Mobil Terendam Banjir? Jangan Panik, Lakukan Hal Ini!

Pada malam pergantian tahun, negeri ini mendapat berkah berupa hujan yang turun hingga tanggal 1 Januari 2020. Curah hujannya pun luar biasa, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hujan yang terjadi pada tanggal 31 Desember 2019 hingga 1 Januari 2020 memiliki curah hujan tertinggi dalam 24 tahun terakhir. Alhasil banyak mobil dan motor yang akhirnya menyerah direndam oleh banjir.

Hujan yang terjadi pada periode tersebut cukup merata. Hampir di seluruh wilayah Indonesia diguyur hujan deras.

Namun ternyata puncak hujan masih jauh, BMKG memproyeksikan puncak musim hujan baru akan terjadi pada bulan Februari – Maret.

Meksipun begitu, efek dari hujan yang terjadi kurang dari 24 jam itu cukup besar. Ratusan rumah dan juga kendaraan basah terendam banjir.

Tetapi jangan panik, karena ketenangan adalah kunci untuk menyelesaikan semua masalah.

Kamu yang kendaraannya terendam banjir jangan langsung menyalakan mobil ya. Mungkin yang ada di pikiran kamu dengan menyalakan mobil akan membuat mesin panas dan kering, hal itu sepenuhnya salah. Lakukan hal dibawah ini ya.

(Baca juga:  Kenali Enam Tanda Mobil Pernah Terendam Banjir)

1. Menyalakan mobil membuat konslet

Melansir laman Auto2000, jika kamu menghidupkan mesin mobil yang sudah terendam banjir bisa memicu konsleting listrik.

Pun jika kamu perlu memindahkan mobil, lebih baik melakukan tenaga manusia alias didorong.

Selain itu, jangan juga lupa untuk melepas kabel aki mobil dari tempatnya. Hal itu perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya konslet.

2. Angkat tuas rem tangan

Mobil yang terendam banjir biasanya sedang dalam keadaan parkir. Artinya tuas rem tangan juga pasti berada dalam posisi mengunci. Setelah banjir surut, lepaskan tuas rem tersebut.

Setelah tuas rem diangkat biasanya ban mobil akan sulit digerakkan. Karena rem masih menempel dengan tromol. Hal itu bisa terjadi karena permukaan tromol yang basah dan posisi rem menjepitnya.

Jika sudah begitu, mau tidak mau kamu harus membawanya ke bengkel. Karena tuas rem sudah lengkel dengan tromol.

3. Periksa saringan udara

Jika banjir yang melanda rumah kamu cukup tinggi biasanya saringan udara yang ada di mobil juga ikut basah terendam. Posisi saringan atau filter udara di setiap kendaraan berbeda-beda.

Tetapi pada umumnya posisi filter udara berada di dalam kap mesin. Jika masih kering, berarti filter udara mobil kamu masih aman. Tetapi kalau basah, mau tidak mau kamu harus bawa kendaraan kamu ke bengkel.

Jangan coba sekali-kali menghidupkan kendaraan saat filter udara basah, karena berpotensi membuat terjadinya water hammer yang bisa membuat mobil kamu mati secara mendadak.

4. Periksa juga kelistrikan, oli dan juga pengapian

Kelistrikan, keadaan oli dan juga pengapian harus segera kamu cek setelah mobil terendam banjir.

Untuk mengetahui kondisi kelistrikan mobil kamu harus mengecek kondisi ECU, Alternator, Soket, Relay, Sekring, Injektor dan juga kabel.

Pastikan semuanya dalam keadaan kering. Untuk melihat kondisi oli kamu bisa melihat warna oli mesin.

Jika warnanya sudah tidak lagi hitam dan berubah menjadi abu-abu atau hijau kamu harus segera mengurasnya.

Karena itu tandanya oli mesin sudah terkontaminasi oleh air. Efeknya banyak, daya lumas akan hilang dan air yang ada di dalam mesin bisa membuat karat pada mesin.

(Baca juga:  Jadi Tuan Rumah Sea Games 2019, Filipina Punya Banyak Tempat Wisata Indah)

5. Ajukan klaim ke asuransi

Jika ternyata seluruh mobil kamu terendam banjir, mau tidak mau kamu harus membawanya ke bengkel.

Panggil mobil derek terdekat untuk membawanya ke bengkel kepercayaan kamu. Biaya yang harus dikeluarkan umumnya tidak sedikit.

Usahakan saat membeli mobil lengkapi juga asuransi kendaraannya dengan risiko banjir.

Karena biasanya risiko tersebut tidak terangkum dalam paket polis yang ditawarkan. Jika sudah diasuransikan, kamu tentu menjadi lebih tenang bukan.

Bingung mau beli asuransi kendaraan dimana? Akses CekAja.com dan temukan produk asuransi kendaraan terbaik untuk mobil kesayangan kamu.