Memahami Konsep Prive adalah Akuntansi yang Wajib Dicatat dengan Cermat

Bagi pemilik bisnis, istilah “prive” mungkin sudah menjadi hal yang biasa. Prive adalah tindakan pengambilan dana modal oleh pemilik usaha atau investor untuk keperluan pribadi. Namun, penting untuk diingat bahwa prive adalah aspek akuntansi yang wajib dicatat dengan benar.

Konsep Prive adalah Akuntansi

Prive mungkin merupakan tindakan yang sah dan biasa dilakukan oleh pemilik modal atau investor dalam mengelola bisnis mereka. Namun, tanpa pencatatan yang benar, keuangan bisnis dapat terganggu karena modal berkurang tanpa penjelasan yang jelas.

Pahami Konsep Prive Terlebih Dahulu

Konsep prive merujuk pada tindakan mengambil sebagian modal atau aset yang dimiliki oleh bisnis atau perusahaan, dan digunakan untuk kepentingan pribadi pemilik atau investor. Pengambilan ini bisa dilakukan dalam konteks bisnis kecil dan termasuk dalam kategori aktivitas distribusi pada perusahaan besar.

Penting untuk mencatat aktivitas prive ini dalam jurnal akuntansi dengan cermat. Ini dicatat sebagai debit oleh pemilik dan kredit uang tunai. Pencatatan ini harus dilakukan dengan cermat dan diidentifikasi sebagai penarikan modal dari pemilik atau investor perusahaan.

Ada tiga karakteristik utama dari prive dalam konteks perusahaan dan sistem akuntansi, yang akan dijelaskan lebih lanjut.

Mengenal 3 Karakteristik Utama Prive dalam Perusahaan dan Akuntansi

Dalam pencatatan akuntansi dan keuangan perusahaan, prive memiliki tiga karakteristik utama yang harus dipahami.

1. Melacak Modal yang Digunakan oleh Pemilik atau Investor

Karakteristik pertama akun prive adalah untuk melacak modal yang telah diambil atau digunakan oleh pemilik atau investor. Dengan pencatatan yang cermat, perusahaan dapat memantau penarikan dana dengan lebih baik, memastikan bahwa saldo modal tetap terkendali, dan mengelola arus kas dengan baik.

2. Tidak Termasuk dalam Akun Permanen

Prive dicatat sebagai akun “withdrawals” atau “prive” dalam akuntansi dan tidak termasuk dalam akun permanen atau berkelanjutan. Akun ini akan seimbang dengan kredit di buku besar akhir periode, dan sisanya akan dikurangkan dari jumlah modal atau ekuitas pemilik bisnis di neraca, yang akan masuk sebagai debit.

3. Tidak Termasuk sebagai Akun Pengeluaran

Dalam bisnis, prive tidak termasuk dalam akun pengeluaran. Meskipun terjadi pengurangan, ini bukan pengeluaran bisnis karena dana ditarik oleh pemilik untuk keperluan pribadi. Pengurangan ekuitas bisnis untuk tujuan pribadi dapat dicatat sebagai pengeluaran hanya dalam laporan laba rugi perusahaan dan tidak muncul dalam neraca.

Dengan memahami ketiga karakteristik ini, proses pencatatan prive dalam akuntansi perusahaan akan menjadi lebih mudah dipahami. Dengan demikian, keuangan bisnis dapat dijaga dengan lebih baik.

Contoh Ilustratif Tentang Prive

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang pencatatan akun prive, mari kita lihat contoh ilustratif yang menggambarkan situasi keuangan dalam sebuah perusahaan.

Misalkan ada sebuah perusahaan yang dimiliki oleh seorang bernama Natalie, yang memiliki 50% saham dari total kepemilikan perusahaan. Natalie memutuskan untuk menarik dana sebesar Rp50.000.000 dari kepemilikan sahamnya di perusahaan untuk membeli sebuah motor baru.

Perusahaan kemudian mencatat transaksi ini dalam jurnal akuntansi dengan mencatat debit pada akun prive atau penarikan modal oleh Natalie sebesar Rp50.000.000, dan mencatat kredit pada akun kas sebesar Rp50.000.000. Pencatatan transaksi akan tampak seperti ini:

  • (D) Prive Rp50.000.000
  • (K) Kas Rp50.000.000

Pada akhir periode, modal yang dimiliki Natalie akan berkurang sebesar Rp50.000.000. Namun, pengurangan ini tidak akan mempengaruhi catatan keuangan perusahaan, dan hanya akan mengurangi ekuitas Natalie sebagai pemegang saham perusahaan.

Dengan pemahaman ini, proses pencatatan prive dalam akuntansi bisnis akan menjadi lebih transparan dan memastikan keuangan perusahaan tetap sehat.