Fakta Seputar Malaria Bikin Kamu Waspada

malaria_asuransi kesehatan - CekAja.com

Banyak yang menyangka nyamuk  merupakan penyebab malaria. Anggapan ini muncul karena malaria timbul setelah penderita  didigit nyamuk seperti pada penyakit demam berdarah.

Namun bukan nyamuk penyebabnya, melainkan parasit  Plasmodium  yang disebarkan nyamuk  Anopheles  betina.  Parasit ini kemudian masuk ke dalam aliran darah manusia melalui gigitan nyamuk.

Meski nampaknya sepele setelah kita mengetahui pemicunya, malaria termasuk penyakit serius  lho. Bahkan penderita bisa mengalami kematian cepat dibandingkan penyakit mematikan lain yang butuh waktu untuk berkembang. Dalam memperingati hari Malaria yang jatuh setiap tanggal 25 April, simak fakta-fakta seputar malaria ini supaya kamu lebih waspada.

1. Bisa menular melalui transfusi darah

Rupanya kamu bisa terkena malaria meski tidak digigit nyamuk. Pasalnya, parasit bisa masuk ke dalam aliran darah melalui transfusi darah. Parasit yang sudah masuk ke aliran darah bergerak ke organ hati untuk berkembang di sana. Kemudian parasit akan masuk kembali ke aliran darah dan menyerang sel darah merah. Sel darah merah merupakan media parasit dalam berkembang biak.

Ketika sel darah merah terisi penuh dengan parasit malaria, sel akan meletus sehingga lebih banyak lagi parasit yang tersebar di dalam aliran darah. Kejadian ini membuat penderitanya mengalami demam, menggigil, dan berkeringat. Selain lewat transfusi, malaria juga bisa menular dengan cara berbagi jarum suntik dengan penderita malaria.

2. Sepertiga nyamuk perantara parasite malaria ditemukan di Indonesia

Dari sekitar 400 spesies nyamuk  anopheles, 67 spesies di antaranya diketahui dapat menularkan malaria. Faktanya, 24 diantaranya ada di Indonesia. Hal ini karena Indonesia termasuk ke dalam negara beriklim tropis.

3. Ada ratusan daerah di Indonesia yang jadi endemik malaria

Di Indonesia, sekitar 35 persen penduduknya tinggal di daerah berisiko terinfeksi malaria. Kematian akibat malaria pun masih tinggi, yakni 38 ribu jiwa per tahun. Dari 293 kabupaten/kota di Indonesia, 167 kabupaten diantaranya berada di wilayah endemik malaria.

Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Maluku, Maluku Utara, Kalimantan Tengah, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, dan Bengkulu. Berikutnya, Jambi, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Gorontalo, serta Aceh merupakan daerah endemik malaria. Apakah daerahmu termasuk salah satunya?

4. Wajib konsumsi obat malaria sebelum pergi ke daerah endemik

Malaria lebih rentan menyerang pendatang daripada penduduk lokal. Hal ini karena kekebalan tubuh pendatang tidak sebagus warga lokal yang sudah resisten terhadap malaria. Beberapa pencegahan yang bisa dilakukan saat berkunjung ke daerah endemik antara lain:

  • Memakai losion atau spray anti serangga. Gunakan yang mengandung DEET atau  diethyltoluamide karena lebih efektif.
  • Tidur menggunakan kelambu atau berpakaian menutupi kulit. Hal ini karena gigitan nyamuk biasanya terjadi di malam hari.
  • Mengonsumsi obat antimalaria atau melakukan vaksin malaria sebelum pergi.

5. Malaria bisa sebabkan gangguan pernapasan, gagal ginjal, hingga koma

Malaria yang tidak segera ditangani bisa berakibat fatal. Beberapa komplikasi parah antara lain gagal ginjal, gagal hati, atau pecahnya organ limpa. Gangguan pernapasan akibat menumpuknya cairan di dalam paru-paru. Kejang hingga koma karena sel darah yang dipenuhi parasit menghalangi pembuluh darah kecil di otak.

Kalau kamu mengalami gejala-gejala seperti demam, berkeringat dingin, meriang (menggigil), muntah-muntah, sakit kepala, dan nyeri otot, segera periksakan ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.

6. Penderita malaria tingkat berat harus masuk ICU

Penderita dengan malaria berat harus ditindal di bilik perawatan intensif (ICU). Ini artinya penderita harus dirawat di rumah sakit dan membayar biaya kesehatan yang tidak sedikit.

Apakah malaria dicover asuransi kesehatan?

Sebelum membeli produk asuransi kesehatan, pelajari secara saksama penyakit apa saja yang ditanggung. Karena ada asuransi kesehatan yang menanggung biaya pengobatan malaria jika penyakit tersebut baru diderita penderita setelah keikutsertaan pada asuransi. Dengan kata lain jika malaria yang diderita merupakan kambuhan alias penderita memang punya riwayat malaria sebelum mengkuti asuransi, pihak asuransi tidak menanggung.

Ada juga asuransi yang menanggung karena menempatkan malaria dalam golongan DBD dan Chikungunya. Syaratnya, penderita harus melakukan rawat inap, bukan rawat jalan.

Kuncinya, teliti sebelum membeli agar kamu bisa memperoleh manfaat maksimal dari asuransi kesehatan.