Pengertian Diversifikasi Portofolio, Pahami Caranya!

Memasuki dunia saham, kamu perlu mengerti pengertian diversifikasi portofolio. Agar lebih jelas, kamu bisa simak selengkapnya di bawah ini!

Pengertian Diversifikasi Portofolio, Kembangkan Aset Bersama KoinRobo!

Ingat saat kamu bermain petak umpet saat kecil? Strategi yang ideal adalah agar semua orang bersembunyi di tempat yang berbeda di dalam rumah.

Dengan cara ini, bahkan jika satu atau dua orang keluar, sisanya memiliki kesempatan untuk memenangkan permainan. Pada dasarnya, inilah yang dimaksud dengan diversifikasi.

Diversifikasi portofolio adalah proses menginvestasikan uang di kelas aset dan sekuritas yang berbeda untuk meminimalkan keseluruhan risiko portofolio.

Bayangkan saja apa yang akan terjadi jika kamu menginvestasikan semua uang dalam satu sekuritas. Semuanya akan bagus selama kinerja saham bagus. Tetapi jika pasar tiba-tiba berbalik arah, kamu bisa kehilangan seluruh investasi dalam satu pukulan.

Ini seperti apa yang terjadi ketika semua anak di petak umpet bermain petak umpet di tempat yang sama. Ketika pencari datang mencari, semua orang tertangkap dan permainan berakhir.

Tujuan Diversifikasi Portofolio

Setelah mengetahui pengertian diverisifikasi portofolio, kamu harus tahu juga tujuannya. Tujuan mendasar dari diversifikasi portofolio adalah untuk meminimalkan risiko pada investasi khususnya risiko tidak sistematis.

Risiko tidak sistematis atau juga dikenal sebagai risiko spesifik adalah risiko yang terkait dengan perusahaan atau segmen pasar tertentu.

Dengan mendiversifikasi portofoliomu, inilah risiko yang ingin kamu potong. Dengan cara ini, semua investasi tidak akan terpengaruh secara seragam oleh peristiwa pasar.

(Baca Juga: 5 Jenis Investasi yang Cuan Walau Resesi!)

Bagaimana Cara Mendiversifikasi Portofolio?

Diversifikasi portofolio adalah prinsip inti investasi dan sangat penting untuk manajemen risiko yang lebih baik. Ada banyak manfaat dari diversifikasi. Namun, harus dilakukan dengan hati-hati.

1. Sebarkan Investasi

Berinvestasi dalam ekuitas itu baik tetapi itu tidak berarti kamu harus meletakkan semua kekayaanmu dalam satu saham atau satu sektor. 

Hal yang sama berlaku untuk investasi di opsi lain seperti deposito, reksa dana atau emas juga.

Misalnya, kamu mungkin berinvestasi dalam enam saham. Tetapi jika seluruh pasar tiba-tiba jatuh, kamu bisa mendapat masalah.

Masalah ini diperparah jika saham milik sektor yang sama seperti manufaktur. Ini karena item berita atau informasi apapun yang mempengaruhi kinerja satu saham manufaktur juga dapat mempengaruhi saham lainnya dengan cara tertentu.

Jadi, meskipun kamu memilih aset yang sama, kamu dapat melakukan diversifikasi dengan berinvestasi di berbagai sektor dan industri.

Ada begitu banyak industri dan sektor berbeda untuk dijelajahi dengan peluang menarik seperti farmasi, Teknologi Informasi (TI), barang konsumen, pertambangan, aeronautika, energi, dan sebagainya.

2. Jelajahi Jalan Investasi Lainnya

Kamu juga dapat menambahkan opsi dan aset investasi lain ke portofoliomu. Reksa dana dan obligasi adalah investasi lain yang dapat kamu pertimbangkan. Juga, pastikan bahwa sekuritas memiliki risiko yang bervariasi dan mengikuti tren pasar yang berbeda.  

Secara umum telah diamati bahwa pasar obligasi dan ekuitas memiliki pergerakan yang berlawanan.

Jadi, dengan berinvestasi di kedua jalur ini, kamu dapat mengimbangi setiap hasil negatif di satu pasar dengan pergerakan positif di pasar lainnya.  

(Baca Juga: Cara Diversifikasi Aset Investasi untuk Kurangi Risiko Kerugian)

3. Pertimbangkan Dana Indeks atau Obligasi

Strategi diversifikasi yang baik, menambahkan dana Indeks atau obligasi ke dalam campuran menyediakan portofoliomu dengan stabilitas yang sangat dibutuhkan.

Selain itu, berinvestasi dalam dana Indeks sangat hemat biaya karena biayanya cukup rendah dibandingkan dengan dana yang dikelola secara aktif.

Pada saat yang sama, berinvestasi dalam dana obligasi melindungi portofoliomu dari volatilitas dan ketidakpastian pasar dan mencegah keuntungan terhapus selama volatilitas pasar.

4. Terus Bangun Portofoliomu

Ini adalah strategi diversifikasi portofolio lainnya. Kamu perlu terus membangun portofolio dengan berinvestasi di berbagai kelas aset, menyebar ke seluruh ekuitas, utang, dan instrumen pengembalian tetap. Mengadopsi pendekatan ini membantumu mengendarai volatilitas dengan lebih baik.

5. Tahu Kapan Harus Keluar

Selain mengetahui pengertian diversifikasi portofolio, kamu juga perlu mengetahui waktu kapan kamu harus keluar dari investasi.

Jika kelas aset yang telah kamu investasikan tidak mencapai sasaran untuk waktu yang lama dan jika ada perubahan dalam struktur fundamentalnya yang tidak sejalan dengan tujuan dan selera risikomu, maka kamu harus keluar.

Juga, perhatikan bahwa jika kamu telah berinvestasi dalam instrumen terkait pasar, maka jangan keluar mengikuti volatilitas jangka pendek.

6. Mengawasi Komisi

Ini adalah hal penting lainnya yang harus diperhatikan. Jika kamu menggunakan layanan profesional, periksa biaya yang kamu bayarkan sebagai pengganti layanan yang tersedia.

Ini penting karena komisi pada akhirnya dapat mengurangi hasil akhir. Komisi tinggi dapat menggerogoti keuntunganmu.