jika kebanyakan pedagang sostel menyajikan rasa original, maka Anda bisa hadirkan sostel dengan aneka topping seperti rasa abon, extra pedas, manis dan lainnya.
Jika Anda pandai menghadirkan dan menjaga rasa bisnis sostel yang dijual. Bukan tidak mungkin para pelanggan sostel akan terus membeli ke tempat Anda, meski banyak pesaing sekalipun. Tidak percaya? Boleh dicoba!