10 Risiko Bangun Bisnis Bareng Teman Beserta Tips Jitunya
6 menit membacaAda baiknya kamu ketahui dulu risiko bangun bisnis bareng teman, sebelum yakin untuk memulainya. Sebab, di luar sana banyak narasi yang mengatakan kalau bisnis bareng teman cukup “berbahaya”. Memang, kenapa ya?
Menanggapi pertanyaan di atas, jadi sebenarnya membangun bisnis bareng teman disebut berbahaya karena dapat merusak hubungan pertemanan itu sendiri.
Pasalnya, dalam bisnis ada banyak sekali hal-hal berisiko yang bisa memicu perselisihan. Jika tidak ditangani dengan baik, maka hubungan bisnis bisa saja rusak dan hancur.
Kalau berbisnis dengan pihak yang tidak dikenal, mungkin ini hanya masalah sekilas yang bisa berlalu begitu saja setelah kasusnya selesai.
Namun jika bersama teman? Tentunya permasalahan akan berlangsung panjang, bahkan terbawa hingga ke hubungan pertemanan.
Jadi bagaimana, apakah kamu masih ingin melanjutkan membangun bisnis bersama teman? Jika iya, maka kamu harus tahu dulu sejumlah risiko bangun bisnis bareng teman, yang akan diulas secara lengkap khusus untuk kamu pada artikel berikut ini. Yuk, simak bersama-sama!
10 Risiko Bangun Bisnis Bareng Teman
Dari sekian banyak risiko bangun bisnis bareng teman yang ada, kali ini CekAja telah merangkum 10 di antaranya yang terdiri dari:
1. Hubungan pertemanan dipertaruhkan
Risiko bangun bisnis bareng teman yang pertama, yaitu hubungan pertemanan jadi dipertaruhkan. Maka dari itu, ada pepatah mengatakan “tak ada teman dalam bisnis”.
Ketika kamu memulai bisnis bersama teman, biasanya tidak akan bertahan lama, jika dilihat dari realita dan kisah para pebisnis terdahulu yang ada.
Salah satu penyebabnya, yaitu perbedaan sudut pandang, kurangnya transparansi terkait keuangan, hingga hal-hal lainnya yang dapat menimbulkan konflik.
Apabila tidak diatasi secepat mungkin dengan baik, maka bisa dikatakan hubungan pertemanan ikut dipertaruhkan.
Sebab jika berbisnis bersama teman, ketika muncul konflik dan kerja sama terpaksa harus berhenti, maka secara otomatis hubungan pertemanan pun ikut rusak. Bahkan tak jarang, masalah yang terjadi di dalam bisnis terbawa-bawa hingga pertemanan.
(Baca Juga: Bisnis Birthday Cake Korea dengan KTA Amar Bank)
2. Relasi terbatas
Tak hanya hubungan pertemanan saja yang dipertaruhkan, namun relasi dalam berbisnis pun cenderung terbatas.
Risiko bangun bisnis bareng teman ini perlu kamu perhatikan sejak awal, karena antara kamu dan rekan bisnis masih berada dalam satu lingkaran pertemanan.
Artinya, relasi kamu dan rekan bisnis yang notabene-nya teman adalah sama. Sehingga jangan heran, apabila relasi bisnis kamu disebut terbatas, karena memang hanya berputar di lingkaran itu saja.
Walaupun, tidak menutup kemungkinan kamu dan rekan bisnis memiliki circle pertemanan lain, yang kamu dan dia tidak saling kenal.
3. Rentan terjadi konflik keuangan
Risiko bangun bisnis bareng teman yang berikutnya, yaitu rentan terjadi konflik keuangan. Hal itu tak lain karena, uang adalah hal yang sensitif.
Jika kamu dan teman bisnis tidak membicarakannya dan memegang komitmen untuk saling terbuka sejak awal, maka ini justru menjadi bumerang untuk memicu timbulnya konflik keuangan.
Oleh karena itu, selain terbuka dan memegang komitmen yang sudah dibuat, kamu dan partner juga harus melakukan pembukuan untuk semua jenis pemasukan dan pengeluaran.
Tidak hanya itu, kamu dan partner juga harus rutin melakukan audit, baik secara internal maupun eksternal.
4. Penghasilan terbagi
Mungkin penghasilan yang didapat dari suatu bisnis cukup besar, namun tetap saja harus dibagi dua dengan rekan bisnis.
Hal ini sebenarnya bukan masalah besar, apabila kamu dan rekan bisnis sudah sama-sama menyetujuinya. Namun sayangnya ketika bisnis sedang turun, tak jarang partner tidak ingin saling berbagai kerugian.
Jadi baiknya kamu buat perjanjian terlebih dahulu terkait pembagian hasil bisnis, baik itu keuntungan maupun kerugian yang harus disetujui dan ditanggung kedua belah pihak.
5. Sulit membangun kedisiplinan
Di urutan kelima ada sulit membangun kedisiplinan. Maksud dari risiko bangun bisnis bareng teman ini, yaitu kamu mungkin saja di suatu momen merasa tak enak hati atau sungkan untuk menyuarakan pendapat, baik itu dalam bentuk kritikan atau masukan.
Tentunya kritik atau masukan tersebut tidak terlepas dari kepentingan bisnis, yang sebenarnya harus berani untuk disampaikan demi kebaikan bisnis.
Tetapi karena satu dan lain hal, atau karena cara dan etos kerja yang berbeda, maka kamu merasa tidak nyaman untuk mengatakannya.
Akibatnya, bisnis bisa stuck di situ saja tanpa ada perkembangan yang berarti. Bahkan dikondisi terburuknya, bisnis bisa kian menurun seiring waktu, begitu pula dengan hubungan pertemanan yang menjadi tidak nyaman.
6. Urusan pribadi bisa dibawa ke bisnis
Profesionalitas memang dituntut dalam berbisnis, termasuk yang dijalankan bersama teman sendiri. Jangan sampai urusan pribadi dibawa ke bisnis, begitupun sebaliknya.
Usahakan selalu bersikap profesional, di mana kamu harus menyelesaikan masalah pribadi di lingkungan itu saja, tanpa perlu membawanya ke dalam lingkup bisnis.
Hal itu juga berlaku ketika kamu sedang mengalami masalah di bisnis, jangan sampai membawanya ke dalam keluarga maupun hubungan pertemanan, karena akan merusak suasana.
7. Kekuasaan bisnis terbagi
Tidak hanya penghasilan saja yang terbagi, namun kekuasaan bisnis pun ikut terbagi. Risiko bangun bisnis bareng teman ini harus kamu ketahui sejak awal, karena memang kamu mengambil konsep bisnis sharing.
Yang mana, urusan modal pun kamu saling membantu satu sama lain. Sehingga, kamu memang tidak bisa menguasai bisnis sepenuhnya, dan tidak bisa mengambil keputusan sepihak.
Artinya, dalam menjalankan bisnis bersama ini, kamu tidak memiliki kebebasan layaknya pebisnis lainnya yang membuka dan menjalankan bisnis seorang diri.
8. Keputusan tidak bisa diambil sendirian
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, kalau salah satu risiko bangun bisnis bareng teman yang harus kamu terima, yaitu semua keputusan tidak bisa diambil sendirian.
Kamu harus mendiskusikannya terlebih dahulu dengan rekan, untuk bisa mengambil jalan terbaik sesuai dengan keinginan, kebutuhan dan tentunya kebaikan bisnis.
Intinya, dalam mengambil keputusan, semuanya harus berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
9. Sulit mengatur waktu untuk keperluan pribadi
Selain delapan poin di atas, risiko bangun bisnis bareng teman lainnya yang juga perlu kamu ketahui, yaitu sulitnya mengatur waktu untuk keperluan pribadi.
Hal ini sebenarnya sudah sangat jelas terlihat di awal perencanaan bisnis, karena secara tidak langsung kamu memikirkan apa yang nantinya akan dipikirkan rekan bisnismu, apabila kamu pergi berlibur sementara ia sibuk mengurus bisnis.
Maka dari itu, untuk mengatasi hal semacam ini, kamu perlu membuat “deal” terkait pembagian waktu libur.
10. Ide pribadi kerap tidak terpakai
Risiko bangun bisnis bareng teman yang terakhir, yaitu ide pribadi yang kamu sampaikan kerap kali tidak terpakai.
Mungkin terdengar sedikit menyayat hati, namun realitanya seperti itu. Sebagian besar konflik yang terjadi pada pebisnis yang menjalankannya bersama teman, adalah ide pribadi yang jarang diterima.
Akhirnya, yang kamu lakukan hanya mengalah untuk menghindari adanya perselisihan atau pertengkaran hebat.
Tips Jitu Bangun Bisnis Bareng Teman
Jika di pembahasan sebelumnya kamu sudah mengetahui sejumlah risiko bangun bisnis bareng teman, maka kali ini kamu akan mengetahui tips suksesnya.
Dilansir dari berbagai sumber terpercaya, di bawah ini merupakan lima tips sukses bangun bisnis bareng teman, di antaranya yaitu:
- Menyelaraskan visi dan misi dalam membangun bisnis
- Pembagian modal serta risiko yang sudah disepakati untuk ditanggung bersama
- Pembagian tugas yang jelas di awal membangun bisnis untuk menghindari terjadinya banyak masalah di masa depan
- Pembagian keuntungan yang dilakukan sesuai kesepakatan bersama
- Membuat surat perjanjian kerja sama atau MoU.
(Baca Juga: 11 Bisnis Modal 100 Juta)
Itulah sejumlah informasi yang sudah kamu ketahui jelas dan lengkap di pembahasan sebelumnya, terkait rencana membangun bisnis, termasuk risiko bangun bisnis bareng teman.
Dari semua informasi tersebut, apakah kamu masih ingin membangun bisnis bareng teman? Atau justru berubah haluan untuk membangunnya sendiri?
Apapun itu, yang pasti di awal kamu membutuhkan dana untuk modal usaha. Nah terkait hal ini, kamu bisa mendapatkan dana dari uang tabungan.
Namun apabila dana yang kamu miliki saat ini belum cukup, maka kamu bisa mengajukan pinjaman, untuk mendapat tambahan modal usaha.
Saat ini, pengajuan pinjaman bisa dilakukan dengan mudah secara online, salah satunya melalui situs perbandingan CekAja.com.
Di sana, tersedia banyak produk pinjaman dari perusahaan ternama dan terpercaya, yang bisa dipilih sesuai kebutuhan dan kemampuan finansial.
Tidak hanya itu, proses pengajuannya pun sangat praktis, cepat dan aman, karena CekAja.com sudah terdaftar secara resmi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jadi, tunggu apalagi? Yuk, ajukan sekarang juga!