Serba-serbi Penyakit Kawasaki, Radang Pembuluh Darah Langka yang Berbahaya Bagi Anak
4 menit membacaBelum lama ini penyanyi dangdut Selvi Kitty baru mengetahui kalau anaknya mengidap penyakit Kawasaki. Penyakit ini memang belum banyak diketahui oleh masyarakat pada umumnya, namun tak boleh dianggap sepele apalagi diabaikan.
Pada anak-anak, penyakit Kawasaki menyerang pada sistem jantung dan pembuluh darah yang akan menyebabkan peradangan di dinding pembuluh darah arteri. Hal tersebut akan berakibat peradangan yang kemudian menjadi pembengkakan pembuluh darah arteri.
Penyakit Kawasaki adalah salah satu penyakit mematikan yang harus diwaspadai walaupun hingga kini kasusnya masih jarang ditemukan di Indonesia. Berikut adalah definisi, gejala, cara penanganan, dan pengobatan yang perlu kamu ketahui dari Penyakit Kawasaki:
1. Mirip Penyakit Lain
Penyakit Kawasaki sering mengelabui mata karena kemiripan dengan penyakit lain seperti campak, alergi obat ataupun infeksi virus.
Penyakit Kawasaki juga dikenal sebagai mucocutaneous lymph node syndrome, ditemukan pertama kali oleh Tomisaku Kawasaki tahun 1967 di Jepang sehingga dinamakan penyakit Kawasaki.
Penyakit ini lebih umum ditemukan di negara-negara Asia Timur, seperti Jepang, Korea, dan Taiwan. Angka kejadian tertinggi penyakit ini terdapat di Jepang, dengan frekuensi 10-20 kali lebih tinggi dibanding negara-negara lainnya. Adapun penyakit ini di Indonesia diperkirakan mencapai 5.000 kasus per tahun.
Penyakit Kawasaki merupakan penyakit yang menyerang dinding pembuluh darah di seluruh tubuh, terutama jantung karenanya penyakit ini cukup berbahaya. Sayangnya, hingga saat ini, penyebab atau etiologi penyakit ini belum diketahui.
Sementara itu, penyakit ini lebih sering ditemukan pada anak berjenis kelamin laki-laki dibanding perempuan. Angka kematian dan komplikasi penyakit pun lebih banyak ditemukan pada pasien laki-laki dibanding perempuan.
Meski begitu, diagnosis penyakit Kawasaki dipastikan berdasarkan gejala klinis semata, ditambah lagi belum ada pemeriksaan yang dapat memastikan diagnosis dari penyakit tersebut. Akan tetapi, ada beberapa pemeriksaan yang dapat membantu memastikan penyakit Kawasaki ini.
(Baca Juga: Cara Memilih Asuransi Kesehatan Keluarga Di Indonesia)
2. Gejala Penyakit Kawasaki
Penyakit Kawasaki biasa menyerang anak-anak usia di bawah 10 tahun. Penyakit Kawasaki memiliki beberapa gejala yang harus diwaspadai:
a. Demam yang Naik-Turun Selama 5 Hari atau Lebih
Suhu tubuh penderita penyakit Kawasaki juga bisa mencapai 41 derajat celcius, sehingga mata anak-anak akan memerah akibat demam yang terlalu tinggi.
Akibat gejala awal seperti itu, membuat penyakit ini kerap kali disangka sebagai gejala demam berdarah atau campak.
b. Kelainan Pada Mulut
Selain demam tinggi, anak-anak yang terkena penyakit Kawasaki juga akan mengalami kelainan pada mulut dan bibir, seperti lidah berbintik-bintik putih seperti stroberi, rongga mulut dan tenggorokan merah, bibir merah dan pecah-pecah.
c. Ruam di Tangan dan Kaki
Bukan hanya mulut, telapak tangan dan kaki anak-anak penderita penyakit ini akan mengalami ruam serta bengkak (edema) yang merupakan fase awal penyakit. Pada tahap yang lebih parah, kulit pada jari tangan dan kaki bisa saja mengalami pengelupasan.
d. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
Anak-anak penderita Kawasaki juga akan mengalami pembengkakan kelenjar getah bening di daerah leher pada satu sisi dengan diameter kurang dari 1,5 cm.
e. Gejala Lain
Tidak menutup kemungkinan, anak-anak penderita penyakit Kawasaki juga mengalami diare, muntah, sakit perut, dan nyeri sendi. Untuk tahapan selanjutnya, anak-anak Kawasaki juga diketahui mengetahui kelainan jantung apabila sudah diperiksa USG jantung.
3. Penanganan Dini
Penangan penyakit Kawasaki akan lebih baik jika dilakukan sejak awal para orang tua melihat gejala-gejala tersebut pada anak.
Tujuannya, agar tidak menimbulkan komplikasi pada jantung si anak. Pasalnya, bisa terlambat ditangani oleh tim medis akan berisiko pada pola detak jantung anak menjadi tidak normal, bahkan berakibat fungsi abnormal pada katup jantung.
Anak yang menderita penyakit Kawasaki wajib untuk ditangani di rumah sakit agar dapat ditangani secepat mungkin sehingga penyembuhannya dapat berlangsung cepat dan mengurangi risiko komplikasi.
Penanganan penyakit Kawasaki ini, sangat dianjurkan bagi para orang tua untuk mengunjungi dokter, terutama dokter spesialis anak dan dokter spesialis jantung anak, untuk diagnosis lebih lanjut seperti dilakukan USG Jantung (echocardiografi).
Hal yang harus dilakukan lebih dahulu adalah menurunkan demam, mengurangi peradangan, dan mencegah kerusakan pada jantung.
Pasien dengan penyakit ini dianjurkan untuk selalu melakukan pemeriksaan secara rutin dengan dokter spesialis jantung agar kondisinya terpantau.
Selain itu, orang tua juga diminta untuk memastikan anak untuk minum obat sesuai dengan resep dokter dan selalu perhatikan efek sampingnya jika ada.
Perlu untuk selalu memantau pola makan anak dan memperhatikan anak agar selalu merasa nyaman. Pemulihan total penyakit Kawasaki pada anak bisa memakan waktu hingga enam minggu tergantung dari kondisi anak itu sendiri.
(Baca Juga: Mengenal Asuransi Penyakit Kritis Untuk Perlindungan Keluarga Kamu)
4. Vaksin Penyakit Kawasaki
Untuk pencegahan penyakit Kawasaki, orang tua bisa memberikan vaksin pada si anak. Namun, vaksin ini bisa dibilang memiliki harga yang cukup mahal yaitu Rp9,5 juta untuk 50 ml atau per botolnya. Vaksin tersebut bernama Immune Globulin Injection, jenis Gamunex.
Penggunaan vaksin akan berbeda pada setiap anak bergantung kondisi dan berat badan si kecil. Semakin berat badan anak, maka vaksin yang dibutuhkan pun semakin banyak pula.
Sebanyak 50 ml vaksin Kawasaki akan habis dalam waktu sekitar empat jam. Tak hanya mengonsumsi vaksin tersebut, anak juga perlu mengonsumsi obat pengencer darah agar tidak terjadi serangan pada jantungnya yang biasanya dikonsumsi dalam waktu enam minggu.
Agar setiap anak mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal, lindungi mereka dengan asuransi kesehatan yang bisa kamu pilih dan ajukan sesuai kebutuhan lewat CekAja.com.