Pilih Investasi Emas Atau Bitcoin? Pahami Dulu Perbedaannya Agar Tak Salah Pilih!

Pilih Investasi Emas Atau Bitcoin Pahami Dulu Perbedaannya Agar Tak Salah Pilih

Investasi emas atau bitcoin? Pertanyaan ini sering muncul di benak banyak orang yang tertarik untuk berinvestasi dalam bentuk aset yang sedang populer. Namun, sebelum membuat keputusan, sangat penting untuk memahami perbedaan antara keduanya agar tidak salah memilih.

Emas dan bitcoin memiliki karakteristik yang berbeda, baik dari segi nilai intrinsik, likuiditas, hingga faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga. Dengan pemahaman yang mendalam tentang perbedaan tersebut, kita dapat membuat keputusan investasi yang cerdas dan sesuai dengan profil risiko dan tujuan kita.

Saat ini semakin banyak yang mulai tertarik pada investasi. Misalnya setelah mendapat uang kaget karena menang saat main di m88, mendapat bonus, atau lainnya, banyak yang memilih untuk menginvestasikannya untuk mendapatkan keuntungan lebih banyak lagi. Namun dengan banyaknya pilihan, memilih investasi yang tepat juga harus jeli.

Dalam memilih antara investasi emas atau bitcoin, penting untuk melakukan pemahaman yang teliti terlebih dahulu. Emas, sebagai logam mulia yang telah digunakan sebagai alat tukar dan penyimpan nilai sejak zaman kuno, memiliki sejarah yang panjang dan diakui secara global.

Di sisi lain, bitcoin merupakan mata uang digital yang relatif baru dan beroperasi di dalam jaringan terdesentralisasi. Perbedaan ini membawa implikasi dalam hal stabilitas nilai, keamanan, serta regulasi yang mengatur keduanya. Simak lebih lanjut perbedaan emas dan bitcoin untuk investasi berikut ini.

Perbedaan bentuk

Investasi memiliki dua bentuk, yaitu fisik dan digital. Dalam hal emas fisik, pemiliknya dapat menyimpannya sendiri atau memilih untuk menaruhnya di lembaga keuangan yang menyediakan jasa deposit emas.

Investasi emas juga dapat berupa digital, dimana bentuk fisik dari emas digital disimpan melalui lembaga penjaminan. Namun, Bitcoin berbeda karena hanya berbentuk digital, tidak ada bentuk fisiknya.

Saat berinvestasi Bitcoin, aset akan berbentuk saldo yang disimpan dalam buku besar publik yang dikenal sebagai rantai-blok atau blockchain. Biasanya, Bitcoin disimpan di dalam komputer pribadi menggunakan file wallet.

(Baca juga: 7 Tips Sukses Trading Bitcoin untuk Pemula Beserta Caranya)

Perbedaan faktor yang mempengaruhi harga beli dan jual

Harga emas dipengaruhi oleh berbagai faktor, misalnya kondisi perekonomian global, permintaan dan penawaran emas, kebijakan moneter, inflasi, serta nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS).

Ketika terjadi peningkatan inflasi atau nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah, harga emas cenderung meningkat.

Namun, hal ini tidak berlaku pada Bitcoin. Sebagai aset kripto, nilai Bitcoin tidak diatur oleh sistem terpusat yang mengontrol harga jual dan beli.

Salah satu faktor yang mempengaruhi harga Bitcoin adalah perubahan dalam pasar ekonomi, seperti penurunan nilai aset investasi lainnya dan inflasi.

Harga Bitcoin juga dapat dipengaruhi oleh media sosial. Investor ritel seringkali terpengaruh oleh pendapat tokoh atau influencer terkenal.

Selain itu, permintaan dari industri keuangan tradisional dan perusahaan besar juga dapat menentukan harga Bitcoin. Semakin banyak orang atau perusahaan yang membeli Bitcoin, maka nilainya cenderung meningkat, begitu juga sebaliknya.

Perbedaan resiko

Meskipun emas dianggap memiliki nilai yang lebih stabil, namun bukan berarti tanpa resiko. Salah satu resiko investasi emas adalah adanya emas palsu. Jika investor tidak memahami kandungan dan kadar emas dengan baik, maka dapat berisiko tertipu oleh emas palsu.

Sementara itu, salah satu risiko dalam investasi Bitcoin adalah volatilitas nilainya yang lebih tinggi dibandingkan dengan emas. Secara umum, harga Bitcoin dan aset kripto dapat mengalami penurunan lebih dari 20 persen dalam waktu singkat.

Namun demikian, investor kadang-kadang dapat memperoleh keuntungan yang sangat besar dengan cepat. Namun, risiko lainnya adalah bahwa tidak ada jaminan atas aset yang diinvestasikan. Peretasan juga dapat menjadi faktor yang menyebabkan investor kehilangan Bitcoin mereka.